Cersex Seorang Gadis Bisyar Montok Di Hotel

Cerita Seks Bergambar, Cerita Sex Dewasa, Cerita Ngentot TerbaruCerita HOTCerita mesum ngesek dengan murid sekolah SMA yang montok seorang ABG bispak bisyar dengan judul ” Cersex Seorang Gadis Bisyar Montok Di Hotel ” yang tidak kalah serunya dan dijamin dapat meningkatkan libido seks, selamat menikmati.




Cerita HotTok…tok…tok… aku membuka pintu kamar dan mendapati sesosok cewek ABG berseragam putih abu-abu dengan memakai helm pink. Yah dia adalah Nining, bertubuh sangat sempurna melebihi usianya. Berkulit putih, berwajah cantik khas wanita Sunda, tinggi 170an dan bodinya sangat yahuuuud.

Maklum Nining suka dance dan mahir tari jaipong yang otomatis membentuk tubuhnya menjadi singset dengan pantat yang sintal, semok, montok dan suka nungging. Tanpa Malu dia masuk dan sama sekali tidak terkejut dengan keadaanku yang hanya memakai CD Gtman saja. Ternyata dia bispak bisyar dan itu dia lakukan untuk membiayai sekolahnya karena disini dia ikut pamannya dan tidak pernah dikirimi uang oleh ortunya.

‘aku harus memanggil bapak, Om atau Mas? Tanya Nining si bisyar membuka obrolan
“Mas aja…biar mesra! Jawabku
‘aku mandi dulu ya Mas?? Katanya sambil melepaskan seragam SMAnya.

Oooooohhhh… indahnya tubuh Nining, kulitnya mulus tanpa cela, payudaranya membulat sempurna dan Ooo… eeemmmm… Geeeee… belahan pantatnya seperti buah apel australia. Aku sampai menelan ludah mengagumi keseksianya, penisku mengeras dan nafasku memburu ingin segera menikmati tubuhnya. Nining masuk ke kamar mandi dan mengguyur tubuhnya dengan semprotan shower tanpa menutup pintu.

Layaknya sebuah pertunjukan striptease, Nining si bisyar melenggak-lenggok menari sambil memainkan shower bagaikan sebuah mik. Aku sudah tidak tahan dan langsung membuang handuk serta CD yang sebenarnya baru aku kenakan saat membuka pintu. Aku menghampirinya dan langsung memeluk tubuh basahnya.

‘gak kuat ya Mas?? Katanya memanja
“kamu nakal Ya, mempermainkan aku? Tanyaku
‘gantian dong, kemarin Mas ngerjain aku lari sampai lemes! Jawabnya
“Oooo…ingin membalas ya? Kataku sambil mencubit putingnya yang mengacung

Kami langsung berpelukan erat dan beradu bibir dengan hot sambil meraba menjelajahi tubuh halusnya, sangat nikmat dan busa sabun cair membuat suasana semakin mesra. Membuat elusanku semakin lembut, licin dan nyaman.

Aaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhh….pantatnya menggeliat menggelitik penisku membalas perlaakuanku yang terus-terusan meremas dan memainkan payudara bulatnya. Ooooooooohhhhhhhhh….. aku tidak kuat jika harus terus bercumbu, apalagi staminaku sudah sempat terkuras oleh Cristine dan Melly. Buru-buru aku menggendong tubuhnya dan melemparnya keatas kasur serta langsung menindihnya.

‘aaaaahhhh…Mas jorok, Nining kan masih penuh busa sabun?? Protesnya
“udah biarin aja…ntar juga dibersihkan orang hotel! Jawabku

Aku melumat habis kedua payudaranya, meremas dan terus memilin putingnya yang merah mengacung. Nining terus melenguh dan memejamkan mata menikmati setiap detik cumbuanku. Kebawah aku terus mencium dan menjilat lembut kulitnya, menyusuri perut hingga ke selangkanganya.

Jembutnya begitu lembut, tidak terlalu keriting bahkan hampir lurus… aku tergoda sekali dan melahapnya. Aku cium bibir vaginanya sambil menggigit mesra dengan bibirku. Aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhh….Nining menjambak rambutku sambil merintih lirih.

‘geli Mas…jangan begitu aku maluuuuuuu….uuuuuhhhhhhh! rengeknya
“haemmmm..haemmmmmm…tapi enak kan?! Jawabku sambil sengaja menggigitnya agak kuat dan memasukkan ujung jari telunjukku kedalam memeknya.

AAAAAAAAUUUUW…AH..AH..AH…UUUUUUUUUUUUUUUUUHHHH HHHH…. gumamnya sambil membelai rambutku. Tidak ada amis atau asin di Vaginanya, sangat bersih dan terawat semakin terasa lezat dan memikat. Aku mulai memaju mundurkan jariku, mengocoknya dan menggelitik ruang di Vaginanya dengan memutar-mutar jariku.

‘aaaaaaaaaaaahhh…Mas…buruan masukin aja! pintanya
“bentar lagi ya?? Jawabku

Aku mempercepat kocokanku dan semakin dalam, terus hingga jariku tidak tersisa. Mendadak gerakan tubuhnya menjadi liar dan binal, pantatnya naik turun dengan kepala mendongak keatas serta kaki menendang-nendang tubuhku. Aku tetap mengocoknya, terus dan teruuuuuuuuuuuuuuuss hingga muncratlah lendir orgasmenya ke bibirku.

