Cersex Tante Pernah Mengintip Aku ML dan Minta Jatah

Cerita Seks Bergambar, Cerita Sex Dewasa, Cerita Ngentot TerbaruCerita HOTCerita mesum ngewe dengan tante marie seorang istri simpanan yang seksi dengan judul ” Cersex Tante Pernah Mengintip Aku ML dan Minta Jatah ” yang tidak kalah serunya dan dijamin dapat meningkatkan libido seks, selamat menikmati.



Cerita Hot – Ah, lega rasanya, setelah hampir setahun penuh berkutat dengan pelajaran, akhirnya aku dapat menyelesaikan Ujian Akhir Sekolahku dengan baik,yah walau pun aku tak berani menjamin aku dapat nilai tinggi pada ujian itu, yang penting semua telah berlalu dan aku sekarang bebas

Nafsuku juga sudah tak tertahankan lagi, selesai ujian aku langsung mencari “istri-istriku” tapi mereka semua menghilang entah kemana, katanya sih pergi hura-hura, bahkan Putri, yang biasanya tak pernah menolak pun, dengan memelas mengatakan malam ini ia tak bisa karena besok harus pergi ke luar kota utuk mendaftar di universitas

“Ya sudahlah” batinku dalam hati, dan aku sangat bersyukur saat teman-teman kostku yang umumnya sudah kuliah mengajak hang out di kafe sambil nonton live band Tak apalah, toh aku sudah lama tidak jalan bareng mereka, maklum, semenjak nilai kelulusan UAN dipertinggi, aku seketika jadi kutu buku yang terus belajar

Akhirnya dengan sedikit malas-malasan aku mandi, berpakaian seadanya lalu pamit pada Ibu kos yang masih saudara jauhku, lalu tanpa terasa, akibat obrolan akrab yang rileks, akhirnya kami sudah mengambil tempat di salah satu meja di kafe tersebut Aku masih sangat asing dengan kafe tersebut, karena mamang baru saja dibuka sewaktu aku sedang berkutat dengan soal-soal

Waktu terus bejalan, sampai tak terasa kami sudah duduk selama 2 jam di kafe itu, dan karena ini bukan malam minggu, kafe tersebut sudah lumayan sepi, dan kami sadari hanya kamilah saat itu yang masih menyandang status remaja, selain musisi band kafe tentunya

Lainnya merupakan orang kantoran yang sedang bersantai sehabis lembur, beberapa pasangan, yang semuanya berusia jauh diatas ku Tiba-tiba seorang pelayan kafe menghampiriku, dengan setengah bebisik ia menyampaikan sebuah pesan untukku

“Permisi mas, ini ada titipan” ujarnya sambil menyerahkan secarik kertas padaku
“Dari siapa mbak?”

“Maaf, dia menolak untuk diberitahu” jawab pelayan tersebut yang membuatku semakin penasaran, langsung saja aku buka memo itu

“MISCALL KE NO INI DONG 081********”

Seketika dahiku mengerut membaca memo itu, lalu karena penasaran aku langsung menghubungi nomor itu, setelah tersambung dan saat aku hendak bertanya siapa disana, tiba-tiba dia menutup teleponnya Penasaran aku mencoba menghubungi kembali, namun yang ada hubungan diputuskan sebelum tersambung

Setengan jengkel aku memasukkan hpku ke saku kembali, lalu kembali tenggelam dalam cerita seru teman-temanku, yang ternyata tidak tahu kejadian barusan Sedang asik-asiknya bercanda, tiba-tiba hpku berdering, lalu dengan segera aku melihat ke panel untuk mengetahui siapa yang menelepon, ternyata nomor yang tadi

“Hallo”
“Hai, sori yah mengganggu, tapi boleh kenalan ga`?”
“Ya boleh saja, tapi kamu dimana?”

“Lihat saja kearah jam 4″ lalu dengan refleks aku berbalik dan menemukan sesosok wanita sedang melambai kearahku

“Kesini dong”

Langsung saja aku mencuil lengan temanku dan mengatakan aku ingin ke toilet, dan akupun berjalan menuju wanita itu,dia mengenakan baju coklat dengan pundak terbuka serta celana jins dan tak pakai lama aku ketahui namanya ternyata Marie, dan yang membuat aku terkejuta adalah umurnya ternyata sudah mencapai 34, padahal dari tadi aku menyangka paling banyak dia berumur 25 tahun, cantik, menarik, dan kalau aku boleh bilang, seksi

Dan untuk menghormatinya aku merubah panggilan kakak menjadi tante marie Aku tak pandai menaksir tinggi berat dan tinggi tubuh seseorang, tapi aku amat tertarik pada kedua bukit kembarnya yang menjulang dan masih terlihat kencang

“Mand, kalo ngomong ma orang tuh, yang di perhatiin tu mukanya bukan toket nya” ujar tante marie di sela-sela omongan

“Astaga”kataku dalam hati

“Eh… sori tan, abis bagus banget si, gede, padet,asik kali yah kalo bisa ngeremes” ujarku spontan sambil pasrah apabila tante marie langsung menempeleng mukaku, karena berkata kurang ajar, tapi ternyata

“Eh jadi toket aku masih menarik yah” tanyanya sambil melirik ke toketnya, aku yang merasa dapat angin langsung melanjutkan

“Iya tante, masi bagus, tante pandai yah merawatnya”

Saat sedang asik-asik ngobrol, teman-temanku mencuil lenganku lalu mengajakku pulang, sekalian saja aku mengenalkan mereka pada tante marie, dan entah bagai mana sepertinya tante marie meyakinkan mereka kalau kami punya hubungan saudara dan sudah lama tak bertemu, temanku yang tadinya ingin mengajakku pulang jadi meninggalkan aku dengan tante marie, setelah tante marie meyakinkan dia yang akan mengantarku pulang

“Tapi kamu mo ngeremes toket tante, jadi ga` pa pa kan tante ngaku jadi saudara kamu” ujarnya seperti bisa membaca keherananku setelah teman-temanku pergi

“Eh… iya” jawabku agak grogi mendengar perkataan tante marie
“Hihihi… ko malah grogi si?”

“Eh… enggak ko tan, biasa aja, j…jadi mand boleh ngeremes ni tan?” kataku mencoba berkata selurus mungkin tapi aku yakin dan pasti suaraku seperti orang ketakutan, dan aku makin yakin pada hal itu saat mendengar tawa tante marie

“Hahaha… jangan grogi gitu dong, biasa aja”

“Yuk ah, kita pergi, kafenya juga dah mau tutup ni” kata tante marie lalu menarik tanganku keluar kafe dan langsung menuju parkiran

Akhirnya kami sudah berada dalam BMW m3 silver kepunyaan tante marie, lalu setelah memutar musik klasik di tape mobilnya ia dengan tiba-tiba menurunkan pundak bajunya sampai ke perutnya sehingga terlihatlah bh putihnya, tak pakai lama, bh itu sudah terlepas dan tergeletak begitu saja di jok belakang, aku hanya menelan ludah melihat sepasang tonjolan, lebih tepatnya gundukan besar di dadanya, menggantung tegak menjulangkan putting coklat muda di tengah-tengah gundukan itu

“Lho, ko cuma diliatin? Katanya mau ngeremes?” kata tante marie

Langsung saja aku menerkam gundukan nafsu itu dengan liarnya, yang membuat tante marie menjadi merintih-rintih seketika Seolah terpacu oleh sura rintihan itu, aku semakin liar menggarap toket itu, yang kanan ku jilati, kugigit puttingnya, sedang yang kiri aku tangani dengan tangan kiri, aku remas dengan lembut tapi penuh nafsu, sambil terkadang menjentil-jentil putingnya

“Sayang, sabar dulu yah, kita kerumah aku aja, kalo disini ntar kepergok lagi” ujar tante marie, dan aku pun menggauk tanda setuju, tapi aku tetap menahan tangan tante marie saat ia hendak membenahi bajunya, jadilah sementara tante marie mengemudi tanganku tetap mempermainkan toketnya itu

Tak lama, mobil tante marie sudah memasuki gerbang sebuah rumah besar di pinggir kotaku Bukan besarnya rumah yang membuatku terkejut, tapi aku sudah sangat kenal dengan rumah ini, karena aku sering menggarap Putri disini, ya, ini rumah keluarga Putri, dengan penuh tanda tanya aku menunggu tante marie membukakan pintu Setelah didalam, keterkejutanku belum hilang, dan tampaknya tante marie sadar akan hal itu, sehingga di berkata

“Kenapa? Kok heran sih? Ini memang rumah keluarga Putri”
“Em… tante nyewa disini yah?”

“Bukan, gini yah, aku ini simpananya papanya Putri, jadi aku dibuat seolah-olah ngontrak disini, pas kemaren kamu main ma PUtri disini aku juga liat ko, pasti kalian ngira rumah ini kosong kan? Waktu itu aku sudah ada dirumah ini” ujar tante marie menjelaskan panjang lebar

“Jadi tante liat aku dengan Putri… ”
“Semuanya!” kata tante Marie menegaskan
“Makanya aku jadi kepengen nyobain ma kamu, abis Putri keliatannya nikmat banget sih”
“Ah tante curang, tante dah liat aku tapi aku cuma dapet toket doang”

Selesai berkata begitu tante marie mendorongku ke sofa lalu memasang memasang musik

“Tenang aja sayang, aku ngajak kesini bukan cuma buat toketku aja”

cerita sex 2017, cerita sex terbaru, cerita sex terupdate, cerita sex, cerita seks 2017, cerita seks terupdate, cerita seks terbaru, cerita seks, cerita dewasa 2017, cerita dewasa terupdate, cerita dewasa terbaru, cerita dewasa, cerita mesum 2017, cerita mesum terupdate, cerita mesum terbaru, cerita mesum,



Musik mengalun, irama dance mengiringi langakah perlahan tante marie yang mengeluarkan aura kesexyannya, bajunya yang tadi aku buka entah sejak kapan melekat kembali dibadannya Setelah tiba didepanku, ia menatapku menggoda, lama sekali rasanya sebelum ia mulai mengusap-usap selangkangannya dan mulutnya mengulum tanganya yang satu lagi, sambil sesekali memukul pantatnya

Saat yang dikirannya aku sudah panas berat, ia mulai bergoyang mengikuti irama dance, meliuk-liuk erotis, sambil memainkan pinggiran bawah bajunya, sesekali ia mengkat baju itu hingga perut mulusnya kelihatan Jantungku semakin cepat berpacu saat ia mengangkat baju itu dan mencampakkannya entah kemana, begitu juga dengan celananya sudah tak menutupi paha mulusnya lagi

Sekarang dengan hanya tertutupi oleh bh dan cd ia menari lebih liar, sehingga toketnya berguncang-guncang, sepeti hendak jatuh Akhirnya ia membalikkan badannya, lalu menungging persis di depan hidungku, dengan perlahan ia tarik kesamping penutup vaginanya sehingga memperlihatkan sorga bagi ****** pria

Sebelum lidahku mencapai vagina itu, ia menarik pantatnya Setelah menari sedikit lagi, tante marie menggapai pengait bhnya dibelakan, dan dengan satu hentakan bh itu seketika menjadi longgar dan toketnya seperti terloncat

Setelah bermain-main dengan toketnya sebentar, ia berjalan kearahku, lalu duduk di pangkuanku Sempat bertatap mata sebentar, ia menempelkan bibirnya ke bibirku, lalu dengan agresif meluamatnya Lidahnya mulai menyelinap ke dalam mulutku, lalu dengan tiba-tiba aku menyedot lidah itu sekuat tenaga, sehingga tante marie tersentak kaget, dan sebagai ekspresi kenikmatannya pantatnya digesek-gesekannya ke selangkanganku

Seketika konyol ku berdenyut dengan hebatnya, lalu mulai berevolusi menjadi senjata tempur Sepertinya tante marie merasakan desakan di pantatnya, sehingga ia turun dan mulai melepaskan resletingku, saat tanganya menyelinap di cd ku, ia menarik keluar ******ku yang hampir berevolusi sempurna itu

“Waduh, hebat banget, kamu masih kecil tapi ******nya dah gede gini, wah bulunya nyampe batang yah? asik ni, bakal nikmat” ujar tante marie tanpa bisa menghentikan ekspresi keterkejutannya Memang, akibat kebodohanku di waktu kecil dibatangku juga tumbuh bulu, tapi akhir-akhir ini, aku tahu bahwa itu membawa kenikmatan ekstra bagi vagina wanita, apa lagi bulu itu aku pangkas pendek, sehingga menjadi berdiri dan tajam-tajam, seperti kumis atau jenggot yang baru dicukur

Sementara itu tante marie keliahatan berkonsentrasi memasukkan ******ku ke mulutnya, ia hanya berani memasukkan sampai batas bulu batangku, mungkin dia tak dapat menahan geli-geli akibat bulu-bulu itu Sambil meremas-remas pelirku dengan lembut, ia menaik turunkan kepalanya di selangkanganku

Bosan dengan kevakumanku, tante marie membimbing ku kelantai lalu berbalik untuk posisi 69 Cd hitamnya kini terpampang di depan wajahku, dengan perlahan aku gosok tengah cdnya dengan jariku Seketika aku sudah melepaskan cd itu, dan kini terpampanglah vagina yang bersih dari bulu dihadapanku Aku telusuri belahanya dengan jariku lalu aku kuakkan celah itu sehingga memperlihatkan daging merah muda yang tersimpan dibaliknya

Tanpa menhiraukan bau khas vaginanya aku menjilatinya perlahan, sehingga tante marie yang sedang mengerjai ******ku mendesah-desah keenakan Ia mengangkat tubuhnya lalu pindah ke sofa Seakan memanasi aku, ia mengusap-usap vaginanya sambil medesah-desah

Tanpa disuruh aku langsung menerkam vagina itu, kali ini aku tak sungkan untuk berlaku liar pada vaginanya, sehingga kelembutan yang tadi aku tunjukan hilang seketika tante marie tampaknya terkejut akan perubahan itu, sehingga memaksa mulutnya megeluarkan desahan-desahan hebat, untuk mengekspresikan kenikmatan yang dia rasakan

“Uohh… sayang, enak sayang, terus… ya disitu” Ucapnya berkali-kali saat lidahku mengenai klitnya Terikan itu bagai penyemangatku untuk melakunnya lebih liar lagi, sehingga desahan itu semakin tak terkotrol lagi keluar dari mulut tante marie

“Ukh… sayang aku tak kuat lagi, masukkan sayang… sekarang”

Mendengar itu aku, langsung mengendurkan seranganku di vaginanya, dan hanya menciumi bagian dalam pahanya Menyadari hal itu, tante marie terlihat kecewa,

“Sayang, masukkan sekarang aku sudah ga kuat lagi” rintihnya setengah memohon

Aku yang memang menyukai keadaanya itu, seolah tak menghiraukannya Lalu tante marie terlihat kalap, ia berdiri lalu menidurkan aku di lantai, dan tanpa banyak tanya lagi, ia meraih ******ku lalu dengan setengah berjongkok ia menempelkan ******ku ke bibir vaginanya yang sudah basah itu, dengan sekali entakan,

Setengah ******ku menerobos liang vaginanya Lalu ia mencoba menekankan agar ******ku masuk lebih dalam, tapi saat bibir vaginanya menyentuh batas bulu batangku ia sontak menarik pantatnya, terlihat ia menggigit bibir bawahnya menahan kenikmatan Iba melihanya, aku raih tubuhnya lalu aku kecup bibirnya, sesaat sebelum aku hentakkan pantatku keatas aku peluk dia erat-erat sambil tetap menciumi bibirnya

“Mmph…” terdengar jeritan tertahan keluar dari mulutnya saat aku dorong pinggulku keatas, dan pinggulnya terlihat menegang Aku peluk di lebih erat, dan pantatnya aku tekankan kebawah sehingga ******ku sekarang sepenuhnya tersarung di vaginanya Aku renggangkan pelukanku, dan membiarkan tante marie menikmati bulu batangku di vaginanya