Hemmmmm… Nining si bisyar bergumam dan terengah dengan tubuh yang semakin basah, basah oleh air dan bercampur dengan keringat. Tak ingin kehilangan momen, aku langsung membuka paahanya lebar-lebar, mengganjal pantatnya dengan bantal kemudian langsung menyerangnya dengan penisku.

cerita sex 2017, cerita sex terbaru, cerita sex terupdate, cerita sex, cerita seks 2017, cerita seks terupdate, cerita seks terbaru, cerita seks, cerita dewasa 2017, cerita dewasa terupdate, cerita dewasa terbaru, cerita dewasa, cerita mesum 2017, cerita mesum terupdate, cerita mesum terbaru, cerita mesum.



AAAAAAAAAAAAAAAUUUUUUUUWWWWWWW…
OOOOOOOOOOOOOOOOO HHHHH….
BLESSSSSSSSSSSS…BLES…
BLESSSSSSSSSSSSSS…
BLESS SSSSSS…

penisku melengkung memasuki memeknya, menandakan memeknya masih sempit dan butuh dorongan ekstra untuk menerobosnya. Maju…munduuuurrr…majuuuuuuuu…mundur berulang kali dan semakin cepat. Kedua bola kenyal di dadanya berayun naik turun dengan indahnya, menggoda aku untuk meremasnya. Aku kunci posisi pahanya dengan kakiku dan aku arahkan kedua tanganku untuk menjamah dan memerah susunya. Aku remas kuat sekalian untuk berbegangan….

AAAAAAAHHH… OOOHHH.. OOH.. OOOHHH.. OOOOHHH… AAAAAH H..AH..AH…AH….AH…

“mmmmm… enak banget goyanganmu Mas! Pujinya sambil meringis dan mendesis
“aku mau kok sering-sering memuaskan kamu! Rayuku
“kenapa gak dari dulu, aku kan sudah lulus!! Jawabnya
“lebih enak kalau kamu bukan muridku, bisa bebas! Jawabku

Aku menggenjot goyanganku, semakin keras mendorong maju hingga membuat pantatnya terangkat dan melengkung dibagian perut. Sangat dalam… memek Nining si bisyar lebih dalam daripada memeknya Melly, sangat nikmat menelan penisku hingga tanpa sisa.

UUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUHHHH… cruuuuuuuuuuuuuuttt. ..crut…memek Nining menyemburkan lava hangat yang membuat memeknya terasa semakin licin dan nikmat.

‘Maaaaaaaaaaaaasssssssssss…aku diatas doooooooong! Rengeknya
“iya…bentar lagi! Jawabku

Aku benamkan semakin dalam, terus naik-turun dan aaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhh…. palkonku berdenyut kencang seakan mau menyemprotkan sperma. Buru-buru aku kembali mengatur tempo seranganku, sejenak berhenti dengan alasan memberinya kesempatan berposisi WOT.

Hemmmmmmmmmm…gumam Nining saat mulai menelan penisku dengan memeknya. dengan tangan bertumpu di dadaku, Nining langsung menggoyangkan pantatnya dengan cepat. Memutar ke kiri dengan cepat, seperti goyangan ngebor Inul… sangat ahli memutar pantat, pujiku dalam hati. Jujur aku belum pernah merasakan goyangan ngebor yang secepat goyanganya. Aku sangat terangsang, merasa geli sekali dan cenut-ceut di palkonku. Spontan aku memencet putingnya dan menariknya….

AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHH…ADUUUUUUUUUUUUUUHHH… sakit Mas! Teriaknya

“sori Ning…aku reflek!! Jawabku

Nining tahu bahwa aku tidak tahan diperlakukan demikian, setelah mengatur posisi Nining kembali bergoyang cepat tetapi dengan gerakan naik-turun. Ah..ah..ah..ah…desahnya penuh semangat! Kembali kami bergulat dengan goyangan yang berimbang, terus dan teruuuuuuuuusss…. hingga lima belas menit kemudian, palkonku kembali berkedut kencang dan tak kuasa menahan nikmat yang teramat sangat.

CROT…CROOOOTTTTTTTT…
CROOOOOOOOOOOTTTTTTTTTTTT. ……..
AHHHHHHHHHHHHHHHH…

“uuuuuuuuuuuuuhhh…nikmat sekali goyanganmu! Pujiku
‘mmmmmm…kok gak bilang-bilang sih Mas… kok disemprotin di dalam! Jawabnya
“aku gak kuat Ning,…maaf! jawabku
“berdoa aja supaya aku tidak hamil…” jawabnya centil sambil mencubit hidungku.