Tak lama, tante marie bangkit, dan mulai menggerak-gerakan pinggulnya, terasa bagai sengatan listrik kenikmatan itu menjalar di seluruh tubuhku Makin lama gerakannya semakin cepat dan liar, tak jarang ia menggoyangkan pinggulnya kekiri dan kekanan seakan ingin mereamas ******ku dengan vaginanya Sekian lama bergoyang kenikmatan sesaat menjelang keluarnya sperma mulai kurasakan, tapi tiba-tiba saja tante marie melenguh dan vaginanya meremas ******ku kuat

“Arghh… sayang aku dah keluarrrrr” teriaknya diiringi desakan air hasil orgasmenya di ******ku, toketnya yang besar itu jatuh menimpa dadaku setelah tubuhnya mengejang Aku biarkan dia menikmati keadaan ini sebentar, aku peluk dia sambil lehernya kukecup

Setelah tante marie tenang, dengan ******ku masih bersarang di vaginanya aku balikkan dia secara tiba-tiba Belum hilang kekagetanya, aku raih kedua tanganya lalu aku tahan diatas kepalanya, dan tanpa ampun aku langsung mengenjotnya sekuat tenaga, kali ini aku betul-betul buas melihat toketnya yang menjulang karena tanganya aku letakkan diatas kepala, sambil pinggulku terus bergerak turun naik, mulutku terus melahap toketnya, aku jilati, aku hisap sekuat tenaga

Tampaknya tante marie setengah mati menerima seraganku, pinggulnya bergoyang kegelian, tubuhnya menggeliat, tanganya berusaha melepaskan peganganku agar bisa meremas sesuatu untuk meredam nikmatnya, tapi aku aku tak mau tau, aku tetap mengenjotnya sambil menghisap-hisap putingnya, sehingga tante marie hanya bisa teriak-teriak untuk mengekspresikan kenikmatan yang dia rasakan

Dalam beberapa menit, teriaknya semakin liar dan ditandai teriakan keras ******ku kembali dibasahinya dengan air orgasmenya Aku yang juga merasakan hampir sampai tak mengurangi seranganku sedikit juga, tak peduli hentakan tante marie yang semakin kuat untuk melepaskan belengguku Akhirnya saat itu akan tiba, ******ku serasa hendak meledak

“Tante, aku keluarrrrrr… arghhh… ” teriaku sesaat sebelum ******ku meledak Lalu diawali dengan tusukan kuat yang membenamkan ******ku penuh ke vaginanya aku muntahkan spemaku di dasar terdalam vagina tante marie, tak cukup sekali, aku kembali menghentak seiring tembakan kedua di vaginanya, terus ketiga, dan akhirnya berhenti di hentakan kelima

Tangan tante marie terlepas dan seluruh badanku menjadi lemas, hanya satu yang masih berdiri tegak, ******ku masih terasa menegang di vagina tante marie Menyadari hal itu tante marie kembali membalikan tubuhnya, lalu mengenjot pantatnya

Aku yang sudah tak kuat lagi berusaha melepaskannya, tapi seakan ingin balas dendam,tante marie menahan tangaku, dan ia terus menaik turunkan pantatnya Seakan tubuhku dialiri listrik yang keluar dari vagina tante marie, tapi ia tak mau tau, tante marie terus menaik turunkan pantatnya, hingga akhirnya ia orgasme buat yang ketiga kalinya

tante marie tampaknya juga kelelahan sehingga ia langsung merebahkan diri di atas dadaku, lalu setelah bericiuman aku memeluk tante marie dan tidur karena kecapean ******ku yang masih di dalam vagina tante marie perlahan mengecil dan akhirnya terlepas, dan dari vaginanya menetes cairan, aku tak dapat melihanya, hanya merasakan cairan itu di ******ku Melihat tante marie yang membiarkanya, aku pun melanjutkan tidurku

Saat aku terbangun, aku sudah diselimuti, dan tante marie tak tampak, lalu setelah berkeliling, aku menemukan dia sedang memasak telur di dapur, perlahan aku dekati dia, aku peluk dari belakang, lalu tanpa permisi lagi aku buka celananya lalu aku tusuk dari belakang, tante marie melenguh keenakan, ia mematikan kompor lalu berbalik dan menciumku

“Sabar dulu sayang, kita masih banyak waktu, sarapan dulu, biar kuat” ujarnya lembut, aku pun menungguinya masak dengan tetap telanjang sambil tetap mempereteli tubuhnya, toketnya, bahkan menusukan jariku di vaginanya yang sudah tak berpenutup

Kami sarapan bersama, aku hanya mengenakan celan pendek tante marie, sehingga selesai sarapan, tante marie dengan mudah menemukan ******ku dibawah meja lalu mengulumnya Hari itu kami melakukannya 3 kali, sampai hari menunjukkan pukul 2 siang

Kalau aku tak ingat ada janji dengan teman-temanku, aku pasti akan menyetubuhi tante marie lebih banyak. END by www.DILIPUT6.BLOGSPOT.com Baca kisah seks bergambar terbaru sebelumnya yang tidak kalah seru dan dapat meningkatkan birahi mu yang berjudul Cersex Camer (Calon Mertua) Yang Butuh Oral Seks – Cerita Seks Bergambar, Cerita Sex Dewasa, Cerita Mesum Ngentot

Cersex Camer (Calon Mertua) Yang Butuh Oral Seks

Cerita Seks Bergambar, Cerita Sex Dewasa, Cerita Ngentot Terbaru – Cerita HOT – Cerita mesum ngewe dengan ibunya pacarku yang suka oral seks dengan judul ” Cersex Camer (Calon Mertua) Yang Butuh Oral Seks ” yang tidak kalah serunya dan dijamin dapat meningkatkan libido seks, selamat menikmati.




Cerita Hot – Waktu itu kira-kira jam 8 malem ku berniat mau kerumahnya whiena soalnya ku janjian mau nganter dia ke acara ultah temennya… Trus pas ampe dirumahnya ternyata yang buka pintu Ibu Indah, nyokapnya whiena yang juga dosen wali ku…

“malam Bu” sapaku
“eh nak Rio, masuk ”

Aku pun langsung masuk kedalam rumah, kulihat Ibu Indah begitu seksi dengan menggunakan daster putih yang serba tipis sehingga terlihat tuBuh Ibu Indah yang langsing ”gila ni Ibu udah nikah kok masih seksi banget ya” kataku dalam hati

“Whiena nya ada Bu?”

“oh Whiena tadi diajak sama Papanya kerumah neneknya yang lagi sakit, dia titip pesan ga bisa kerumah temennya yang ulang tahun, dia minta maaf sama kamu juga karena ga sempat nelpon soalnya tadi buru-buru sekali ”

“jam berapa perginya Bu”

“sekitar satu jam yang lalu…mungkin sekarang masih dalam perjalanan”

Rumah neneknya whiena memang lumayan jauh sekitar 3 jam perjalanann dari kotaku

“oh kalo gitu saya permisi Bu”
“Jangan dulu ada yang mau Ibu tanya sama kamu tentang Whiena, tapi Ibu bikinin minum dulu ya”

Ibu Indah pun langsung masuk kedapur, sementara hatiku jadi bingung entah apa yang mau ditanyakan oleh Ibu Indah, jangan-jangan dia tau soal hubungan ku yang intim bersama whiena, bakal diintrogasi nih pikirku…… GAWAT ……

Ibu Indah keluar dari dapur dengan membawa dua gelas minuman dingin ”silakan diminum Rio”

Aku pun langsung minum sementara hatiku agak tegang karena takut pada Bu Indah yang mungkin akan marah-marah… dag dig dug detak jantungku terdengar keras … seakan mau lepas jantung ku ini. Ibu Indah duduk dikursi pas dihadapan ku dan dasternya agak tersingkap sehingga pahanya yang putih terlihat jelas, jatungku berdenyut makin kencang dan segera menunduk karena tidak enak sama Bu indah

“Rio kamu serius pacaran sama Whiena?”

Aku agak terkejut karena pikiranku masih melayang entah kemana ”serius Bu, saya siap bertanggung jawab jika terjadi apa-apa sama Whiena” jawabku sambil tetap menunduk

“kamu kok diajak cerita malah nunduk sih Rio, kan ga enak ””Maaf Bu” kuangkat kepalaku, kini duduk Bu indah agak mengangkang sehingga samar-samar kulihat bagian dalamnya dan ternyata Bu indah tidak pake cd, nafas ku pun agak memburu menahan nafsu namun tidak berani berbuat apa-apa karena yang dihadapanku adalah nyokapnya whiena yang juga dosen wali dikampusku

“kamu kenapa Rio” tanya Bu indah pura-pura tidak tahu ”tidak Bu, anu… ” aduh aku mulai bingung, sementara Bu indah tersenyum memandang ku Kemudian Bu indah berdiri dan duduk disampingku Kamu terangsang ya liat paha Ibu, aku pun hanya diam sementara tangan Bu indah mulai memegang pahaku, Kemudian Bu indah berbisik, “kamu puasin Ibu ya ini malam, Ibu sudah lama ga pernah disentuh oleh bokapnya whiena, dia terlalu sIbuk sama urusan kantornya”

“tapi Bu ” srup bibirnya Bu indah langsung melumat bibirku dan tangannya meramas-remas kontol ku, pikiranku sangat kacau, aku masih bingung dan belum percaya kalo ternyata Bu indah memiliki nafsu yangg tinggi birahiku pun mulai bangkit, aku pun mulai meremas-remas toketnya Bu indah

“Terus Rio, enak banget ”dan tangan Bu indah mulai membuka celana jeans ku, aku pun membantunya dan kemudian kulepas kaosku sehigga kini tinggal cd yang melekat

“Rio kita kekamar aja yuk ” Dan kemudian mencium bibirku Bu indah langsung masuk kekamar dan membuka dasternya, tubuh Bu Indah kini polos

“Wow Ibu cantik banget, putih, seksi, ga kalah sama whiena””ah kamu bisa aja Rio” jawab Bu indah sambil tersenyum Tubuh Bu indah memang sangat mulus, kulitnya putih, toketnya yang besar, serta bulu jembutnya dicukur rapi ”Sini dong Rio, kok malah bengong”

Ibu Indah duduk di tepi ranjang dan kemudian aku mendekat dan menunduk mencium bibirnya Tangan Bu indah melepaskan cd ku dan keluarlah kontolku

“gila Rio Punya kamu besar banget, lebih besar dari punya suamiku ”dia pun mengelus-elus kontol ku, kodorong kepalanya agar segara menghisap kontolku ”Hisap kontol Rio Bu””sabar ya Rio, jangan kuatir yang pasti malam ini kita harus sama-sama puas”Bu indah kemudian berdiri dan menciumku kemudian turun kedadaku, putingku di hisap dan dijilati Ouh Bu enak banget Bu, terus Bu

Kemudian Bu indah berjongkok dihadapan ku dan menjilat kontolku seperti menjilat es krim. Kemudian memasuk kan kontolku kemulutnya Dia pun memompa dengan lihai Nikmat sekali rasanya, lebih nikmat dari hisapannya whiena

Terus Bu, aku pun mulai memompa kontolku didalam mulut Bu indah sehingga mulut Bu indah terlihat penuh dan kadang Bu indah seperti mau muntah karena kontolku masuk sampai tenggorokannya aku mencabutnya dan nampaknya Bu indah sedikit kecewa

“Terus Rio, masukin kontolmu sedalam-dalamnya kemulutku, kontolmu enak Rio Perkosa mulut Ibu Rio”

Aku pun kembali memasukkan kontolku kedalam mulut Bu indah dan tangan ku memegang kepalanya sehingga gerakannya berirama Sementara itu tangan Bu indah memegang erat paha ku karena dorongan kontolku semakin keras menghujam mulut Bu indah

“mulut Ibu enak banget isep terus Bu Isep yang kuat”

Sektiar 20 menit ku perkosa mulut Bu indah sampai Bu indah hampir muntah Aku pun mencabut kontolku

“kuat juga kamu Rio ya udah hampir setengah jam di karoeke belum keluar, kalo bokapnya indah pasti udah keluar trus langsung tidur, dasar egois banget”

Ternyata Bu Indah selama ini jarang mendapat kepuasan dari suaminya

Sekarang giliran Ibu yang kamu puasin Rio sekarang kamu tidur Aku agak bingung apa maunya Bu indah namun aku menurut saja Dan aku barbaring diatas ranjang kemudian Bu indah jongkok diatas diatas dadaku ” Rio Ibu juga mau perkosa mulut kamu ya”

cerita sex 2017, cerita sex terbaru, cerita sex terupdate, cerita sex, cerita seks 2017, cerita seks terupdate, cerita seks terbaru, cerita seks, cerita dewasa 2017, cerita dewasa terupdate, cerita dewasa terbaru, cerita dewasa, cerita mesum 2017, cerita mesum terupdate, cerita mesum terbaru, cerita mesum,



Dia pun mendekatkan vaginanya kemulutku dan mulai memompanya Aku pun menjulurkan lidah ku, asin, ternyata cairanya Bu indah banyak banget keluar Kini tangannya berpegang ke tepi ranjang sehingga agak nungging dan terus memperkosa mulutku bahkan hidung ku,

aroma harum dari vaginanya membuat gairah ku samakin meningkat ”Lidah kamu enak banget Rio hidung kamu juga terus Rio, nikmat” Bu indah terus memompa vaginanya kearah mulutku sehingga terkadang aku kesulitan bernafas

Akhirnya Bu indah berhenti karena terlihat cape sekali Aku pun membaringkan Bu indah dan mengangkangkan kakinya, ku jilati klitorisnya dan sesekali kugigit pelan-pelan Ouch…nikmat banget Rio terus Rio, hisap terus vaginaku Rio, terus Rio, vagina itu milik kamu sekarang

Aku pun menjilatnya nya dan kemudian ku masukkan jari ku kadalam vaginanya dan Bu indah pun menggelinjang keenakanOuch jari kamu enak banget Rio apalagi kontol kamu terus Rio Tak lama kemudian Bu indah menjepit kepalaku dan menjambak rambutku dan aku pun mempercepat permainan fucking finger ku divaginanya

”Shh,uhf…Ibu mau keluar Rio hisap yang kuat Rio vagina Ibu ,ohh……”Akupun menghisap kuat kuat lubang kenikmatan itu dan “cret Cret ”Cairan nikmat Bu indah menyemprot mulutku dan aku pun menjilatnya sampai bersih

Gila kamu Rio mulut kamu pintar banget memberikan kenikmatan di vagina Ibu Aku pun kembali berjongkok di atas kepala Bu indah dan kembali ku entot mulutnya Bu indah Bu indah pun menghisap dengan kuat kontolku

aku membalikkan badanku sehingga posisi kami sekarang 69, aku menahan badanku dengan lutut dan terus memompa mulut Bu indah sementara memek Bu indah kembali basah dan aku terus mengelus elusnya Serasa nikmat sekali mulut Bu indah, aku pun memompanya semakin beringas dan kemudian Bu indah nampak tersedak kemudian dia melepaskan kontol ku

”besar banget kontol mu Rio kaya mau robek mulut ku ” Aku pun memperbaiki posisiku dan dan kini kami sama sama berbaring Kulumat bibir bi indah yang nampak merah akibat ku entot tadi dan tanganku memainkan klitorisnya

“Shh uhf nikmat banget Rio entot Ibu sekarang Rio masukin kontolmu ke memek Ibu cepet Rio Ibu udah ga tahan nih gatel banget rasanya ”Bi Indah pun kusuruh mengangkang dan mengangkat kakinya kedepan hingga terlipat menyentuh toketnya Kini bibir vagina Bu Indah muncul keluar dan menganga seakan berteriak minta dientot Aku pun mengarahkan kontolku ke vagina Bu indah dan mulai menggesek-gesekannya