Tubuh Nining ambruk menindihku, nafasnya terengah dengan detak jantung yang berdetak kencang. Kami berbincang mesra sambil saling berpelukan. Mendadak Nining terperanjat begitu melihat jam sudah menunjukkan angka 16:20 Wib. Buru-buru dia mencuci muka, memakai seragamnya dan berpamitan pulang karena tidak mau dimarahi ibunya yang cerewet. Aku tidak sempat mengucapkan terima kasih atau apalah…

Malam itu Elvine tidak datang menemuiku di hotel, membuatku menunggu dan semalaman tanpa kegiatan. Aku tidak tahu mengapa, tetapi aku sangat kecewa dan geregetan. Di sekolah diapun tidak ada, saat aku tanya pada Melly dan yang lainya mereka kompak menjawab tidak tahu. Sialan aku dikerjain sama elvine. Gumamku dalam hati!! Disiang harinya, saat hampir semua guru dan murid sudah pulang tiba-tiba Elvine menghampiriku di ruang guru.

Dia memintaa maaf karena semalam tidak bisa datang dan baru bisa menemuiku siang ini karena mendadak harus kerumah neneknya yang sedang sakit keras. Dan dia memohon untuk memberikan nilainya dulu serta berjanji akan menggantinya dilain waktu. Karena tidak tega aku mengiyakan saja karena kebetulan staminaku sedang loyo kecapean menunggu!

Pengalamanku ini hanya sebuah awal yang membuat kehidupanku berubah total, terutama dalam bidang sex dan cewek bisyar. END by Cersex Baca kisah seks bergambar terbaru sebelumnya yang tidak kalah seru dan dapat meningkatkan birahi mu yang berjudul Cersex Kenangan Terindah Saat Tidur Dengan Pacar Yang Jago SeksCerita Seks Bergambar, Cerita Sex Dewasa, Cerita Mesum Ngentot – cerita sex 2017, cerita sex terbaru, cerita sex terupdate, cerita sex, cerita seks 2017, cerita seks terupdate, cerita seks terbaru, cerita seks, cerita dewasa 2017, cerita dewasa terupdate, cerita dewasa terbaru, cerita dewasa, cerita mesum 2017, cerita mesum terupdate, cerita mesum terbaru, cerita mesum.

Cersex Kenangan Terindah Saat Tidur Dengan Pacar Yang Jago Seks

Cerita Seks Bergambar, Cerita Sex Dewasa, Cerita Ngentot TerbaruCerita HOTCerita nakal ngesek dengan perempuan nakal yang menjadi pacarku meski awalnya jaim dengan judul ” Cersex Kenangan Terindah Saat Tidur Dengan Pacar Yang Jago Seks ” yang tidak kalah serunya dan dijamin dapat meningkatkan libido seks, selamat menikmati.




Cerita HotPerkenalkan namaku Ryan dan usiaku 22 tahun, tercatat sebagai mahasiswa sebuah PTS di Bandung. Cerita nakal yang akan kuceritakan ini terjadi tiga tahun yang lalu. Sudah lama memang, tapi aku selalu teringat-ingat pengalaman seks tersebut dan tak akan pernah aku melupakan satu nama seorang mahasiswi bernama Cindy.

Cersex - Walau hingga sekarang pun akan selalu kukenang saat-saat indah bersamanya. Pertemanan akrabku dengan Cindy karena ia adalah cucu dari ibu kostku. Cindy lebih tua 2 tahun dan dia anak Surabaya, sedang kuliah di Bandung hanya beda kampus denganku. Yang aku tahu, kedua orangtuanya sudah pisah ranjang selama dua tahun (tapi tidak bercerai) dan Cindy ikut tinggal bersama neneknya (ibu kostku) ketika ia masuk kuliah.

Mungkin terlalu panjang kalo kuceritakan bagaimana prosesnya hingga kami berpacaran. Aku beruntung punya cewek seperti dia yang wajahnya sangat cantik (pernah dia ditawarin untuk menjadi model), segala yang diidamkan pria melekat pada dia.

Kulitnya yang putih, hidung bangir, matanya yang indah dan bening, rambut ikal serta tubuhnya yang sexy padat.. Aku juga nggak tahu kenapa ibu kost menerimaku untuk nge-kost dirumahnya padahal yang kost di rumahnya adalah cewek semua. Mungkin karena ngeliat tampangku seperti orang baik-baik kali ya (hehehe)…

Pada awal kami berpacaran, Cindy termasuk pelit untuk urusan mesra-mesraan. Jangankan untuk berciuman, minta pegang tangannya saja susahnya minta ampun, ga terbayang deh untuk bisa ngentot dia hehehe… ! Padahal aku termasuk orang yang hypersex, dan aku sering kali melakukan onani untuk melampiaskan nafsu seksku, hingga sekarang. Aku bisa melakukan onani sampai tiga kali sehari.

Setiap kali fantasi dan gairah seksku datang, pasti kulakukan kebiasaan jelekku itu. Entah dikamar mandi menggunakan sabun, sambil nonton VCD porno dan seringnya sambil tiduran telungkup di atas kasur sambil kugesek-gesekkan penisku.

Aku merasakan nikmat setiap orgasme onani. Back to story, sejak aku dan Cindy resmi jadian, baru dua minggu kemudian dia mau kucium pipinya. Itu pun setelah melalui perdebatan yang panjang, akhirnya ia mau juga kucium pipinya yang mulus itu, dan aku selalu ingin merasakan dan mengecup lagi sejak saat itu.

Hingga pada suatu malam, ketika waktu menunjukkan pukul setengah sepuluh, aku, Cindy dan Desi (anak kost yang lain) masih asyik menonton TV di ruang tengah. Sementara ibu kostku serta 3 anak kost yang lain sudah pergi tidur. Kami bertiga duduk diatas permadani yang terhampar di ruang tengah.

Desi duduk di depan sementara aku dan Cindy duduk agak jauh dibelakangnya. Lampu neon yang menyinari ruangan selalu kami matikan kalau sedang menonton TV. Biar tidak silau kena mata maksudnya. Atau mungkin juga demi menghemat listrik.

Yang jelas, cahaya dari TV agak begitu samar dan remang-remang. Desi masih asyik menonton dan Cindy yang disampingku saat itu hanya mengenakan kaos ketat dan rok mini matanya masih konsen menonton film tersebut. Sesekali saat pandangan Desi tertuju pada TV, tanganku iseng-iseng memeluk pinggang Cindy.

Entah Cindy terlalu memperhatikan film hingga tangannya tidak menepis saat tanganku memeluk tubuhnya yang padat. Dia malah memegang rambutku, dan membiarkan kepalaku bersandar di pundaknya. Terkadang kalo pas iklan, Cindy pura-pura menepiskan tanganku agar perbuatanku tidak dilihat Desi. Dan saat film diputar lagi, kulingkarkan tanganku kembali. “I love you, honey….” Bisikku di telinganya.

Cindy menoleh ke arahku dan tanpa sepengetahuan Desi, ia mendaratkan ciumannya ke pipiku. Oh my God, baru pertama kali aku dicium seorang cewek, tanpa aku minta pula. Situasi seperti ini tiba-tiba membuat pikiranku jadi ngeres apalagi saat Cindy meremas tanganku yang saat itu masih melingkar di pinggangnya, dan matanya yang sayu sekilas menoleh ke arah Desi yang masih nongkrong di depan TV. Aman, pikirku.

Apalagi ditambah ruangan yang hanya mengandalkan dari cahaya Tv, maka sesekali tanganku meremas payudara Cindy. Cindy menggelinjang, sesekali menahan nafas. Lutut kanannya ditekuk, hingga saat tangan kiriku masuk ke dalam daster bagian bawah yang agak terbuka dari tadi, sama sekali tidak diketahui Desi. cerita nakal.

Mungkin ia konsen dengan film, atau mungkin juga ia sudah ngantuk karena kulihat dari tadi sesekali ia mengangguk seperti orang ketiduran. Ciumanku kini sedikit menggelora, menelusuri leher Cindy yang putih mulus sementara tangan kiriku menggesek-gesekkan perlahan vagina Cindy yang masih terbungkus celana dalam. Ia mendesah dan mukanya mendongak ke atas saat kurasakan celana dalamnya mulai basah dan hangat.

Mungkin ia merasakan kenikmatan, pikirku.Tanganku yang mulai basah oleh cairan vagina Cindy buru-buru kutarik dari dalam roknya, ketika tiba-tiba Desi bangkit dan melihat ke arah kami berdua. Kami bersikap seolah sedang konsen nonton juga.

“Aku ngantuk. Tidur duluan ya….. nih remote-nya!” ujar Desi sambil menyerahkan remote TV pada Cindy. Desi kemudian masuk ke kamarnya dan mengunci pintu dari dalam. Aku yang tadi agak gugup, bersorak girang ketika Desi hanya pamitan mau tidur. Aku pikir dia setidaknya mengetahui perbuatanku dengan Cindy. Bisa mati aku. Cindy yang sejak tadi diam (mungkin karena gugup juga) matanya kini tertuju pada TV. cerita nakal.

Aku tahu dia juga pura-pura nonton, maka saat tubuhnya kupeluk dan bibirnya kucium dia malah membalas ciumanku. “Kita jangan disini Say, nanti ketahuan….” Bisiknya diantara ciuman yang menggelora. Segera kubimbing tangan Cindy bangkit, setelah mematikan TV dan mengunci kamar

Cindy, kuajak dia ke kamar sebelah yang kosong. Disini tempatnya aman karena setiap yang akan masuk ke kamar ini harus lewat pintu belakang atau depan. Jalan kami berjingkat supaya orang lain yang telah tertidur tidak mendengar langkah-langkah kami atau ketika kami membuka dan menutup kunci dan pintu kamar tengah dengan perlahan.

Setelah kukunci dari dalam dan kunyalakan lampu kamar kuhampiri Cindy yang telah duduk di tepi ranjang. “Aku cinta kamu, Cindy…..” ujarku ketika aku telah duduk disampingnya. Mata Cindy menatapku lekat.. Sejenak kulumat bibirnya perlahan dan Cindy pun membalas membuat lidah kami saling beradu. cerita nakal.

Nafas kami kembali makin memburu menahan rangsangan yang kian menggelora. Desahan bibirnya yang tipis makin mengundang birahi dan nafsuku. Kuturunkan ciumanku ke lehernya dan tangannya menarik rambutku. Nafasnya mendesah. Aku tahu dia sudah terangsang, lalu kulepaskan kaosnya.