Rio masukin dong cepet Rio Ibu udah pengen banget…ayo donk sayang Ibu Indah pun merengek seperti anak kecil Aku pun menancapkan kontolku dengan cepat masuk kedalam vagina Bu indah yang sudah licin mengkilau

“Ouhhhh…sakit banget Rio kontol kamu gede banget pelan-pelan dong” “Tapi enak Rio trus Rio pompa terus memek Ibu Rio, entot terus memek Ibu…”Ternyata memek Bu Indah masih sempit dan enak banget kontolku serasa dipilin-pilin Aku pun memompa terus vagina Bu indah…semakin lama semakin cepat Cerita Sex 2015

“Ouh terus Rio aku ga tahan nih Ibu mau keluar ””Terus Rio entot terus memek Ibu Rio memek itu punya kamu sekarang Rio ouh…” Bu indah mulai meracau tidak karuanDan kemudian tubuh Bu Indah mengejang dan kontolku terasa dijepit kuat sekali ”Ouh Ibu keluar lagi Rio kontol kamuuuuu eeeenaaaaak baaaangeeeeeetsssss,”

Aku pun membalikkan badan Bu indah dan ternyata Bu indah langsung mengerti apa mauku dan dia pun langsung menungging dan kini kami dogy style aku pun memasukkan kontolku kedalam memek Bu indah “Ouhh nikmat banget Rio ”Aku terus memompa memek Bu indah sambil meremas-remas toket Bu Indah yang bergelantungan

Ouh ahh terus Rio, Ibu mau keluar lagi nih Aku pun mengocok memek Bu Indah dengan cepat sehingga Bu Indah keluar untuk yang ketiga kalinya

Kamu kuat banget Rio, Ibu bener-bener puas di entot sama kamu

Sekarang kamu entotin mulut Ibu aja yang soalnya Ibu paling seneng kalo mulut Ibu di entot Gila ni Ibu ternyata dia seneng banget oral seks

Aku pun menarik Bu Indah kelantai dan kusuruh jongkok, dan kemudian oral seks, kumasukkan kontolku kedalam mulut Bu indah pelan pelan sampai amblas semua, ujung kontolku terasa menyentuh tenggorokannya, aku pun menahan kepala Bu indah karena nikmat sekali terasa,

ada kenikmatan tersendiri yang muncul ketika melakukan oral seks, kontolku masuk semua kemulutnya Bu Indah Kemudian Bu Indah memukul pahaku karena kayanya dia mulai sulit bernafas namun aku tetap menahan kepalanya sehingga akhirnya dia dengan paksa menarik kepalanya dan langsung lari kekamar mandi di samping kami dan langsung muntah Aku pun mengikuti kekamar mandi

“Gila kamu Rio kontolmu gede banget” “Sory ya Ibu muntah abis ga tahan kamu jejelin kontol sebesar itu” Ibu Indah pun menyiram muntahnya

Kini Bu Indah jongkok kembali di kamar mandi dan melakukan oral seks , mengulum kontolku Aku pun memompanya secara berirama dan tangan Bu indah terus memainkan biji pelirku, air ludah Bu indah menetes keluar melalui sela-sela bibirnya dan aku tidak peduli,

aku terus melakukan oral seks , memompa mulut Bu indah yang seksi sampai kontolku masuk semua dan nampaknya Bu Indah sudan mulai terbiasa dengan kontolku sehingga rasanya semakin nikmat, kontolku serasa mau ditelan oleh Bu indah

Aku pun menyalakan shower dan menyiram Bu indah yang terus asyik mengulum kontolku, kini tuBuh Bu indah basah dan terlihat semakin seksi. Aku pun menaruh kembali shower itu, dan melanjutkan memompa mulut Bu indah ”Hisap Bu aku udah mau keluar nih ”

Aku pun memompa mulut Bu indah semakin cepat dan Bu indah sangat menikmatinya… Aku keluar Bu ouh… ooouuuuugghhhhhhttttt……… Aku pun memasukkan semua kontolku kedalam mulut Bu indah dan menyemprotkan sperma di tenggorokkannya, kemudian Bu indah menarik kepalanya dan membersihkan sperma dari kontolku,,

”sperma kamu enak banget Rio, kental ””dia terus mengulum kontolku yang masih berdiri tegak ””kontol kamu masih berdiri Rio kamu kuat banget,,”Kita mandi dulu yu ntar lanjutin lagi ya Kami pun mandi sama-sama

Selesai mandi Bu Indah ngajak makan, kami ke ruang makan sambil tetap telanjang aku pun duduk sambil makan sementara Bu indah tidak makan dia hanya duduk disampingku sambil mengelus-elus kontol ku

“kok ga makan Bu?” tanyaku ”nggak ah,,udah kenyang tadi minum sperma kamu ”

Aku pun makan sedikit karena birahi ku bangkit kembali ”Ibu kok seneng banget oral seks sih””soalnya kalo oral seks Ibu bisa rasain kontolmu yang enak banget” Kami pun melanjutkan birahi kami di ruang makan dan kemudian pindah keruang tamu dan akhirnya kami kembali kekamar dan bercinta melakukan oral seks kembali sampai subuh… END by Diliput6 Baca kisah seks bergambar terbaru sebelumnya yang tidak kalah seru dan dapat meningkatkan birahi mu yang berjudul Cersex janda Imut Pengoda Bekas Simpanan Pria Berpangkat Cerita Seks Bergambar, Cerita Sex Dewasa, Cerita Mesum Ngentot – cerita sex 2017, cerita sex terbaru, cerita sex terupdate, cerita sex, cerita seks 2017, cerita seks terupdate, cerita seks terbaru, cerita seks, cerita dewasa 2017, cerita dewasa terupdate, cerita dewasa terbaru, cerita dewasa, cerita mesum 2017, cerita mesum terupdate, cerita mesum terbaru, cerita mesum,

Cersex janda Imut Pengoda Bekas Simpanan Pria Berpangkat

Cerita Seks Bergambar, Cerita Sex Dewasa, Cerita Ngentot Terbaru – Cerita HOTCerita mesum bertemu dengan janda cantik yang pernah menjadi istri simpanan dengan judul ” Cersex janda Imut Pengoda Bekas Simpanan Pria Berpangkat ” yang tidak kalah serunya dan dijamin dapat meningkatkan libido seks, selamat menikmati.

Cersex janda Imut Pengoda Bekas Simpanan Pria Berpangkat


Cersex janda Imut Pengoda Bekas Simpanan Pria Berpangkat

Cerita Hot – Siang itu hp-ku berdering dari nomer yang tidak aku kenal dan ketika kuangkat terdengar suara seorang wanita

“Halo mas Adhie, apa kabar? kok lama gak ada kontak-kontak aku sih?”, karena tidak mengenali suaranya, akupun menanyakan “Aku baik-baik saja, sorry dengan siapa ini?”
“Ini Rita mas, wah udah lupa ya sama Rita? jawabnya Aku jadi ingat Rita, dia seorang janda cantik berusia 35 tahun dengan 2 anak

Aku mengenalnya ketika ia masih menjadi istri simpanan kenalanku seorang pejabat, pada saat itu usianya baru sekitar 20 tahun Baru-baru ini aku bertemu dengan Rita kembali pada saat aku dan istriku hendak mengambil raport anak kami yang kebetulan sekelas dengan anak Rita yang sudah besar

Untuk menghindari kecurigaan istriku, pada saat bertemu aku hanya mengangguk tersenyum sambil mengedipkan mata Untungnya Ritapun memahami dengan tidak mengajakku berbicara sehingga istriku tidak menaruh curiga

“Hei kok mas Adhie diam aja?, hayo sedang mikir apa… jorok ya?” sapanya lagi ditelepon yang mengagetkan aku
“Gak kok Rit, cuma sedang ngebayangin kamu aja, kok kamu tambah oke sekarang” candaku yang disambut derai tawanya yang renyah
“Mas kantornya masih disana khan?, mampir kerumah kapan2 mas” katanya sambil menyebutkan alamat rumahnya yang memang sering aku lalui apabila hendak kekantor
“Rita udah dicerai 2 tahun yang lalu lho mas” katanya lagi

sebetulnya aku sudah mengetahui itu karena keluarga kenalanku bekas suaminya sempat heboh ketika mengetahui sisuami/bapak mempunyai istri simpanan. Kamipun ngobrol ditelepon panjang lebar diselingi humor2 sedikit berbau sex yang kadang ditanggapi Rita sambil berkata “Wah kalo ngobrolnya begini, yang repot Rita mas, gak ada pelampiasan,kalo mas Adhie sih enak”, aku tertawa mendengar itu dan berjanji akan mampir rumahnya

Keesokan harinya karena kebetulan supirku tidak masuk karena ijin menengok orang tuanya yang sakit dikampung, pada perjalanan menuju kantor aku membelokkan mobilku kealamat rumah Rita aku berpikir tidak ada salahnya mampir sebentar dirumah Rita

Setibanya didepan alamat rumah yang diberikan Rita, aku melihat Rita sedang berbelanja sayur didepan pintu pagar rumahnya Akupun memarkir mobilku dan dari dalam mobil memperhatikan Rita sambil menunggu dia selesai berbelanja sayur

Rita mengenakan daster yang longgar dan terlihat rambutnya dibungkus handuk sehingga aku tau dia baru saja selesai mandi Setelah selesai berbelanja dan tukang sayur sudah menjauh, akupun memajukan mobilku dan memarkir didepan pagar rumahnya Ketika aku turun dari mobil dan menghampiri pintu pagar, Rita terhenyak kaget melihatku

“Eh mas Adhie, kirain siapa Wah sorry mas Rita sedang berantakan habis mandi dan belanja nih, maklum kedua pembantu sedang pulang kampung” katanya sambil mempersilahkan aku masuk Akupun masuk dan duduk diruang tamunya yang meskipun tidak terlalu besar tetapi tertata apik dan berseni

Rita permisi meninggalkan aku untuk meletakkan belanjaannya didapur Sambil menunggu aku melihat-lihat koleksi foto yang terpampang didinding ruang tamu yang kebanyakan adalah foto2 Rita yang memang dulu pernah menjadi seorang foto model

Membandingkan Rita sekarang dengan foto2 yang terpampang, tidak banyak berubah, aku rasa karena Rita yang ada darah Aceh dan Betawi rajin merawat tubuh dan senam Rita kembali keruang tamu dengan membawa 2 minuman hangat, ketika melihatku sedang memperhatikan koleksi fotonya, dia berkata

“Itu hanya sebagian foto2 Rita mas, yang keren2 Rita pasang dikamar”,
“Keren gimana Rit?, ini saja menurutku sudah oke2 tuh” sahutku
“Wah kalo liat yang dikamar bisa bengong nanti mas Adhie” katanya lagi sambil tertawa dan duduk disofa didepanku

Rita sudah melepas lilitan handuk dikepalanya tapi tetap menggunakan daster, terus terang Rita terlihat sangat cantik dengan rambut terurai basah Belum lagi daster tipisnya yang kadang menerawang memperlihatkan bentuk tubuhnya yang aduhai, apalagi ketika meletakkan minuman yang otomatis dia menundukkan tubuhnya aku dapat melihat belahan dada nya dengan jelas karena Rita tidak mengenakan BH dibalik dasternya, pemandangan sensual itu langsung membuatku horny dan kontolku langsung mengeras

“Belanja sayur tadi murah ya Rit?” tanyaku bercanda,
“Abis yang belanja cantik dan sexy sih”,
“Ah mas Adhie bisa aja” katanya tersipu dan mukanya merona merah menambah cantik wajahnya

kemudian Ritapun bercerita tentang kasusnya, dimana istri pertama suaminya pernah mendatangi rumahnya yang menyebabkan keributan Karena kasus itu suaminya mendapat tegoran keras dan harus menceraikan Rita Aku melihat airmatanya menggenang dipelupuk matanya ketika menceritakan itu, dan Rita menghapusnya dengan tissue Untuk mengalihkan pembicaraan yang membuatnya sedih berpikir, aku bertanya padanya

cerita sex 2017, cerita sex terbaru, cerita sex terupdate, cerita sex, cerita seks 2017, cerita seks terupdate, cerita seks terbaru, cerita seks, cerita dewasa 2017, cerita dewasa terupdate, cerita dewasa terbaru, cerita dewasa, cerita mesum 2017, cerita mesum terupdate, cerita mesum terbaru, cerita mesum,

Cersex janda Imut Pengoda Bekas Simpanan Pria Berpangkat


“Emang foto2 kamu yang dikamar se-sensual apa sih Rit?”
“Mau liat mas?, tapi janji ya jangan diketawain” jawabnya yang aku iyakan, kemudian dia mengajakku menuju kamar tidurnya untuk memperlihatkan koleksi fotonya

Berjalan dibelakang Rita dalam jarak yang dekat, aku dapat mencium bau harum sabun dari tubuhnya dan juga dengan jelas aku dapat melihat bongkahan pantatnya yang bergoyang ketika melangkah Hampir saja aku tidak dapat menahan diri untuk memeluk tubuhnya dari belakang, untung aku masih menjaga image dengan menahan diri Setibanya dikamar tidurnya, aku sempat terhenyak melihat sekitar sepuluh koleksi foto Rita berukuran setengah poster yang keseluruhannya artistik hitam putih

Istimewanya lagi keseluruhan foto tersebut memperlihatkan tubuh telanjangnya !!!