Payudaranya yang padat berisi ditutupi BH berwarna merah tua. Betapa putih kulitnya, mulus tak ada cacat. Kemudian bibir kami pun berciuman kembali sementara tanganku sibuk melepaskan tali pengikat BH, dan sesaat kemudian kedua payudaranya yang telah mengeras itu kini tanpa ditutupi kain sehelai pun. Kuusap kedua putingnya, dan Cindy pun tersenyum manja. “Ayo Yan, lakukanlah….” Ujarnya.

cerita sex 2017, cerita sex terbaru, cerita sex terupdate, cerita sex, cerita seks 2017, cerita seks terupdate, cerita seks terbaru, cerita seks, cerita dewasa 2017, cerita dewasa terupdate, cerita dewasa terbaru, cerita dewasa, cerita mesum 2017, cerita mesum terupdate, cerita mesum terbaru, cerita mesum,



Tak kusia-siakan kesempatan ini, dan mulai kujilati payudaranya bergantian. Sementara tangan Cindy membantu tanganku melepaskan kemeja yang masih kukenakan. Kukecup putingnya hingga dadanya basah mengkilap. Betapa beruntungnya aku bisa menikmati semua yang ada ditubuhnya. Tangan kananku yang nakal mulai merambah turun masuk ke dalam roknya, dan kugesek-gesekkan pelan di bibir vaginanya. cerita nakal.

Cindy menggelinjang menahan nikmat, sesekali tangannya juga ikut digesek-gesekkan kesekitar vaginanya sendiri. Bibirnya mendesah menahan kenikmatan. Matanya terpejam, Sebentar kemudian vaginanya mulai sedit basah. Dan kami pun mulai melepaskan celana kami masing-masing hingga tubuh kami benar-benar polos. Betapa indahnya tubuh Cindy,

Apalagi ketika kulihat vaginanya yang terselip diantara kedua selangkangannya yang putih mulus. “Wah.. punyamu oke Cindy, Ok’s banget…” ujarku terpana Begitu mulus memang,ditambah dengan bulu-bulu lebat disekitar bagian sensitifnya. “Burungmu juga besar dan bertenaga. Aku suka Yan….” Balasnya sambil tangannya mencubit pelan kemaluanku yang sudah tegak dari tadi.

“Come on Honey….” Pintanya menggoda. Aku tahu Cindy sudah begitu terangsang maka kemudian kusuruh Cindy berbaring di atas kasur. Dan aku baringkan tubuhku terbalik, kepalaku berada di kakinya dan sebaliknya(posisi 69). Kucium ujung kakinya pelan dan kemudian ciumanku menuju hutan lebat yang ada diantara kedua selangkangannya.

Kukecup pelan bibir vaginanya yang sudah basah, kujilat klitorisnya sementara mulut Cindy sibuk mengocok-ngocok kemaluanku. Bibir vaginanya yang merah itu kulumat habis tak tersisa. Ehm, betapa nikmatnya punyamu Cindy, pikirku. cerita nakal.

Ciumanku terus menikmati klitoris Cindy, hingga sekitar vaginanya makin basah oleh cairan yang keluar dari vaginanya. Kedua jari tanganku aku coba masukkan lubang vaginanya dan kurasakan nafas Cindy mendesah pelan ketika jariku kutekan keluar masuk. “Ahh… nikmat Yannn…ahhhh…” erangnya.

Kugesek-gesekkan kedua jariku diantara bibir klitorisnya dan Cindy makin menahan nikmat. Selang 5 menit kemudian kuhentikan gesekkan tanganku, dan kulihat Cindy sedikit kecewa ketika aku menghentikan permainan jariku. “Jangan sedih Say, aku masih punya permainan yang menarik, okay?” “Oke. Sekarang aku yang mengatur permainan ya?” ujarnya.

Aku mengangguk.Jujur saja, aku lebih suka kalau cewek yang agresif Cindy pun bangkit, dan sementara tubuhku masih terbaring di atas kasur. “Aku di atas, kamu dibawah, okay? Tapi kamu jangan nusuk dulu ya Say?”

Tanpa menunggu jawabanku tubuh Cindy menindih tubuhku dan tangan kanannnya membimbing penisku yang telah berdiri tegak sejak tadi dan blessss…….ah,Cindy merasa bahagia saat seluruh penisku menembus vaginanya dan terus masuk dan masuk menuju lubang kenikmatan yang paling dalam. cerita nakal.

Dia mengoyang-goyangkan pantatnya dan sesekali gerakannya memutar, bergerak mundur maju membuat penisku yang tertanam bergerak bebas menikmati ruang dalam “gua”-nya. Cindy mendesah setiap kali pantatnya turun naik, merasakan peraduan dua senjata yang telah terbenam di dalam surga.

Tanganku meremas kedua payudara Cindy yang tadi terus menggelayut manja. Rambutnya dibiarkan tergerai diterpa angin dingin yang terselip diantara kehangatan malam yang kami rasakan saat ini. Kubiarkan Cindy terus menikmati permainan ini. Saat dia asyik dengan permainannya kulingkarkan tanganku dipinggangnya dan kuangkat badanku yang terbaring sejak tadi kemudian lidah kami pun beradu kembali.

“Andainya kita terus bersama seperti ini, betapa bahagianya hidupku ini Cindy ” bisikku pelan “Aku juga, dan ku berharap kita selalu bersama selamanya..” Sepuluh menit berlalu, kulihat gesekan pinggang Cindy mulai lemah. Aku tahu kalau dia mulai kecapekan dan aku yang mengambil inisiatif serangan. cerita nakal.

Kutekan naik turun pinggangku, sementara Cindy tetap bertahan diam. Dan suara cep-clep-clep… setiap kali penisku keluar masuk vaginanya. “Ahh terusss Yannnnn….terusss…nikmattttt…ahh…ahhhh….” hanya kalimat itu yang keluar dari mulut Cindy, dan aku pun makin menggencarkan seranganku. Ingin kulibas habis semua yang ada dalam vaginanya.

Suara ranjang berderit, menambah hot permainan yang sedang kami lakukan. Kutarik tubuh Cindy tanpa melepaskan penisku yang sedang berlabuh dalam vaginanya dan kusuruh dia berdiri agar kami melakukan gerakan sex sambil berdiri.

“Kamu punya banyak style ya say?” katanya menggoda. “Iya dong, demi kepuasan kamu juga” jawabku sambil mulai menggesek-gesekan penisku kembali. “Ahh teruss…terusss……” desah Cindy ketika penisku berulang kali menerobos vaginanya. cerita nakal.

Kupeluk tubuh Cindy erat sementara jari tangan kirinya membelai lembut bulu-bulu vaginanya, dan sesekali membantu penisku masuk kembali setiap kali terlepas. Keringat membasahi tubuh kami. Lehernya yang mulus kucium pelan, sementara nafas kami mulai berdegup kencang. “Yan, keteteran nih, mau klimaks. Jangan curang dong….” “Oke, tahan dulu Cindy” dan kucabut batang penisku yang telah basah sejak tadi.

Kusuruh Cindy nungging di ranjang, sementara tanganku mengarahkan penisku yang telah siap masuk kembali. Dan kumasukkan sedikit demi sedikit hingga penisku ambles semua ke dalam surga yang nikmat. “Ah…tekan Yan…enaaaakkkkk…terusssss Yannn….” Erangnya manja setiap kali penisku menari-nari di dalam vaginanya.

Tanganku memegang pinggangnya agar gerakanku teratur dan penisku tidak terlepas,. “Ohh…nikmat sekali Yan….teruss….terusss……” desahnya. Betapa nikmatnya saat-saat seperti ini…dan terus kuulang sementara mulut kami mendesah merasakan kenikmatan yang teramat sangat setiap kali penisku mempermaikan vaginanya. “Yan….aku mo keluar nih…..udah ngga tahan….ahhh….ahhhh….” ujar Cindy tiba-tiba. cerita nakal.

“Tahan Cin, aku juga hampir sampai….” aku menekan-nekan penisku kian cepat,sehingga suara ranjang ikut berderit cepat. Dan kurasakan otot-otot penisku mengejang keras dan cairan spermaku berkumpul dalam satu titik. “Aku keluar sekarang Cin….” penisku kucabut dari lubang vaginanya dan Cindypun seketika membalikkan badan dan menjulurkan lidahnya .

Sambil mengocok-ngocok batang penisku yang kemerahan dan saat kurasakan aku tak mampu menahan lagi kutaruh penisku diantara kedua belah payudaranya dan kedua tangan Cindy pun menggesek-gesekkan payudaranya yang menjepit batang kemaluanku dan….croott…crooottt… spermaku jatuh disekitar dada dan lehernya Sebagian tumpah diatas sprei. cerita nakal.

Cindy menjilati penisku membersihkan sisa-sisa spermaku yang masih ada. “Kamu ternyata kuat juga Say, aku hampir tak berdaya dihadapanmu” kubelai rambut Cindy yang sudak acak-acakan tak karuan. “Aku juga ngga nyangka kamu sehebat ini Yan….”desahnya manja . Waktu sudah menunjukkan setengah satu malam.

Dan setelah kami istirahat sekitar lima belas menit, kami memakai pakaian kami kembali dan membereskan tempat tidur yang sudah berantakan. Dan tak lama kemudian kami pun pergi tidur dikamar masing-masing melepaskan rasa lelah setelah kami ‘bermain” tadi.

Begitulah kisahku dengan Cindy, setiap hari kami selalu melakukan ML. Dan setiap kali kami ingin dan ada kesempatan. Kami melakukannya di kamar sebelah kalau malam hari, kamar kostku, atau bahkan dikamar mandi (sambil mandi bareng disaat rumah kost kosong hanya ada kami berdua).

Hingga pada suatu hari Cindy harus pindah ke luar kota ikut kedua orang tuanya yang telah berbaikan lagi. Aku benar-benar kehilangan dia, dan ingin kuterus bersamanya. Pernah beberapa kali kususul ke tempatnya yang baru dan kami melakukannya berkali-kali di hotel tempat kami menginap. cerita nakal.