“Apa komentar mas Adhie?” katanya mengagetkanku yang bengong melihat koleksi foto2 tersebut
“Wah istimewa foto2 kamu Rit, gimana aslinya ya”, sambil mencubit pinggangku Rita berkata
“Ih… mas Adhie genit, masa mau liat aslinya Rita, udah tua nih aku mas”

Karena dia tidak melepaskan cubitan dipinggangku, maka aku tangkap tangannya dengan sedikit menarik sehingga tubuh Rita tidak seimbang dan agak sempoyongan tubuhnya merapat ketubuhku yang secara refleks aku peluk Memeluk ubuh Rita yang hanya dibalut daster tipis terasa sangat sensual, apalagi ketika dia menengadahkan wajahnya yang cantik berjarak sangat dekat dengan wajahku

“Eh mas, mau apa? lepasin Rita mas” katanya dengan agak meronta dipelukanku Karena sudah dipenuhi nafsu otakku, aku tidak melepaskan pelukanku, malah kemudian aku cium bibir indahnya dan kukulum “Mmmmffff… jangggaaan…mass… inget… sss hhh” katanya sambil tetap meronta hendak melepaskan pelukan dan ciumanku Dengan tinggi sekitar 163 dan berat sepandan, rontaan Rita tidak berarti bagiku yang tinggi 170/76

Sambil tetap mengulum bibirnya, aku mulai meremas bongkahan pantat sexynya dan agak sedikit kuangkat keatas dan merapat ketubuhku

“Mmmmmm… masss… ssshhhh” gumamnya yang kini sudah tidak meronta lagi malahan membalas ciumanku

Kumasukkan lidahku kemulutnya yang langsung disambut dengan hisapan pada lidahku, kemudian dia berusaha memasukkan lidahnya kemulutku yang juga langsung kuhisap kuat2 Tanganku yang tadinya mermas pantatnya, kini sudah mulai meraba pahanya yang mulus sambil menyingkapkan dasternya,

ketika tanganku sampai diselangkangan yang dibungkus celana dalam tipis, kuusap2 belahan memeknya yang membuatnya menggelinjang dan makin bernafsu menciumku Aku selipkan jariku melalui pinggir celana dalamnya untuk menyentuh memeknya dan dengan lembut aku kork dan raba, sementara ciumanku aku turunkan kelehernya kemudian turun kedadanya

Dari bali daster yang dikenakan, kuciumi teteknya yang berukuran 36 dan wooww…masih kencang, lalu aku hisap putingnya dari balik daster yang dikenakannya Sensasi rasa puting yang kuhisap dengan kain dasternya dimulutku membuatku makin bernafsu, sementara terasa memeknya mulai basah oleh rabaan jariku

“Oooooooohhhhh… maasss……enaaaakkk… trusss ss… …sayaaaang” katanya sambil meremas rambutku Geli gesekan kain daster diputing teteknya berbaur dengan hisapan dan gigitanku membuatnya makin menggelinjang tidak karuan Dengan cepat aku buka daster yang dikenakannya, begitu juga celana dalamnya sehingga kini Rita berdiri dalam keadaan bugil Kuraih teteknya, kuremas remas dengan sedikit kasar sambil memilin putingnya yang membuat Rita menjadi liar

Lalu kuciumi kedua teteknya bergantian sebelum turun dan mulai menciumi selangkangannya Dengan posisi jongkok diselangkangannya aku mulai menjilati memeknya Rita dengan berdiri dan sebelah kakinya ditopangkan dipahaku agak sedikit mengangkang hingga memperlihatkan memeknya yang indah dan dicukur bersih

Ketika mulutku menemui klitorisnya, kujepit klitorisnya yang sebesar kacang kedelai dan sudah mengeras dengan bibirku dan aku hisap sambil menjilat klitorisnya sementara tanganku bermain dilubang anusnya Kulihat Rita memejamkan matanya sambil meremas remas kedua teteknya sendiri sambil menggoyangkan pinggulnya mengimbangi jilatanku dimemeknya

“Sssssssshhhhhhh………puaaaassssiiin nn Ritaaaa…masssss……aggghhhh… ohhhh… mauuuu u… kluarrrr” dan sambil tubuhnya meregang, Rita menjepitkan kedua pahanya dikepalaku yang membuatku agak sulit bernafas dan kemudian terasa cairan memeknya dilidahku bertambah banyak, Rita sudah kliamaks




Setelah terdiam sejenak, Rita sambil tersenyum menarik tubuhku, melepas pakaian yang kukenakan sambil menciumi wajahku kemudian setelah aku telanjang bulat membimbingku rebah ditempat tidur “Sekarang giliran Rita ngerjain mas Adhie” katanya sambil mengecup kepala kontolku yang tegak gagah bediri pada posisiku yang telentang

Perlahan Rita menjilati batang kontolku naik dan turun sambil sesekali mengecup kepala kontolku Rasa geli dan nikmat tak terhingga ketika Rita dengan lidahnya menelusuri urat yang menonjol dikontolku Apalagi ketika dia membuka lubang kencingku denganlidahnya kemudian menghisap kuat2…

“Aggggghhhhh… seddddaaaap……ayooooo isap… kuattttt…anjiiiingggggg… ”, seperti biasa pada aku mengeluarkan kata2 kotor dan kasar Sluuuurp… sluuurp… suara mulut Rita mengulum kontolku karena dengan sengaja dia mengeluarkan banyak ludah pada saat mengulum kontolku, aku merasa sensasi yang hebat

“Jilatiiiin…kontollllkuuu… sebeluuum akuuu…entotin…memekkkkmuuuuu…bangsaaaat” teriakku liar sambil menarik tubuhnya dan meposisikan kami 69 lalu aku kembali menjilati memeknya selagi Rita asyik mengerjai kontolku dengan nikmat

Lidahku kusapukan keseluruh permukaan memeknya kemudian mengitari lubang anusnya sebelum kembali kememeknya dan menghisap kuat2 klitorisnya Saking nikmatnya Rita sempat menghentikan kulumannya dikontolku sambil mendesis

“SSsssshhhh…oooohhhh” ketika klitorisnya aku gigit2 kecil

“Aku sudah gak tahan mas” katanya sambil bangkit dan berjongkok dengan membelakangiku kemudian sambil memegang batang kontolku perlahan-lahan dia menurunkan pinggulnya memasukkan kontolku keliang senggamanya yang terasa sangat sempit karena cukuplama tidak dijamah kontol lelaki

Saking semptnya beberapa kali Rita si bekas istri simpanan berhenti sebelum melanjutkan memasukkan kontolku Kudengar dia agak merintih mungkin terasa perih dinding memeknya dimasuki kontolku setelah semua kontolku masuk “Heeek…oooohhh… penuh memekku massss” rintihnya Lalu Rita mulai menunggangikontolku, menaik turunkan, memutar pinggulnya dengan liar

“Aggghhhhh… enaaaakkkk…bangettttttt…masssss sssssshhhhh
“desisnya sambil menggoyangkan pinggulnya dengan liar

karena posisi duduknya membelakangi aku ketika menunggangi kontolku, kadang aku bangkit mencium punggung dan leher belakangnya sambil meremas teteknya dari belakang dengan gemas Kedengaran Rita si bekas istri simpanan agak kesakitan ketika kuremas kasar teteknya

“Addduuuhhhhhhh…… terusss… sakitinnnnn … akuuuu…massss” teriaknya yang rupanya Rita suka sex kasar “Teruuussssss…… entottttiiiin kontollllkuuu… bangsaaaattttt” gumamku sambil kadang menaikkan pantaku untuk menemui goyangan pinggulnya Dan

“Adddddduuuuhhhhh… akuuuu…keluuuuaaaarrrr sayaaaaang” teriaknya sambil mempercepat goyangan kemudian terasa dinding memeknya makin keras menjepit batang kontolku dan serasa batang kontolku disiram cairan didalam memeknya

Setelah klimaks yang kedua, Rita si bekas istri simpanan terdiam sambil menghela nafas panjang menikmati klimaksnya pada posisi menduduki kontolku yang masih keras didalam memeknya Tanpa melepas kontolku didalam memeknya, aku dorong tubuhnya sehingga Rita pada posisi menungging, lalu dengan ganas dan liar kugenjot Rita pada posisi doggie style Sambil kuciumi punggung, leher dan belakang telinganya aku terus melanjutkan genjotan kontolku dimemeknya

“Aaaaagggghhh………terussssss… mas ssss… genjoooottt…yanggggg… dalaaaam…entotinnnnn akuuu …masss” teriaknya ketika ia kembali terngsang birahinya oleh genjotan dan ciumanku Kadang rambut indahnya aku tarik kasar sambil menepuk kedua pantatnya

“Yeeeeahhhh… rasaaaaiiin…kontollllkuu… pela cuuuurrrrkuuu” bentakku dengan semakin memperkuat genjotanku Rupanya Rita sangat suka dengan perlakuan dan kata2 kasarku
“Yaaaaaaa…… akuuuu… pelacuuuurmuuu……ent oooot akuuu dalammmm …dalaaaam” ujarnya sambil memaju mundurkan pantatnya mengimbangi entotanku

Puas dengan posisi doggie style, aku balikkan tubuhnya dan mengangkat kedua kakinya kepundakku kemudian kembali memompa memeknya sambil meremas kasar teteknya Putingnya kupilin-pilin dan tarik yang membuat Rita si bekas istri simpanan agak kesakitan tapi nikmat “Yeeeeeaaahhhh………aggghhhh… ssshhhhh” desisnya

“Masssss… Ritaaaa… gakkkk…tahaaaannn… mauu uu kluaaaarrrrr… lagiiiiiiii”, “Iyaaaaaa… babiiiii… ayyyyoooo… bareeengggg g… akuuu jugaaaaa…” kataku ketika kurasa aku akan mengeluarkan spermaku Pompaanku makin cepat dan dalam, sementara dinding memeknya kembali menjepit keras kontolku…dan…croooooot… crooooot akupun mengeluarkan spermaku didalam memeknya sementara Rita secara bersamaanpun kembali klimaks

Setelah klimaks kami terdiam berpelukan sambil mencoba mengatur nafas kami yang tidak beraturan ”Maaf ya Rit, aku khilaf Abis kamu sih sexy dan cantik” kataku kemudian sambil mengecup lembut bibirnya, “Ooh gak apa2 mass, terimakasih mas sudah menolong Rita dengan memuaskan Rita Lagian baru sekali ini Rita merasa betul2 puas, suami Rita dulu gak bisa muasin Rita mas” jawabnya sambil membalas kecupanku

Setelah membersihkan diri dikamar mandi, aku berpakaian dan pamit kekantor Sebelum keluar dari rumahnya aku sempat mencium wajah cantiknya, dan kami berjanji untuk mengulangi lagi bila ada kesempatan

Demikian kisahku dengan seorang janda cantik bekas istri simpanan. Sampai kini aku paling suka dengan wanita matang setengah baya. END by Diliput6 Baca kisah seks bergambar terbaru sebelumnya yang tidak kalah seru dan dapat meningkatkan birahi mu yang berjudul Cersex Beruntung Punya Keponakan Pemuas Birahi Cerita Seks Bergambar, Cerita Sex Dewasa, Cerita Mesum Ngentot – cerita sex 2017, cerita sex terbaru, cerita sex terupdate, cerita sex, cerita seks 2017, cerita seks terupdate, cerita seks terbaru, cerita seks, cerita dewasa 2017, cerita dewasa terupdate, cerita dewasa terbaru, cerita dewasa, cerita mesum 2017, cerita mesum terupdate, cerita mesum terbaru, cerita mesum,

LINK SAHABAT

ARTIKEL JUDI
CERITA SEX
CERITA MESUM
FOTO BOKEP ONLINE
FOTO BUGIL ONLINE

Cersex Beruntung Punya Keponakan Pemuas Birahi

Cerita Seks Bergambar, Cerita Sex Dewasa, Cerita Ngewe Terbaru – Cerita HOT – Cerita mesum ngesex dengan keponakan yang jadi pemuas seks melayaniku diranjang dengan judul ” Cersex Beruntung Punya Keponakan Pemuas Birahi ” yang tidak kalah serunya dan dijamin dapat meningkatkan libido seks, selamat menikmati.

Cersex Beruntung Punya Keponakan Pemuas Birahi

Keponakan Pemuas Birahi


Cersex Beruntung Punya Keponakan Pemuas Birahi

Cerita Hot – Saya ibu rumah tangga berumur 36 tahun yang sehari-sehari mempunyai kegiatan terkait dengan kegiatan sosial yang kadang-kadang menyelenggarakan kegiatan di luar rumah, termasuk rapat-rapatnya. Suami bekerja di pemerintahan.

Anak kami dua yang tertua berumur 14 tahun. Saya sewaktu masih muda kadang-kadang ikut sebagai peragawati dan kadang-kadang juga foto model, dengan tinggi badan 165 cm. Dengan bagian-bagian tubuh depan dan belakang termasuk bagus. Berat badan sekitar 47,5 kg.

Orang bilang saya punya penampilan yang menarik dan seksi terutama juga bibir saya. Apa yang saya akan ceritakan adalah pengalaman saya yang menarik yang telah menjadikan hidup saya terpuaskan lahiriah dan batiniah. Dan telah memperkuat kehidupan perkawinan kami.

Ceritanya berawal pada suatu peringatan ulang tahun suami kakak saya kurang lebih dua tahun yang lalu, dimana banyak sudara-saudara yang membantu dalam persiapannya. Ikut pula membantu keponakan saya Martin, anak kakak saya yang lain lagi.

Martin berumur 21 tahunan, masih kuliah, berperawakan tegap atletis tinggi kurang lebih 1,7 m. Tampangnya cakep dengan rambut hitam bergelombang. Termasuk seksi juga. Genit juga. Suka mencuri-curi memandangi saya, seperti mau menelan.

Kalau bertatap pandang matanya sepertinya tersenyum. Kurang ajar juga pikiran saya, tetapi terus terang saya juga senang. Anaknya simpatik sih. Kadang-kadang ada juga pikiran, enak barangkali kalau mencium Martin atau memeluknya/dipeluk. Kelihatannya ada setrum dan chemistry di antara kami.

Sore itu kakak meminta saya untuk mengambilkan kue tart, karena tidak ada yang bisa dimintai tolong. Karena tidak ada yang lain juga terpaksa Martin yang mengantarkan dengan mobilnya. Apa yang terjadi adalah ketika secara bersama Martin dan saya memungut dompet saya yang terjatuh di garasi. Martin memegang tangan saya menarik dan mencium pipi saya dengan senyum.

Saya tidak bereaksi tetapi juga tidak marah tetapi berusaha memberikan kesan kalau saya juga senang. Sikap saya yang tidak menentang membuatnya kemudian mengulangi ciumannya dalam mobil ketika berhenti di lampu merah. Kali ini ciumannya di mulut sambil menekankan tangannya pada paha. Martin mencium dengan melumat dan memainkan lidahnya.

Meski ini bukan pengalaman saya pertama untuk dicium tetapi saya tergetar seluruh tubuh dan merasakan ada rasa menggelitik dan mengalir di kemaluan saya. Selintas terjadi pertempuran antara ya dan tidak, antara pertahanan kejujuran terhadap suami melawan spontanitas keindahan kemunculan gairah, dan nampaknya kejujuran akan terkalahkan.

Getaran terus menggebu sampai kesadaran muncul dengan reaksi mendorong sambil menggumam, “Jangan di sini, jangan di sini, dilihat orang.” Terus terang keinginan sangat besar untuk tidak menghentikannya, tetapi memang tempatnya tidak tepat. Babak awal telah terbuka, dan cerita tidak ingin terputus dan babak berikut perlu dipanggungkan secara berkelanjutan.

Sepanjang proses pengambilan kue tart Martin pada kesempatan yang memungkinkan selalu mencuri untuk mencium dan sesekali membisikkan kata-kata, “You are beautiful,” dan terakhir menjelang sampai kembali ke rumah dia bisikkan,

“I want you,” sambil mencium telinga saya. Sekali lagi saya tergetar sampai ke bawah. Melirik ke arah dia sambil senyum. Saya harap Martin bisa menangkap senyum saya dan pandangan mata saya sebagai tanda “OK”. Kami diam.

Sesampai di pagar rumah saya bisikkan pada Martin, “Telepon saya besok pagi.” Pesta ulang tahun berjalan dengan lancar. Martin tetap mencuri-curi pandang pada setiap kesempatan. Akhirnya semua pulang, saya pun pulang, bersama suami, dengan berbagai perasaan seperti gadis yang jatuh cinta.

Malam hari menjelang tidur pikiran tidak bisa terlepas dari Martin. Gelitik dan kelembaban terasa disela-sela paha. Karena pikiran dipenuhi Martin mata pun tidak bisa terpejam. Mengharap pagi hari lekas datang. Gila kalau dipikir, kok bisa tergoda, hanyut.

Keesokan harinya pagi-pagi Martin sudah menelepon. Untung bukan suami yang mengangkat. Singkatnya siang itu Martin dan saya lunch, menikmati keberduaan dan kedekatan yang merangsang. Kami meninggalkan dengan Martin memegang inisiatip yang kemudian berakhir di salah satu motel di timur Jakarta, tanpa ada sikap keberatan atau protes dari saya.

Tanpa menunggu pintu kamar motel tertutup rapat, sambil berdiri saya telah berada dipelukan Martin, melumat mulut dengan ciuman yang berapi-api. Tangannya menjelajah keseluruh bagian tubuh saya. Ke bawah rok menekan pantat saya dan menekankan badannya dan burungnya.

Saya menyerah, tangan saya pun jadi ikut menjelajah ke burungnya yang telah sangat keras. Meremasnya dari luar dengan keinginan yang makin menggebu untuk membukanya. “Gila nih, gila nih!” terngiang di benak, tetapi tak mampu menyetop gairah yang sudah memuncak ini.

Setelah memastikan bahwa tidak akan ada gangguan dari room service Martin menggiring saya ke tempat tidur tanpa melepaskan pelukannya. Pelan-pelan dia tidurkan saya dan secara lembut mulai menciumi dari telinga leher mulut, sambil kancing bacu dibuka, dan terus menciumi buah dada saya secara bergantian kanan kiri, BH dilepas, dihisapnya puting dan dijilatnya secara halus. Seluruh badan terasa kena setrum, terangsang.