Pada itu, tiba-tiba kuterima surat dari Cindy yang mengabarkan bahwa ia akan menikah dengan orang yang dipilihkan orang tuanya dan aku benar-benar kehilangan dia, aku sungguh sangat mencintai dia….. Sekarang, setiap kali aku melakukan masturbasi,

fantasiku selalu melayang mengingat saat-saat terindah kami melakukan hubungan seks pertama kali dikamar sebelah itu. Ingin rasanya aku ulangi saat-saat indah itu. END by Cersex Baca cerita nakal bergambar terbaru sebelumnya yang tidak kalah seru dan dapat meningkatkan birahi mu yang berjudul Cersex ML Dengan Tante Jilbab Yang Sedang Hamil Dan Paha Mulus Mengoda – Cerita Seks Bergambar, Cerita Sex Dewasa, Cerita Mesum Ngentot – cerita sex 2017, cerita sex terbaru, cerita sex terupdate, cerita sex, cerita seks 2017, cerita seks terupdate, cerita seks terbaru, cerita seks, cerita dewasa 2017, cerita dewasa terupdate, cerita dewasa terbaru, cerita dewasa, cerita mesum 2017, cerita mesum terupdate, cerita mesum terbaru, cerita mesum,

Cersex ML Dengan Tante Jilbab Yang Sedang Hamil Dan Paha Mulus Mengoda

Cerita Seks Bergambar, Cerita Sex Dewasa, Cerita Ngentot TerbaruCerita HOTCerita mesum ngesek dengan tante heni seorang jilboob yang mau diajak selingkuh dengan judul ” Cersex ML Dengan Tante Jilbab Yang Sedang Hamil Dan Paha Mulus Mengoda ” yang tidak kalah serunya dan dijamin dapat meningkatkan libido seks, selamat menikmati.



Cerita Hot – Saya merupakan pemuda yang sangat haus akan seks. Ditunjang dengan wajahku yang tampan, tubuhku yang atletis, dan kemaluanku yang besar, banyak wanita yang tergila-gila padaku. Dengan mudahnya aku bisa menikmati mereka kapan saja, dimana saja.

Kuliahku yang di fakultas ekonomi disebuah universitas yang ternama di bandung membuatku dikerubungi cewek2. Maklum, difakultasku perbandingan cowok-ceweknya 30-70. Apalagi kebanyakan cewek ditempatku cantik2.

Namun ada yang membuatku penasaran, dan belum pernah kulakukan, yaitu menyetubuhi wanita hamil. Aku pernah membaca bahwa katanya menyetubuhi ibu hamil itu sangatlah nikmat, karena memek mereka sangat panas, hangat dan tebal. Ternyata pengalaman itu kudapati saat aku berlibur dirumah pamanku.

Aku berlibur dirumah pamanku, yang juga menyewakan kamar2 di rumahnya sebagai tempat kost putri. Namun, sekarang peminat sedang sepi, sehingga kamar kost yang terhuni hanya satu saja, yaitu oleh tante Heni, tante Heni adalah seorang pengajar di sebuah sekolah islam di dekat rumah pamanku.

Usianya yang menjelang 25 tidak membuatnya kehilangan kecantikan yang ia miliki. Wajahnya yang halus terawat, serta kulitnya yang kuning langsat saungguh mempesona. Ia sudah memiliki suami seorang pelaut, yang pulang kerumah setiap 6 bulan sekali.

Jadi, setiap enam bulan, ia kembali ke rumahnya di kampung untuk bertemu dengan suaminya tercinta, dan selain itu ia nge-kost dirumah pamanku. Sekarang ia sedang hamil empat bulan, dan itu justru semakin membuatku terangsang ingin mencoba memeknya. Apalagi pembawaan wanita berjilbab ini yang kalem dan malu-malu terlebih kepadaku yang tampan dan atletis ini, membuatku semakin berahi.

Suatu pagi yang dingin, aku sengaja keluar tidak memakai celana, dan hanya berbalut handuk. Aku masuk kekamar mandi, melewati tante Heni yang sedang mencuci baju. Sekilas aku lihat ia melotot kearahku, yang memang bertubuh atletis.

Selesai mandi, aku keluar dan masih menjumpainya mencuci. Sekarang ia berusaha untuk tidak melihatku. Terlihat semburat merah diwajahnya. Aku berpura-pura menjatuhkan handukku, dan terlihatlah kontolku yang panjangnya 17 cm, tegak mengacung.

Matanya melotot melihat kemaluanku yang menjulur bebas, Dan tante Heni sempat tertegun melihat kejantananku yang lumayan besar, panjangnya 17 cm tapi kemudian.. “Aouuww, Dik itunyaa!” kata nya sambil menutup wajahnya. Aku langsung mengambil handukku dan melilitkannya kepinggang, namun tak bsa menyembunyikan kontolku yang berdiri. Segera aku kembali masuk ke rumah utama.

Dikamar, aku langsung membayangkan kecantikan wajah tante Heni tadi. Ingin sekali rasanya memperkosanya, ditambah lagi situasi di rumah itu hanya kami berdua, karena paman dan bibi ada acara mendadak diluar kota. Lalu timbul niat isengku untuk mengintip, lalu kucari ke kamarnya.

Saat di depan pintu samar-samar aku mendengar ada suara rintihan dari dalam kamar samping, kebetulan nako jendela kamar itu terbuka lalu kusibakkan tirainya perlahan-lahan. Sungguh pemandangan yang amat syur. Kulihat tante Heni sedang masturbasi, kelihatan sambil berbaring di ranjang dia menyibakkan rok panjang yang ia kenakan sampai perut.

kakinya dikangkangkan lebar, tangan kirinya meremas liang kewanitaannya sambil jarinya dimasukkan ke dalam lubang senggamanya, sedang tangan kanannya meremas buah dadanya tadi bergantian. Kancing bajunya sudah terbuka hingga perut, memperlihatkan payudara yang sangat montok, berputing merah yang besar., Sesekali pantatnya diangkat tinggi sambil mulutnya mendesis seperti orang kepedasan, wajahnya kelihatan memerah dengan mata terpejam, terlihat Sangat erotis.