Kewanitaan saya terasa basah karena memang saya mempunyai kekhasan produksi cairan kewanitaan yang banyak. Martin pun memulai membuka satu persatu bajunya, masih tertinggal CD-nya. Secara pelahan Martin membuka bagian bawah rok sambil tak hentinya menciumi seluruh bagian yang terbuka.

Perut saya dia ciumi bermesra-mesra. Tangannya menjalar juga keseluruh badan dan mendekap pada kewanitaan saya yang telah membasahi CD, sambil mulut Martin mendesah penuh gairah. Saya sudah tak bisa menahan kenikmatan yang rasanya sudah lama tak saya alami lagi.

Tangan Martin mulai dimasukkan ke dalam CD menulusuri kewanitaan saya dengan menggerakkan jarinya. Gila setengah mati rasanya. Mau teriak rasanya. Martin secara halus dan pandai memainkan seluruh badan dan bagian-bagian peka saya. Kewanitaan saya mulai banjir merespon pada rangsangan yang selangit. Gila benar rasanya.

Martin berlanjut dengan membuka CD dan memulai mengkonsentrasikan perhatiannya pada kewanitaan saya. Diciumnya secara perlahan dengan memainkan lidahnya dari atas ke bawah. Paha saya ditegakkan dan dibukanya lebar-lebar.

cerita sex 2017, cerita sex terbaru, cerita sex terupdate, cerita sex, cerita seks 2017, cerita seks terupdate, cerita seks terbaru, cerita seks, cerita dewasa 2017, cerita dewasa terupdate, cerita dewasa terbaru, cerita dewasa, cerita mesum 2017, cerita mesum terupdate, cerita mesum terbaru, cerita mesum,
Keponakan Pemuas Birahi


Diciumnya bibir kemaluan dengan bibirnya secara penuh, dihisapnya secara berkali-kali sambil lidahnya memasuki celah-celah kemaluan saya. Aduh gila rasanya selangit. Ganti dia hisap klitoris secara halus. Dihisapnya, terus. Sampai saya tidak tahan dan sampailah saya pada puncak. Terasa cairan mengalir.

Disertai dengan teriakan ringan tangan memeras rambut Martin. Ini menjadikan Martin lebih lagi menggumuli lubang kemaluan saya. Dia benamkan dan usapkan seluruh wajahnya pada kemaluan saya yang basah dengan desahan kepuasan.

Saya sudah tidak bisa lagi menguasai diri dan terasa selalu tercapai puncak-puncak yang nikmat. Gila benar. Belum pernah saya dibeginikan. Pintar sekali si Martin ini, sepertinya pengalamannya sudah banyak. Saya hanya bisa menggerakkan kepala ke kanan kiri dengan mata terpajam mulut terbuka, dengan suara mendesah keenakan. Gila benar. Selangit.

Kini giliran saya. Martin saya tarik ke atas. Kini batang kemaluannya terasa menekan paha saya. Martin saya balikkan dan batang kemaluannya saya genggam. Wah besar juga dan kencang lagi, sudah basah pula. Langsung saya hisap dengan gairah.

Lidah saya permainkan di ujung kemaluannya sambil dikeluar-masukkan. Martin mengerang. Setelah kurang lebih sepuluh menit Martin melepaskannya. Dia lebih menghendaki keluar di liang kemaluan saya. Kini dia di atas saya lagi dengan posisi batang kemaluan di depan lubang kemaluan.

Dengan ujungnya digerak-gerakkan di bibir kemaluan ke atas ke bawah. Enak sekali. Mabok benar. Kemudian secara perlahan masuklah batang kemaluan ke lubang kemaluan saya dan terus menekan sampai terasa penuh sekali, dan terasa sampai di dasar rahim.

Gila rasanya benar-benar selangit. Tidak pernah rasanya seenak seperti ini. Martin menekan terus sambil menggoyang-goyangkan pantatnya. Gila! Enak benar! Terus dia putar-putar sambil keluar masuk. Sampai saya lebih dulu tidak tahan dan sampai di puncak, keluar dengan meledak-ledak terasa melayang kehilangan nafas sampai terasa hampa saking nikmatnya. Kemaluan saya terasa basah sekali. Martin masih terus memompa dan belum mau menyelesaikan cepat-cepat.

Batang kemaluannya masih diputar dengan keluar masuk di lubang kemaluan, sehingga saya pun tidak tahan keluar lagi, yang ketiga atau yang keenam dengan yang keluar karena dihisap tadi. Gila benar! Seluruh badan basah rasanya. Sprei sudah basah betul dari cairan kewanitaan saya.

Martin masih terus menekan, memutar, menggaruk-garuk dan mencium sekali-sekali. Ciumannya di telinga bersamaan dengan tekanan batang kemaluan di dalam lubang kemaluan saya sungguh membuat seluruh badan menggigil nikmat dan membuat saya keluar secara dahsyat. Kemaluan saya terangkat menyongsong tekanan batang kemaluan Martin. Gila benar, sungguh nikmat tiada tandingan. Akhirnya Martin mulai menggerang-ngerang berbisik mau keluar.

Dengan tekanan yang mantap keluarlah dia dengan semprotan yang keras ke dalam liang kemaluan saya. Hangat, banyak dan terasa mesra dan memuaskan. Oh Tuhan, sungguh tak ada tandingannya. Dia remas badan saya dengan menekankan bibirnya pada bibir saya.

Hampir habis nafas. Kehangatan semprotan Martin menggelitik lagi kemaluan saya sehingga orgasme saya pun keluar lagi yang kedelapan menyusul semprotan Martin. Kami bersama-sama keluar dengan nikmat sekali. Sesaat terasa pingsan kami. Setelah selesai terasa kepuasan yang menyeluruh terasakan di badan.

Pikiran terasa terlepas dari semua masalah dan hanya keindahanlah yang ada. Kami masih berpelukan menikmati tanpa kata-kata, sambil memulihkan kembali energi yang telah tercurahkan secara intensif. Kami tertidur sejenak. Siuman setelah sepuluh menit dengan perasaan yang lega, dan puas.

Meski demikian rasa mengelitik, gatal-gatal kecil masih terasa di kemaluan saya, seolah belum puas dengan kenikmatan yang begitu hebat. Tangan saya mendekap batang kemaluan Martin mengusap-usapnya sayang. Ingin rasanya batang kemaluan Martin memenuhi lagi di lubang kemaluan saya.

Bibir tidak bisa menahan, saya tarik batang kemaluan Martin dan mulai meluncur ke bawah dan menghisapnya lagi dengan kasih sayang, diliputi bau campuran antara cairan saya dan mani yang terasa sedap. Kemaluan Martin terasa sangat lunak tidak segagah tadi. Serasa menghisap marshmallow.

Tetapi hal itu tidak berlangsung lama karena secara perlahan batang kemaluannya mulai membengkak dan menyesaki mulut. Sekali lagi kewanitaan saya tergelitik. Tanpa bertanya saya bangkit jongkok di atas Martin dan memasukkan Martin pelan-pelan. Seluruhnya masuk terasa sampai di ujung perut dan mulai menggelitik G-spot.

Ganti saya pompa ambil kadang merunduk memeluk Martin dan menciumnya. Kadang sambil duduk menikmati penuhnya di kemaluan saya. Rasanya enak sekali karena saya yang mencari posisi yang terenak untuk saya. Setelah beberapa waktu merasakan kenikmatan yang masih datar, kenikmatan mulai memuncak lagi dan terus memuncak sampai akhirnya sampai puncak tertinggi. Meledak-ledak lagi orgasme dengan teriakan-teriakan nikmat. Yang ternyata diikuti oleh Martin dengan semprotan kedua.

Tangannya memeluk erat-erat dengan gerangan pula. Gila enaknya sungguh sesuatu yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. Ini kali rasanya surga dunia. Kalau bisa maunya seharian begini terus rasanya. Gila! Gila benar, sungguh nikmat memuaskan.

Tetapi kami harus pulang. Saya kembali ke rumah, ke suami dan keluarga saya. Dengan suatu pengalaman yang tak terlupakan selama hidup. Sepanjang jalan kami diam tetapi tangan saling memegang. Malamnya menjelang tidur, sekali lagi kemaluan saya menggelitik dengan ingatan pengalaman siang tadi tidak bisa hilang. Ini memang pembawaan saya yang orang barangkali mengatakannya sebagai maniak seks, histeris, multi orgasme, kelaparan terus. Sekali terbuka lebar dan dirangsang maunya terus dipenuhi oleh pemuas seks.

Sejauh ini dengan suami tidak pernah tercapai apa yang Martin si pemuas seks bisa lakukan. Kepuasan dengan suami sama-sama tercapai tetapi kepuasan yang tidak mendalam seperti Martin si pemuas seks. Suami yang lekas selesai menjadikan “bakat” saya tidak berkembang. Sekarang yang ada hanya suami di samping saya.

Saya merengek minta pada suami dengan tangan meraba burungnya dan memijat-mijatnya halus. Dia tertawa sambil mengejek, “Gatel nih ya.” Dalam hati saya bilang memang gatal. Saya mencoba menikmati penetrasi kemaluannya dengan membayangkan kemaluan Martin. Kewanitaan saya, saya goyangkan mencari spot yang nikmat sambil mendekap. Dia menekan menarik beritme sampai kemudian saya mencapai puncak dulu diikuti dengan semprotan maninya. Selesailah sudah.

Kemaluan saya masih ingin sebetulnya, tetapi dia biasanya sudah tidak bisa lagi. Jadinya tanganlah yang bergerak “Self Service”. Memang penyakit saya (atau karunia) ya itu. Sekali sudah diobok-obok tidak bisa berhenti. Saya tidur dengan nyenyak malam itu.

Seperti yang bisa diduga pertemuan saya dengan Martin si pemuas seks berlanjut. Semua fantasi seks dan impian-impian tak ada yang tidak kami wujudkan. Sungguh sangat-sangat nikmat. Teknik kami makin sempurna dan Martin si pemuas seks bisa membuat saya orgasme sampai tiga belas kali.

Pada kesempatan lain akan saya ceritakan pengalaman-pengalaman kami yang aduhai. Semoga saya tidak jatuh cinta dan menghendaki hubungan yang lebih dalam, dan mengacaukan rumah tangga saya yang sudah ada. Saya hanya mau pemuas seks darinya.

Sama seperti Martin si pemuas seks juga. Sehingga dari luar, partner seks saya resmi adalah suami. Dibalik itu Martin lah yang menjadi pemuas seks dan fantasi saya dan ini telah berjalan selama dua tahunan. Dua kali dalam seminggu paling sedikit. Suami tetap dilayani seminggu sekali, kadang sepuluh harian sekali. Saya merasa bahagia dengan pengaturan sedemikian. Keluarga tetap tidak terganggu.

Hubungan dengan anak-anak dan suami tetap seperti biasa, bahkan kehidupan seks dengan suami menjadi lebih baik. Ternyata selingkuh dengan pemuas seks ada manfaat dan kebaikannya juga. END by Diliput6 Baca kisah seks bergambar terbaru sebelumnya yang tidak kalah seru dan dapat meningkatkan birahi mu yang berjudul Cersex Nafsu Birahiku Terbayar Karena Pacaran Dengan Cewek Semok Cerita Seks Bergambar, Cerita Sex Dewasa, Cerita Mesum Ngentot – cerita sex 2017, cerita sex terbaru, cerita sex terupdate, cerita sex, cerita seks 2017, cerita seks terupdate, cerita seks terbaru, cerita seks, cerita dewasa 2017, cerita dewasa terupdate, cerita dewasa terbaru, cerita dewasa, cerita mesum 2017, cerita mesum terupdate, cerita mesum terbaru, cerita mesum,



LINK SAHABAT

ARTIKEL JUDI
CERITA SEX
CERITA MESUM
FOTO BOKEP ONLINE
FOTO BUGIL ONLINE

Cersex Nafsu Birahiku Terbayar Karena Pacaran Dengan Cewek Semok

Dewasa, Cerita Ngewe Terbaru – Cerita HOT – Cerita mesum ngesex dengan cewek montok yang mampu memuaskan birahi ku dengan judul ” Cersex Nafsu Birahiku Terbayar Karena Pacaran Dengan Cewek Semok ” yang tidak kalah serunya dan dijamin dapat meningkatkan libido seks, selamat menikmati.

Nafsu Birahiku Terbayar Karena Pacaran Dengan Cewek Semok


Cersex Nafsu Birahiku Terbayar Karena Pacaran Dengan Cewek Semok
Nafsu Birahi Cewek Montok

Cersex Nafsu Birahiku Terbayar Karena Pacaran Dengan Cewek Semok
Cerita Hot – Kenalin dulu..nama gw Hadyan gw emang tipe idaman para wanita…jujur aj..gw ganteng, tinggi, kaya, badan gw atletis secara gw anak basket n jalan tol gw gede.hehe.. Trus di skolah gw ada adek kelas yg paling bikin gw ngaceng.namanya Adinda Reviana..begh ni cewek putih, semampai, cewek montok punya pantat & toket gede n yg terpenting…dia cantik skale!

Ok kita langsung to the point aj..Waktu itu gw ad sparing basket d skolah gw sm angkatan di bawah gw..selesai yang cowo2 maen giliran yg cewe…waktu itu gw sengaja ngeliat yg cewe2 maen karena dinda juga jd tim basket sekolah gw padahal temen2 gw yg laaen uda pada balik..

pas dinda maen waah toketnya gundal-gandul gak keruan pas dia lari apalagi..bikin gw ngaceng baru ngeliat gitu doang..soalnya dari semua adek kelas gw yg keliatan paling “mateng” cuma dinda seorang…selesai maen gw basa-basi dikit laah..waktu itu gw ngincer bgt buat jd cowonya..

2 minggu berlalu..abis lama PDKT gw jadian sama dia..YES!dlm hati gw udah mikirin mau gw apain nih cewe…sabtu pertama jalan sama dia gw bikin target:cipokan (ciuman bibir). oke tnpa basa-basi pagi2 dia gw telpon “yang,ntar jalan yuk!..tapi berdua aj yah” “boleh..tapi kmana?” katanya pake suara bikin ngaceng “kita nonton aj mau ga?”

“waah mau bgt aku uda lama ga nonton” “yaudah ntar jam 5an kta jalan ya..” “sip de..aku tunggu lhoo..bye honey..love you.” “love you too” bales gw.. jam stngah 5 dia gw jemput.. hari itu dia keluar cuma pake baju t shirt superman sama celana pendek ketat yg nampol bgt

jam 7 kita masuk bioskop..gw sengaja pilih film anak2 yg ga mutu supaya makin asik gw ciuman di dalem..hehehe..baru sekitar 15 menit filmnya mulai gw udah bisik2 ke dia”beib…aku sayaaang bgt sama kamu” “aku juga kok”katanya..setelah itu gw pegang mukanya n gw arahin k muka gw.mukanya dr deket cantiik bgt..muka putih mulus tanpa jerawat n tai lalat…langsung aj gw deketin bibir gw k bibirnya..

ternyata dia juga terbawa suasana n ikutan ngedeketin bibir gw..ga lama bibir kita beradu dan saling bertukar liur..gw terus cium bibirnya pake kombinasi lidah supaya dia lebih terangsang..gw jilat langit2 tenggorokannya gw gigit kecil bibirnya sambil tangan gw ngeraba toket 32Bnya..

keliatan bgt kalo dia keenakan gw plintir2 pentilnya sambil bibir gw ga lepas dari bibir merah nan manis punyanya.gw terus nyium dia sampe bibir gw sama bibirnya basah gara2 liur gw jilat2 bibirnya dia bales jilat lidah gw.sekitar 10 menitan gw cipokan sampe ada suara “EHM!! nak kalo mau mesum jgn disini!! ini tempat umum” kata bapak2 yg bawa anaknya yg duduknya d sebelah gw pas.

Akhirnya gw keluar bioskop trus dinda merayu pake suara centil gitu “yaaang..lanjutin yuk di mobil kamu..kamu uda ngaceng kan?”kata dia sambil ngliatin titit gw yg emang udah ngaceng berat..tanpa pikir panjang langsung gw iyain aj ajakannya….

sampe d mobil kita duduk d jok blakang dan mulai “bermain”..gw ngelanjutin cipokan yg d bioskop versi lebih buasnya..hahaha..kedua tgn gw uda megang kendali di toketnya..gw remes2 pelan sambil gw puter ke kanan-kiri..bibir dia juga ga lepas dari bibir gw dia masukin liurnya ke mulut gw pake lidahnya..

cerita sex 2017, cerita sex terbaru, cerita sex terupdate, cerita sex, cerita seks 2017, cerita seks terupdate, cerita seks terbaru, cerita seks, cerita dewasa 2017, cerita dewasa terupdate, cerita dewasa terbaru, cerita dewasa, cerita mesum 2017, cerita mesum terupdate, cerita mesum terbaru, cerita mesum,

Nafsu Birahiku Terbayar Karena Pacaran Dengan Cewek Semok
Nafsu Birahiku Terbayar Karena Pacaran Dengan Cewek Semok


gw kulum bibir merahnya dalem2 di bibir gw trus gw gigit bibir bawahnya sampe turun ke lehernya trus gw cupang sampe lehernya merah…ga kerasa tangan gw uda masuk k dalam BHnya dan ternyata tgn dinda juga sibuk ngelepas celana pendek gw..tangan gw ngeraba toketnya secara langsung..kulitnya mulus banget..ga lama celana beserta boxernya uda copot..

dinda langsung megang tangan gw dari toketnya dan bilang “gantian kali saay..” bibirnya pun terlepas dari kuasa bibir gw dan dinda langsung menunduk ke arah titit gw yang uda mengeras “anjrit gede banget!!” katanya “rasain dong..jgn ngemeng mulu” bujuk gw.. dia ngliat gw pake tatapan nakal ala miyabi..

dan gak pake babibu langsung di liurin titit gw pake liurnya supaya licin trus diemut dlm2 titit gw sama dinda sambil dikocok2 pelan penis gw trus dikulum naik turun sama dinda n kepala titit gw dijilatin..aagh rasanya maknyus bgt..

diulang lagi gerakan meengulum titit khas dinda trus diakhiri pake ciuman di kepala titit..di dalem titit gw rasain ada yg mau keluar..”yaang mau keluar nihh..kamu keluarin dong”gw bilang..”ahaha..kamu mau ya?mau aku jilat apa cokilin aj?”tnya dinda si cewek montok.

“dua2nya aj”kata gw lg..lngsung aj dikulum lagi titit gw sambil dikocok kenceng2 sama dinda..ga lama kmudian..croot crooot..sperma gw membasahi mukanya yg lucu..abis itu dia bersihin sperma2 yg nempel di kepala titit gw pake mulutnya…ahhh enaknya malam ini

3 hari setelah kejadian di atas..gw berencana ML sama dia..di rumah gw bokap lg bisnis k beijing n nyokap lg pergi sama adek n tante gw ke singapore..d rumah cuman ada pak supir,satpam n pembokat yg gw pikir ga bakal jd masalah..pulang sekolah dinda nyamperin gw “gimana?jadi ga k rumah kamu?” tanyanya dengan centil..”jadi doong..pas bgt lagi sepi..”kata gw..langsung aja gw ke mobil n langsung on the way ke rumah gw..di tngah jalan dinda bilang “yakin nih gapapa ga pake kondom say?”

“enakan alami lagi” kata gw yang disambut dgn tawa sama dinda “ahahaha..oke deh..cepetan dong makanya..aku uda ga sabar niih..”katanya sambil agak2 mendesah..smpe rumah gw langsung ngasi duit 500rb ke pembokat gw..gw suru dia shopping sampe jam 7 malem kalo balik sebelum jam 7 ntar gw ancem pecat..hahaha..hal yg sama berlaku buat satpam n supir gw..dua2nya gw kasi 500rb juga..

Akhirnya d rumah ini tinggal gw sama dinda berdua..langsung aja di ruang tamu gw cium dgn penuh nafsu..gw buka roknya dia buka celana gw..gw buka kemejanya dia buka kemeja gw gw cabut BH nya n gw liat secara jelas toket n pentilnya yg agak2 berwarna merah muda..kita trus saling membuka2 sambil cipokan penuh cinta n nafsu..

gw gendong dia ke kamar gw yg di atas..di kamar gw..gw langsung gigit kecil pentilnya sambil tangan gw berusaha melepas celana dalem berwarna krem punya dinda..abis celana dlmnya lepas gw liat vagina merahnya yg sdikit diselimuti bulu2 halus..langsung gw jilat2 vaginanya ”oooohhh…ennak saayyy..

“teriak dinda..setelah itu kedua tangan gw nyoba ngeraba toketnya..gw plintir2 lg pentilnya..trus gw gigit klitorisnya “emmmm…aaaakkhh..parraah..ennak..emmm”katany a keenakan..gw gigit agak kencang klitorisnya sampe dia mengerang kesakitan…stelah itu gw berdiri n menurunkan celana dlm gw pas d dpan mukanya..titit gw langsung berontak keluar celana dlm n begitu keluar langsung disambut pake mulutnya dinda..ga kerasa kita berdua udah telanjang full..

dinda mengulum titit gw dlm2 smbil dikocok2 kecil..abis itu gw cabut mulutnya dr titit gw dia gw suruh tiduran trus gw masukin titit gw k vaginanya “eemm..AAAAAAKKKHHHH” jeritnya waktu titit gw menerobos masuk seliput daranya..bless..setelah itu titit gw masuk penuh ke vaginanya diiringi pake darah yg keluar dr vaginanya..dinda si cewek montok menatapku dan bilang

“i love you beib” “i love you too” kata gw.. abis itu gw cipokan lg sama dinda..gw jilat2 bibirnya kita juga beradu lidah..tangan gw masih nempel d toketnya..abis itu dia gw suruh nungging buat bergaya doggy..ku keluar masukkan titit ku di vaginanya.. lalu ganti gaya lagi..dinda berada di atas dan menindih gw..badanya naik turun ngikutin irama

“aahhh..bangsaaatt..uuuuuuuukhh..”katanya keenakan..lalu dia gw dorong sampe dia berada di bawah gw dan gantian gw yg diatasnya…sambil gw ciumin toketnya..penis gw juga bekerja…gak lama rasanya d titit gw ada bsah2..taunya dinda si cewek montok udah lebih dulu orgasme..gak lama sperma gw juga membanjiri liang surganya..

“oooohhh..”kata dinda si cewek montok keenakan..di berdiri dan langsung mencium gw berulang2…”makasi ya dear” katanya..”aku juga makasi..”kata gw..waktu itu kita uda mau selesai sampe birahi gw naik lagi waktu ngeliat dinda nungging mau ngambil celana dalemnya…gw pegang pinggunlnya n gw masukin penis gw k vaginanya “ooh..mauuu lg yaaa?”katanya..gw g jwab..gw terus konsentrasi maju mundurin penis gw sendiri,,makin lama makin kenceng gw dorong titit gw k dlm vaginanya..

“AAAKKKHH..EMMMKH..OOOOKKHHH…aaakh..a aakh..ookh” desahnya waktu sperma gw ngebanjirin vaginanya lg…”kamu emang d best yaang”pujinya… END by www.diliput6.blogspot.com Baca kisah seks bergambar terbaru sebelumnya yang tidak kalah seru dan dapat meningkatkan birahi mu yang berjudul Cersex Nikmatnya Vagina Bibi Dan Pembantu Cerita Seks Bergambar, Cerita Sex Dewasa, Cerita Mesum Ngentot –

cerita sex 2017, cerita sex terbaru, cerita sex terupdate, cerita sex, cerita seks 2017, cerita seks terupdate, cerita seks terbaru, cerita seks, cerita dewasa 2017, cerita dewasa terupdate, cerita dewasa terbaru, cerita dewasa, cerita mesum 2017, cerita mesum terupdate, cerita mesum terbaru, cerita mesum,

Cersex Nikmatnya Vagina Bibi Dan Pembantu

Cerita SeksTerbaru, Cerita Panas Dewasa, Cerita Mesum Seru – Kali ini CeritaSeks15.com akan membagikan kisah 17+ dengan judul “Cersex Nikmatnya Vagina Bibi Dan Pembantu” . Sebelum membaca silahkan siapkan tisu terlebih dahulu, selamat menikmati.

Nikmatnya Vagina Bibi Dan Pembantu

Saat itu aku baru lulus SMA, aku melanjutkan kuliah di Bandung. Di sana aku tinggal di rumah pamanku. Paman dan bibi dengan senang hati menerimaku tinggal di rumah mereka, karena paman dan bibiku yang sudah 4 tahun menikah belum juga punya anak sampai saat itu, jadi kata mereka biar suasana rumahnya tambah ramai dengan kehadiranku.

Kumpulan Cerita Seks Dewasa Baru

Pamanku ini adalah adik ibuku paling kecil, saat itu dia baru berumur 35 tahun. Rumah pamanku sangat luas, di sana ada kolam renangnya dan juga ada lapangan tenisnya, maklum pamanku adalah seorang pengusaha sukses yang kaya. Selain bibiku dan pamanku, di rumah itu juga ada 3 orang pembantu, 2 cewek dan seorang bapak tua berusia setengah umur, yang bertugas sebagai tukang kebun.

Bibiku baru berumur 31 tahun, orangnya sangat cantik dengan badannya yang termasuk kecil mungil akan tetapi padat berisi, sangat serasi berbentuknya seperti gitar spanyol, badannya tidak terlalu tinggi kurang lebih 155 cm. Dadanya yang kecil terlihat padat kencang dan agak menantang. Pinggangnya sangat langsing dengan perutnya yang rata, akan tetapi kedua bongkahan pantatnya sangat padat menantang. Wajahnya yang sangat ayu itu, manis benar untuk dipandang. Kulitnya kuning langsat, sangat mulus.

Kedua pembantu cewek tersebut, yang satu adalah janda berumur 27 tahun bernama Trisni dan yang satu lagi lebih muda, baru berumur 18 tahun bernama Erni. Si Erni ini, biarpun masih berumur begitu muda, tapi sudah bersuami dan suaminya tinggal di kampung, bertani katanya.

Suatu hari ketika kuliahku sedang libur dan paman dan bibiku sedang keluar kota, aku bangun agak kesiangan dan sambil masih tidur-tiduran di tempat tidur aku mendengar lagu dari radio.
Tiba-tiba terdengar ketukan pada pintu kamarku, lalu terdengar suara, “Den Eric.., apa sudah bangun..?” terdengar suara Trisni.
“Yaa.. ada apa..?” jawabku.
“Ini Den. Saya bawakan kopi buat Aden..!” katanya lagi.
“Oh.. yaa. Bawa masuk saja..!” jawabku lagi.

Kemudian pintu dibuka, dan terlihat Trisni masuk sambil tangannya membawa nampan yang di atasnya terdapat secangkir kopi panas dan pisang goreng. Ketika dia sedang meletakkan kopi dan pisang goreng di meja di samping tempat tidurku, badannya agak merapat di pinggir tempat tidur dan dalam posisi setengah membungkuk, terlihat dengan jelas bongkahan pantatnya yang montok dengan pinggang yang cukup langsing ditutupi kain yang dipakainya. Melihat pemandangan yang menarik itu dengan cepat rasa isengku bangkit, apalagi ditunjang juga dengan keadaan rumah yang sepi, maka dengan cepat tanganku bergerak ke obyek yang menarik itu dan segera mengelusnya.

Trisni terkejut dan dengan segera menghindar sambil berkata, “Iihh.., ternyata Den Eric jail juga yaa..!”
Melihat wajah Trisni yang masem-masem itu tanpa memperlihatkan ekspresi marah, maka dengan cepat aku bangkit dari tempat tidur dan segera menangkap kedua tangannya.
“Aahh.. jangaann Deenn, nanti terlihat sama si Erni, kan malu atuu..!”
Tapi tanpa memperdulikan protesnya, dengan cepat kutarik badannya ke arahku dan sambil mendekapnya dengan cepat bibirku menyergap bibirnya yang karena terkejut menjadi agak terbuka, sehingga memudahkan lidahku menerobos masuk ke dalam mulutnya.

Dengan segera kusedot bibirnya, dan lidahku kumain-mainkan dalam mulutnya, memelintir lidahnya dan mengelus-elus bagian langit-langit mulutnya. Dengan cepat terdengar suara dengusan keluar dari mulutnya dan kedua matanya membelalak memandangku. Dadanya yang montok itu bergerak naik turun dengan cepat, membuat nafsu birahiku semakin meningkat. Tangan kiriku dengan cepat mulai bergerilya pada bagian dadanya yang menonjol serta merangsang itu, mengelus-elus kedua bukit kembar itu disertai ramasan-ramasan gemas, yang dengan segera membangkitkan nafsu Trisni juga. Hal itu terlihat dari wajahnya yang semakin memerah dan nafasnya yang semakin ngos-ngosan.

Tiba-tiba terdengar suara dari arah dapur dan dengan cepat aku segera melepaskannya, Trisni juga segera membereskan rambut dan bajunya yang agak acak-acakan akibat seranganku tadi.
Sambil menjauh dariku, dia berkata dengan pelan, “Tuhkan.., apa yang Trisni katakan tadi, hampir saja kepergok, Adeen genit siih..!”
Sebelum dia keluar dari kamarku, kubisikan padanya, “Triis, ntar malam kalau semua sudah pada tidur kita teruskan yah..?”
“Entar nanti ajalah..!” katanya dengan melempar seulas senyum manis sambil keluar kamarku.

Malamnya sekitar jam 21.00, setelah semua tidur, Trisni datang ke ruang tengah, dia hanya memakai pakaian tidur yang tipis, sehingga kelihatan CD dan BH-nya.
“Eeh, apa semua sudah tidur..?” tanyaku.
“Sudah Den..!” jawabnya.
Untuk lebih membuat suasana makin panas, aku telah menyiapkan film BF yang kebetulan dapat pinjam dari teman. Lalu aku mulai menyetel film itu dan ternyata pemainnya antara seorang pria Negro dan wanita Asia.

Terlihat adegan demi adegan melintas pada layar TV, makin lama makin ‘hot’ saja, akhirnya sampai pada adegan dimana keduanya telah telanjang bulat. Si pria Negro dengan tubuhnya tinggi besar, hitam mengkilat apalagi penisnya yang telah tegang itu, benar-benar dasyat, panjang, besar, hitam mengkilat kecoklat-coklatan, sedangkan ceweknya yang kelihatan orang Jepang atau orang Cina, dengan badannya kecil mungil tapi padat, kulitnya putih bersih benar-benar sangat kontras dengan pria Negro tersebut.

Dengan sigap si Negro terlihat mengangkat cewek tersebut dan menekan ke tembok. Terlihat dari samping penisnya yang panjang hitam itu ditempatkan pada belahan bibir kemaluan cewe yang putih kemerah-merahan. Secara perlahan-lahan mulai ditekan masuk, dari mulut cewe tersebut terdengar keluhan panjang dan kedua kakinya menggelepar-gelepar, serta kedua bolah matanya terputar-putar sehingga lebih banyak kelihatan putihnya. Sementara penis hitam si Negro terlihat makin terbenam ke dalam kemaluan cewenya, benar-benar suatu adegan yang sangat merangsang. Selang sejenak terlihat pantat si Negro mulai memompa, makin lama makin cepat, sementara cewe itu menggeliat-geliat sambil setengah menjerit-jerit.

“Aduuh.., Den. Kasian tu cewe, Negronya kok sadis benar yaah..? Iihh.., ngilu rasanya melihat barang segede itu..!” guman Trisni setengah berbisik sambil kedua bahunya agak menggigil, sedangkan wajahnya tampak mulai memerah dan nafasnya agak tersengal-sengal.
“Wah.., Tris kan yang gede itu enak rasanya. Coba bayangkan kalau barangnya si Negro itu mengaduk-aduk itunya Trisni. Bagaimana rasanya..?” sahutku.
“Iih.., Aden jorok aahh..!” sahut Trisni disertai bahunya yang menggigil, tapi matanya tetap terpaku pada adegan demi adegan yang makin seru saja yang sedang berlangsung di layar TV.

Melihat keadaan Trisni itu, dengan diam-diam aku meluncurkan celana pendek yang kukenakan sekalian dengan CD, sehingga senjataku yang memang sudah sangat tegang itu meloncat sambil mengangguk-anguk dengan bebas. Melihat penisku yang tidak kalah besarnya dengan si Negro itu terpampang di hadapannya, kedua tangannya secara refleks menutup mulutnya, dan terdengar jeritan tertahan dari mulutnya.

Kemudian penisku itu kudekatkan ke wajahnya, karena memang posisi kami pada waktu itu adalah aku duduk di atas sofa, sedangkan Trisni duduk melonjor di lantai sambil bersandar pada sofa tempat kududuk, sehingga posisi barangku itu sejajar dengan kepalanya. Segera kupegang kepala Trisni dan kutarik mendekat ke arahku, sehingga badan Trisni agak merangkak di antara kedua kakiku. Kepalanya kutarik mendekat pada kemaluanku, dan aku berusaha memasukkan penisku ke mulutnya. Akan tetapi dia hanya mau menciuminya saja, lidahnya bermain-main di kepala dan di sekitar batang penisku. Lalu dia mulai menjilati kedua buah pelirku, waahh.., geli banget rasanya.

Akhirnya kelihatan dia mulai meningkatkan permainannya dan dia mulai menghisap penisku pelan-pelan. Ketika sedang asyik-asyiknya aku merasakan hisapan Trisni itu, tiba-tiba si Erni pembantu yang satunya masuk ke ruang tengah, dan dia terkejut ketika melihat adegan kami. Kami berdua juga sangat kaget, sehingga aktivitas kami jadi terhenti dengan mendadak.

“Ehh.., Erni kamu jangan lapor ke Paman atau Bibi ya..! Awas kalau lapor..!” ancamku.
“Ii.. ii.. iyaa.. Deen..!” jawabnya terbata-bata sambil matanya setengah terbelalak melihat kemaluanku yang besar itu tidak tertutup dan masih tegak berdiri.
“Kamu duduk di sini aja sambil nonton film itu..!” sahutkku.
Dengan diam-diam dia segera duduk di lantai sambil matanya tertuju ke layar TV.

Aku kemudian melanjutkan aktivitasku terhadap Trisni, dengan melucuti semua baju Trisni. Trisni terlihat agak kikuk juga terhadap Erni, akan tetapi melihat Erni yang sedang asyik menonton adegan yang berlasung di layar TV itu, akhirnya diam saja membiarkanku melanjutkan aktivitasku itu.

Setelah bajunya kulepaskan sampai dia telanjang bulat, kutarik badannya ke arahku, lalu dia kurebahkan di sofa panjang. Kedua kakinya tetap terjulur ke lantai, hanya bagian pantatnya ke atas yang tergeletak di sofa. Sambil membuka bajuku, kedua kakinya segera kukangkangi dan aku berlutut di antara kedua pahanya. Kedua tanganku kuletakkan di atas pinggulnya dan jari-jari jempolku menekan pada bibir kemaluannya, sehingga kedua bibir kemaluannya agak terbuka dan aku mulai menjilati permukaan kemaluannya, ternyata kemaluannya sudah sangat basah.
“Deen.., oh Deen..! Uuenaak..!” rintihnya tanpa sadar.

Sambil terus menjilati kemaluannya Trisni, aku melirik si Erni, tapi dia pura-pura tidak melihat apa yang kami lakukan, akan tetapi dadanya terlihat naik turun dan wajahnya terlihat memerah. Tidak berselang lama kemudian badannya Trisni bergetar dengan hebat dan pantatnya terangkat ke atas dan dari mulutnya terdengar desahan panjang. Rupanya dia telah mengalami orgasme. Setelah itu badannya terkulai lemas di atas sofa, dengan kedua kakinya tetap terjulur ke lantai, matanya terpejam dan dari wajahnya terpancar suatu kepuasan, pada dahinya terlihat bitik-bintik keringat.

Aku lalu berjongkok di antara kedua pahanya yang masih terkangkang itu dan kedua jari jempol dan telunjuk tangan kiriku kuletakkan pada bibir kemaluannya dan kutekan supaya agak membuka, sedang tangan kananku kupegang batang penisku yang telah sangat tegang itu yang berukuran 19 cm, sambil kugesek-gesek kepala penisku ke bibir vagina Trisni. Akhirnya kutempatkan kepala penisku pada bibir kemaluan Trisni, yang telah terbuka oleh kedua jari tangan kiriku dan kutekan penisku pelan-pelan. Bles..! mulai kepalanya menghilang pelan-pelan ke dalam vagina Trisni diikuti patang penisku, centi demi centi menerobos ke dalam liang vaginanya.

cerita sex 2017, cerita sex terbaru, cerita sex terupdate, cerita sex, cerita seks 2017, cerita seks terupdate, cerita seks terbaru, cerita seks, cerita dewasa 2017, cerita dewasa terupdate, cerita dewasa terbaru, cerita dewasa, cerita mesum 2017, cerita mesum terupdate, cerita mesum terbaru, cerita mesum,

Nikmatnya Vagina Bibi Dan Pembantu


Sampai akhirnya amblas semua batang penisku, sementara Trisni mengerang-erang keenakan.
“Aduhh.. eennaak.., ennkk Deen. Eenak..!”
Aku menggerakan pinggulku maju mundur pelan-pelan, sehingga penisku keluar masuk ke dalam vagina Trisni. Terasa masih sempit liang vagina Trisni, kepala dan batang penisku serasa dijepit dan diurut-urut di dalamnya. Amat nikmat rasanya penisku menerobos sesuatu yang kenyal, licin dan sempit. Rangsangan itu sampai terasa pada seluruh badanku sampai ke ujung rambutku.

Aku melirik ke arah Erni, yang sekarang secara terang-terangan telah memandang langsung ke arah kami dan melihat apa yang sedang kami lakukan itu.
“Sini..! Daripada bengong aja mendingan kamu ikut.., ayo sini..!” kataku pada Erni.
Lalu dengan masih malu-malu Erni menghampiri kami berdua. Aku ganti posisi, Trisni kusuruh menungging, telungkup di sofa. Sekarang dia berlutut di lantai, dimana perutnya terletak di sofa. Aku berlutut di belakangnya dan kedua pahanya kutarik melebar dan kumasukkan penisku dari belakang menerobos ke dalam vaginanya. Kugarap dia dari belakang sambil kedua tanganku bergerilya di tubuh Erni.

Kuelus-elus dadanya yang masih terbungkus dengan baju, kuusap-usap perutnya. Ketika tanganku sampai di celana dalamnya, ternyata bagian bawah CD-nya sudah basah, aku mencium mulutnya lalu kusuruh dia meloloskan blouse dan BH-nya. Setelah itu aku menghisap putingnya berganti-ganti, dia kelihatan sudah sangat terangsang. Kusuruh dia melepaskan semua sisa pakaiannya, sementara pada saat bersamaan aku merasakan penisku yang berada di dalam vagina Trisni tersiram oleh cairan hangat dan badan Trisni terlonjak-lonjak, sedangkan pantatnya bergetar. Oohhh.., rupanya Trisni mengalami orgasme lagi pikirku. Setelah badannya bergetar dengan hebat, Trisni pun terkulai lemas sambil telungkup di sofa.

Lalu kucabut penisku dan kumasukkan pelan-pelan ke vagina si Erni yang telah kusuruh tidur telentang di lantai. Ternyata kemaluan Erni lebih enak dan terasa lubangnya lebih sempit dibandingkan dengan kemaluan Trisni. Mungkin karena Erni masih lebih muda dan jarang ketemu dengan suaminya pikirku.

Setelah masuk semua aku baru merasakan bahwa vagina si Erni itu dapat mengempot-empot, penisku seperti diremas-remas dan dihisap-hisap rasanya.
“Uh enak banget memekmu Errr. Kamu apain itu memekmu heh..?” kataku dan si Erni hanya senyum-senyum saja, lalu kupompa dengan lebih semangat.
“Den.., ayoo lebih cepat..! Deen.. lebih cepat. Iiih..!” dan kelihatan bahwa si Erni pun akan mencapai klimaks.
“Iihh.. iihh.. iihh.. hmm.. oohh.. Denn.. enaakk Deen..!” rintihnya terputus-putus sambil badannya mengejang-ngejang.

Aku mendiamkan gerakan penisku di dalam lubang vagina Erni sambil merasakan ramasan dan empotan vagina Erni yang lain dari pada lain itu. Kemudian kucabut penisku dari kemaluan Erni, Trisni langsung mendekat dan dikocoknya penisku dengan tangannya sambil dihisap ujungnya. Kemudian gantian Erni yang melakukannya. Kedua cewek tersebut jongkok di depanku dan bergantian menghisap-hisap dan mengocok-ngocok penisku.

Tidak lama kemudian aku merasakan penisku mulai berdenyut-denyut dengan keras dan badanku mulai bergetar dengan hebat. Sesuatu dari dalam penisku serasa akan menerobos keluar, air maniku sudah mendesak keluar.
“Akuu ngak tahan niihh.., mauu.. keluaar..!” mulutku mengguman, sementara tangan Erni terus mengocok dengan cepat batang penisku.
Dan beberapa detik kemudian, “Crot.. croot.. croot.. crot..!” air maniku memancar dengan kencang yang segera ditampung oleh mulut Erni dan Trisni.
Empat kali semprotan yang kurasakan, dan kelihatannya dibagi rata oleh Erni dan Trisni. Aku pun terkulai lemas sambil telentang di atas sofa.

Selama sebulan lebih aku bergantian mengerjai keduanya, kadang-kadang barengan juga.
Pada suatu hari paman memanggilku, “Ric Paman mau ke Singapore ada keperluan kurang lebih dua minggu, kamu jaga rumah yaaa..! Nemenin Bibi kamu ya..!” kata pamanku.
“Iya deeh. Aku nggak akan dolan-dolan..!” jawabku.
Dalam hatiku, “Kesempatan datang niihh..!”
Bibi tersenyum manis padaku, kelihatan senyumnya itu sangat polos.
“Hhmm.., tak tau dia bahaya sedang mengincarnya..” gumanku dalam hati.
Niatku ingin merasakan tubuh bibi sebentar lagi pasti akan kesampaian.
“Sekarang nih pasti akan dapat kunikmati tubuh Bibi yang bahenol..!” pikirku dalam hati.

Setelah keberangkatan paman, malam harinya selesai makan malam dengan bibi, aku nonton Seputar Indonesia di ruang tengah.
Bibi menghampiriku sambil berkata, “Ric, badan Bibi agak cape hari ini, Bibi mau tidur duluan yaa..!” sambil berjalan masuk ke kamarnya.
Tadinya aku mau melampiaskan niat malam ini, tapi karena badan bibi kelihatan agak tidak fit, maka kubatalkan niatku itu. Kasihan juga ngerjain bibi dalam keadaan kurang fit dan lagian rasanya kurang seru kalau nanti belum apa-apa bibi sudah lemas. Tapi dalam hatiku aku bertekad untuk dapat menaklukkan bibi pada malam berikutnya.

Malam itu memang tidak terjadi apa-apa, tapi aku menyusun rencana untuk dapat menaklukkan bibi. Pada malam berikutnya, setelah selesai makan malam bibi langsung masuk ke dalam kamarnya. Selang sejenak dengan diam-diam aku menyusulnya. Pelan-pelan kubuka pintu kamarnya yang kebetulan tidak dikunci. Sambil mengintip ke dalam, di dalam kamar tidak terlihat adanya bibi, tapi dari dalam kamar mandi terdengar suara air disiram. Rupanya bibi berada di dalam kamar mandi, aku pun dengan berjingkat-jingkat langsung masuk ke kamar bibi. Aku kemudian bersembunyi di bawah kolong tempat tidurnya.

Selang sesaat, bibi keluar dari kamar mandi. Setelah mengunci pintu kamarnya, bibi mematikan lampu besar, sehingga ruang kamarnya sekarang hanya diterangi oleh lampu tidur yang terdapat di meja, di sisi tempat tidurnya. Kemudian bibi naik ke tempat tidur. Tidak lama kemudian terdengar suara napasnya yang berbunyi halus teratur menandakan bibi telah tertidur. Aku segera keluar dari bawah tempat tidurnya dengan hati-hati, takut menimbulkan suara yang akan menyebabkan bibi terbangun.

Kulihat bibi tidur tidak berselimut, karena biarpun kamar bibi memakai AC, tapi kelihatan AC-nya diatur agar tidak terlalu dingin. Posisi tidur bibi telentang dan bibi hanya memakai baju daster merah muda yang tipis. Dasternya sudah terangkat sampai di atas perut, sehingga terlihat CD mini yang dikenakannya berwarna putih tipis, sehingga terlihat belahan kemaluan bibi yang ditutupi oleh rambut hitam halus kecoklat-coklatan. Buah dada bibi yang tidak terlalu besar tapi padat itu terlihat samar-samar di balik dasternya yang tipis, naik turun dengan teratur.

Walaupun dalam posisi telentang, tapi buah dada bibi terlihat mencuat ke atas dengan putingnya yang coklat muda kecil. Melihat pemandangan yang menggairahkan itu aku benar-benar terangsang hebat. Dengan cepat kemaluanku langsung bereaksi menjadi keras dan berdiri dengan gagahnya, siap tempur. Perlahan-lahan kuberjongkok di samping tempat tidur dan tanganku secara hati-hati kuletakkan dengan lembut pada belahan kemaluan bibi yang mungil itu yang masih ditutupi dengan CD. Perlahan-lahan tanganku mulai mengelus-elus kemaluan bibi dan juga bagian paha atasnya yang benar-benar licin putih mulus dan sangat merangsang.

Terlihat bibi agak bergeliat dan mulutnya agak tersenyum, mungkin bibi sedang mimpi, sedang becinta dengan paman. Aku melakukan kegiatanku dengan hati-hati takut bibi terbangun. Perlahan-lahan kulihat bagian CD bibi yang menutupi kemaluannya mulai terlihat basah, rupanya bibi sudah mulai terangsang juga. Dari mulutnya terdengar suara mendesis perlahan dan badannya menggeliat-geliat perlahan-lahan. Aku makin tersangsang melihat pemandangan itu.

Cepat-cepat kubuka semua baju dan CD-ku, sehingga sekarang aku bertelanjang bulat. Penisku yang 19 cm itu telah berdiri kencang menganguk-angguk mencari mangsa. Dan aku membelai-belai buah dadanya, dia masih tetap tertidur saja. Aku tahu bahwa puting dan klitoris bibiku tempat paling suka dicumbui, aku tahu hal tersebut dari film-film bibiku. Lalu tanganku yang satu mulai gerilya di daerah vaginanya. Kemudian perlahan-lahan aku menggunting CD mini bibi dengan gunting yang terdapat di sisi tempat tidur bibi.

Sekarang kemaluan bibi terpampang dengan jelas tanpa ada penutup lagi. Perlahan-lahan kedua kaki bibi kutarik melebar, sehingga kedua pahanya terpentang. Dengan hati-hati aku naik ke atas tempat tidur dan bercongkok di atas bibi. Kedua lututku melebar di samping pinggul bibi dan kuatur sedemikian rupa supaya tidak menyentuh pinggul bibi. Tangan kananku menekan pada kasur tempat tidur, tepat di samping tangan bibi, sehingga sekarang aku berada dalam posisi setengah merangkak di atas bibi.

Tangan kiriku memegang batang penisku. Perlahan-lahan kepala penisku kuletakkan pada belahan bibir kemaluan bibi yang telah basah itu. Kepala penisku yang besar itu kugosok-gosok dengan hati-hati pada bibir kemaluan bibi. Terdengar suara erangan perlahan dari mulut bibi dan badannya agak mengeliat, tapi matanya tetap tertutup. Akhirnya kutekan perlahan-lahan kepala kemaluanku membelah bibir kemaluan bibi.

Sekarang kepala kemaluanku terjepit di antara bibir kemaluan bibi. Dari mulut bibi tetap terdengar suara mendesis perlahan, akan tetapi badannya kelihatan mulai gelisah. Aku tidak mau mengambil resiko, sebelum bibi sadar, aku sudah harus menaklukan kemaluan bibi dengan menempatkan posisi penisku di dalam lubang vagina bibi. Sebab itu segera kupastikan letak penisku agar tegak lurus pada kemaluan bibi. Dengan bantuan tangan kiriku yang terus membimbing penisku, kutekan perlahan-lahan tapi pasti pinggulku ke bawah, sehingga kepala penisku mulai menerobos ke dalam lubang kemaluan bibi.

Kelihatan sejenak kedua paha bibi bergerak melebar, seakan-akan menampung desakan penisku ke dalam lubang kemaluanku. Badannya tiba-tiba bergetar menggeliat dan kedua matanya mendadak terbuka, terbelalak bingung, memandangku yang sedang bertumpu di atasnya. Mulutnya terbuka seakan-akan siap untuk berteriak. Dengan cepat tangan kiriku yang sedang memegang penisku kulepaskan dan buru-buru kudekap mulut bibi agar jangan berteriak. Karena gerakanku yang tiba-tiba itu, posisi berat badanku tidak dapat kujaga lagi, akibatnya seluruh berat pantatku langsung menekan ke bawah, sehingga tidak dapat dicegah lagi penisku menerobos masuk ke dalam lubang kemaluan bibi dengan cepat.

Badan bibi tersentak ke atas dan kedua pahanya mencoba untuk dirapatkan, sedangkan kedua tangannya otomatis mendorong ke atas, menolak dadaku. Dari mulutnya keluar suara jeritan, tapi tertahan oleh bekapan tangan kiriku.
“Aauuhhmm.. aauuhhmm.. hhmm..!” desahnya tidak jelas.
Kemudian badannya mengeliat-geliat dengan hebat, kelihatan bibi sangat kaget dan mungkin juga kesakitan akibat penisku yang besar menerobos masuk ke dalam kemaluannya dengan tiba-tiba.

Meskipun bibi merontak-rontak, akan tetapi bagian pinggulnya tidak dapat bergeser karena tertekan oleh pinggulku dengan rapat. Karena gerakan-gerakan bibi dengan kedua kaki bibi yang meronta-ronta itu, penisku yang telah terbenam di dalam vagina bibi terasa dipelintir-pelintir dan seakan-akan dipijit-pijit oleh otot-otot dalam vagina bibi. Hal ini menimbulkan kenikmatan yang sukar dilukiskan.

Karena sudah kepalang tanggung, maka tangan kananku yang tadinya bertumpu pada tempat tidur kulepaskan. Sekarang seluruh badanku menekan dengan rapat ke atas badan bibi, kepalaku kuletakkan di samping kepala bibi sambil berbisik kekuping bibi.
“Bii.., bii.., ini aku Eric. Tenang bii.., sshheett.., shhett..!” bisikku.
Bibi masih mencoba melepaskan diri, tapi tidak kuasa karena badannya yang mungil itu teperangkap di bawah tubuhku. Sambil tetap mendekap mulut bibi, aku menjilat-jilat kuping bibi dan pinggulku secara perlahan-lahan mulai kugerakkan naik turun dengan teratur.

Perlahan-lahan badan bibi yang tadinya tegang mulai melemah.
Kubisikan lagi ke kuping bibi, “Bii.., tanganku akan kulepaskan dari mulut bibi, asal bibi janji jangan berteriak yaa..?”
Perlahan-lahan tanganku kulepaskan dari mulut bibi.
Kemudian Bibi berkata, “Riic.., apa yang kau perbuat ini..? Kamu telah memperkosa Bibi..!”
Aku diam saja, tidak menjawab apa-apa, hanya gerakan pinggulku makin kupercepat dan tanganku mulai memijit-mijit buah dada bibi, terutama pada bagian putingnya yang sudah sangat mengeras.

Rupanya meskipun wajah bibi masih menunjukkan perasaan marah, akan tetapi reaksi badannya tidak dapat menyembunyikan perasaannya yang sudah mulai terangsang itu. Melihat keadaan bibi ini, tempo permainanku kutingkatkan lagi.
Akhirnya dari mulut bibi terdengar suara, “Oohh.., oohh.., sshhh.., sshh.., eemm.., eemm.., Riicc.., Riicc..!”
Dengan masih melanjutkan gerakan pinggulku, perlahan-lahan kedua tanganku bertumpu pada tempat tidur, sehingga aku sekarang dalam posisi setengah bangun, seperti orang yang sedang melakukan push-up.

Dalam posisi ini, penisku menghujam kemaluan bibi dengan bebas, melakukan serangan-serangan langsung ke dalam lubang kemaluan bibi. Kepalaku tepat berada di atas kepala bibi yang tergolek di atas kasur. Kedua mataku menatap ke bawah ke dalam mata bibi yang sedang meram melek dengan sayu. Dari mulutnya tetap terdengar suara mendesis-desis. Selang sejenak setelah merasa pasti bahwa bibi telah dapat kutaklukan, aku berhenti dengan kegiatanku. Setelah mencabut penisku dari dalam kemaluan bibi, aku berbaring setengah tidur di samping bibi. Sebelah tanganku mengelus-elus buah dada bibi terutama pada bagian putingnya.

“Eehh.., Ric.., kenapa kau lakukan ini kepada bibimu..!” katanya.
Sebelum menjawab aku menarik badan bibi menghadapku dan memeluk badan mungilnya dengan hati-hati, tapi lengket ketat ke badan. Bibirku mencari bibinya, dan dengan gemas kulumat habis. Wooww..! Sekarang bibi menyambut ciumanku dan lidahnya ikut aktif menyambut lidahku yang menari-nari di mulutnya.

Selang sejenak kuhentikan ciumanku itu.
Sambil memandang langsung ke dalam kedua matanya dengan mesra, aku berkata, “Bii.. sebenarnya aku sangat sayang sekali sama Bibi, Bibi sangat cantik lagi ayu..!”
Sambil berkata itu kucium lagi bibirnya selintas dan melanjutkan perkataanku, “Setiaap kali melihat Bibi bermesrahan dengan Paman, aku kok merasa sangat cemburu, seakan-akan Bibi adalah milikku, jadi Bibi jangan marah yaa kepadaku, ini kulakukan karena tidak bisa menahan diri ingin memiliki Bibi seutuhnya.”
Selesai berkata itu aku menciumnya dengan mesra dan dengan tidak tergesa-gesa.

Ciumanku kali ini sangat panjang, seakan-akan ingin menghirup napasnya dan belahan jiwanya masuk ke dalam diriku. Ini kulakukan dengan perasaan cinta kasih yang setulus-tulusnya. Rupanya bibi dapat juga merasakan perasaan sayangku padanya, sehingga pelukan dan ciumanku itu dibalasnya dengan tidak kalah mesra juga.

Beberapa lama kemudian aku menghentikan ciumanku dan aku pun berbaring telentang di samping bibi, sehingga bibi dapat melihat keseluruhan badanku yang telanjang itu.
“Iih.., gede banget barang kamu Ricc..! Itu sebabnya tadi Bibi merasa sangat penuh dalam badan Bibi.” katanya, mungkin punyaku lebih besar dari punya paman.
Lalu aku mulai memeluknya kembali dan mulai menciumnya. Ciumanku mulai dari mulutnya turun ke leher dan terus kedua buah dadanya yang tidak terlalu besar tapi padat itu. Pada bagian ini mulutku melumat-lumat dan menghisap-hisap kedua buah dadanya, terutama pada kedua ujung putingnya berganti-ganti, kiri dan kanan.

Sementara aksiku sedang berlangsung, badan bibi menggeliat-geliat kenikmatan. Dari mulutnya terdengar suara mendesis-desis tidak hentinya. Aksiku kuteruskan ke bawah, turun ke perutnya yang ramping, datar dan mulus. Maklum, bibi belum pernah melahirkan. Bermain-main sebentar disini kemudian turun makin ke bawah, menuju sasaran utama yang terletak pada lembah di antara kedua paha yang putih mulus itu.

Pada bagian kemaluan bibi, mulutku dengan cepat menempel ketat pada kedua bibir kemaluannya dan lidahku bermain-main ke dalam lubang vaginanya. Mencari-cari dan akhirnya menyapu serta menjilat gundukan daging kecil pada bagian atas lubang kemaluannya. Segera terasa badan bibi bergetar dengan hebat dan kedua tangannya mencengkeram kepadaku, menekan ke bawah disertai kedua pahanya yang menegang dengan kuat.
Keluhan panjang keluar dari mulutnya, “Oohh.., Riic.., oohh.. eunaakk.. Riic..!”

Sambil masih terus dengan kegiatanku itu, perlahan-lahan kutempatkan posisi badan sehingga bagian pinggulku berada sejajar dengan kepala bibi dan dengan setengah berjongkok. Posisi batang kemaluanku persis berada di depan kepala bibi. Rupanya bibi maklum akan keinginanku itu, karena terasa batang kemaluanku dipegang oleh tangan bibi dan ditarik ke bawah. Kini terasa kepala penis menerobos masuk di antara daging empuk yang hangat. Ketika ujung lidah bibi mulai bermain-main di seputar kepala penisku, suatu perasaan nikmat tiba-tiba menjalar dari bawah terus naik ke seluru badanku, sehingga dengan tidak terasa keluar erangan kenikmatan dari mulutku.

Dengan posisi 69 ini kami terus bercumbu, saling hisap-mengisap, jilat-menjilat seakan-akan berlomba-lomba ingin memberikan kepuasan pada satu sama lain. Beberapa saat kemudian aku menghentikan kegiatanku dan berbaring telentang di samping bibi. Kemudian sambil telentang aku menarik bibi ke atasku, sehingga sekarang bibi tidur tertelungkup di atasku. Badan bibi dengan pelan kudorong agak ke bawah dan kedua paha bibi kupentangkan. Kedua lututku dan pantatku agak kunaikkan ke atas, sehingga dengan terasa penisku yang panjang dan masih sangat tegang itu langsung terjepit di antara kedua bibir kemaluan bibi.

Dengan suatu tekanan oleh tanganku pada pantat bibi dan sentakan ke atas pantatku, maka penisku langsung menerobos masuk ke dalam lubang kemaluan bibi. Amblas semua batangku.
“Aahh..!” terdengar keluhan panjang kenikmatan keluar dari mulut bibi.
Aku segera menggoyang pinggulku dengan cepat karena kelihatan bahwa bibi sudah mau klimaks. Bibi tambah semangat juga ikut mengimbangi dengan menggoyang pantatnya dan menggeliat-geliat di atasku. Kulihat wajahnya yang cantik, matanya setengah terpejam dan rambutnya yang panjang tergerai, sedang kedua buah dadanya yang kecil padat itu bergoyang-goyang di atasku.

Ketika kulihat pada cermin besar di lemari, kelihatan pinggul bibi yang sedang berayun-ayun di atasku. Batang penisku yang besar sebentar terlihat sebentar hilang ketika bibi bergerak naik turun di atasku. Hal ini membuatku jadi makin terangsang. Tiba-tiba sesuatu mendesak dari dalam penisku mencari jalan keluar, hal ini menimbulkan suatu perasaan nikmat pada seluruh badanku. Kemudian air maniku tanpa dapat ditahan menyemprot dengan keras ke dalam lubang vagina bibi, yang pada saat bersamaan pula terasa berdenyut-denyut dengan kencangnya disertai badannya yang berada di atasku bergetar dengan hebat dan terlonjak-lonjak. Kedua tangannya mendekap badanku dengan keras.

Pada saat bersamaan kami berdua mengalami orgasme dengan dasyat. Akhirnya bibi tertelungkup di atas badanku dengan lemas sambil dari mulut bibi terlihat senyuman puas.
“Riic.., terima kasih Ric. Kau telah memberikan Bibi kepuasan sejati..!”

Setelah beristirahat, kemudian kami bersama-sama ke kamar mandi dan saling membersihkan diri satu sama lain. Sementara mandi, kami berpelukan dan berciuman disertai kedua tangan kami yang saling mengelus-elus dan memijit-mijit satu sama lain, sehingga dengan cepat nafsu kami terbangkit lagi. Dengan setengah membopong badan bibi yang mungil itu dan kedua tangan bibi menggelantung pada leherku, kedua kaki bibi kuangkat ke atas melingkar pada pinggangku dan dengan menempatkan satu tangan pada pantat bibi dan menekan, penisku yang sudah tegang lagi menerobos ke dalam lubang kemaluan bibi.

“Aaughh.. oohh.. oohh..!” terdengar rintihan bibi sementara aku menggerakan-gerakan pantatku maju-mundur sambil menekan ke atas.
Dalam posisi ini, dimana berat badan bibi sepenuhnya tertumpu pada kemaluannya yang sedang terganjel oleh penisku, maka dengan cepat bibi mencapai klimaks.
“Aaduhh.. Riic.. Biiibii.. maa.. maa.. uu.. keluuar.. Riic..!” dengan keluhan panjang disertai badannya yang mengejang, bibi mencapai orgasme, dan selang sejenak terkulai lemas dalam gendonganku.

Dengan penisku masih berada di dalam lubang kemaluan bibi, aku terus membopongnya. Aku membawa bibi ke tempat tidur. Dalam keadaan tubuh yang masih basah kugenjot bibi yang telah lemas dengan sangat bernafsu, sampai aku orgasme sambil menekan kuat-kuat pantatku. Kupeluk badan bibi erat-erat sambil merasakan airmaniku menyemprot-nyemprot, tumpah dengan deras ke dalam lubang kemaluan bibi, mengisi segenap relung-relung di dalamnya.

Semalaman itu kami masih melakukan persetubuhan beberapa kali, dan baru berhenti kecapaian menjelang fajar. Sejak saat itu, selanjutnya seminggu minimum 4 kali kami secara sembunyi-sembunyi bersetubuh, diselang seling mengerjai si Trisni dan Erni apabila ada waktu luang. Hal ini berlangsung terus tanpa paman mengetahuinya sampai saya lulus serjana dan harus pindah ke Jakarta, karena diterima kerja di suatu perusahaan asing. END by Diliput6Cerita Seks Terbaru, Cerita Panas Dewasa, Cerita Mesum Seru –

cerita sex 2017, cerita sex terbaru, cerita sex terupdate, cerita sex, cerita seks 2017, cerita seks terupdate, cerita seks terbaru, cerita seks, cerita dewasa 2017, cerita dewasa terupdate, cerita dewasa terbaru, cerita dewasa, cerita mesum 2017, cerita mesum terupdate, cerita mesum terbaru, cerita mesum,

LINK SAHABAT

ARTIKEL JUDI
CERITA SEX
CERITA MESUM
FOTO BOKEP ONLINE
FOTO BUGIL ONLINE