“Ouuhh.. Hhhmm.. Ssstt..” Aku semakin penasaran ingin melihat dari dekat, lalu kubuka pintu kamar wantia cantik yang sedang hamil itu pelan- pelan tanpa suara aku berjingkat masuk. Aku semakin tertegun melihat pemandangan yang merangsang birahi itu. Samar-samar kudengar wanita alim yang montok itu mendesis-desis “…i.. Sss Ahh..”

Ternyata dia sedang membayangkan sedang bersetubuh , dia sedang bermasturbasi… aku sangat bernafsu menyaksikannya…..paha dan payudaranya yang mulus walau perutnya agak membuncit, justru menambah nafsuku. Lalu pelan-pelan kulepaskan pakaianku satu-persatu hingga aku telanjang bulat.

Batang kemaluanku sudah sangat tegang, kemudian tanpa suara aku menghampiri tante Heni, kuikuti gerakan tangannya meremasi buah dadanya. Wanita itu tersentak kaget lalu menghindar ke sudut tempat tidur, dan berusaha membenahi pakaiannya.

“Sedang apa Anda di sini!, tolong keluar!” katanya agak gugup. “tante nggak usah panik.. kita sama-sama butuh.. sama-sama kesepian, kenapa tidak kita salurkan bersama,” kataku merajuk sambil terus berusaha mendekatinya tapi wanita montok itu terus menghindar. “Ingat Dik, saya sudah bersuami dan sedang hamil!!” Dia terus menghiba.

“tante, terus terang saya sangat terpesona oleh tante.. Nggak ada orang lain di sini.. cuma kita berdua.. pasti nggak ada yang tahu.. Ayolah saya akan memuaskan tante, saya janji nggak akan menyakiti tante, kita lakukan atas dasar suka sama suka dan sama-sama butuh, mari tante!.

“Tapi saya sekarang sedang hamil, Dik.. kumohon jangan,” pinta wanta ayu itu terus. Aku hanya tersenyum. Secepat kilat aku menyambar tangannya, lalu dengan cepat kutarik dia dan kujatuhkan di atas ranjang dan secepat kilat kutubruk tubuh indah wanita itu, dan wajahnya kuhujani ciuman tapi dia terus meronta sambil berusaha mengelak dari ciumanku. Segera tanganku beroperasi di dadanya, . Buah dadanya yang lumayan besar itu jadi garapan tanganku yang mulai nakal.

cerita sex 2017, cerita sex terbaru, cerita sex terupdate, cerita sex, cerita seks 2017, cerita seks terupdate, cerita seks terbaru, cerita seks, cerita dewasa 2017, cerita dewasa terupdate, cerita dewasa terbaru, cerita dewasa, cerita mesum 2017, cerita mesum terupdate, cerita mesum terbaru, cerita mesum,



“Ouughh jangaan Diik.. Kumohon lepaskaan..” rintihnya. Tanganku yang lain menjalari daerah kewanitaan wanita montok itu, bulu-bulu lebatnya telah kulewati dan tanganku akhirnya sampai di liang senggamanya, terasa sudah basah. Lalu kugesek-gesek klirotisnya dan kurojok-rojok dinding kemaluannya, terasa hangat dan lembab penuh dengan cairan mani.

“Uhh.. ss..” Akhirnya wanita itu mulai pasrah tanpa perlawanan. Nafasnya mulai tersengal-sengal. “Yaahh.. Ohh.. Jangaann Diik, Jangan lepaskan, akuuuuuu…..ssshhhhhhhh..” Gerakan tante Heni semakin liar dan binal, dia mulai membalas ciumanku bibirku dan bibirnya saling berpagutan.

Aku senang, kini wanita montok ini mulai Menikmati permainan. Tangannya meluncur ke bawah dan berusaha menggapai laras panjangku, kubiarkan tangannya menggenggamnya dan mengocoknya. Aku semakin beringas lalu kusedot puting susunya dan sesekali menjilati buah dadanya yang masih kencang. “Yahh.. addduhhhhh diiikkkkk………….ssshhhhh..” kata wanita itu sambil menggelinjang. daster sudah awut2an. Wajahnya sudah merah menahan birahi.

Kemudian aku bangun, kembali kunaikkan daster ke perut, kulebarkan kakinya dan kutekuk ke atas. Aku semakin bernafsu melihat liang kewanitaan wanita cantik yan ini yang merah mengkilat. Dengan serta merta kuelus dan kuraba kemaluannya….yang indah merekah itu……..

“Aaahh.. Ohh.. mmmhhh…ssshhhhh Diik.. Yaakh……..ssshh..”. Klirotisnya tampak merah merekah, menambah gairahku untuk ubahnmenggagahinya. “Sudaahh Dikk.. sekarang.. ayolah sekarang.. masukkan.. aku sudah nggak tahan..” pinta tante Heni.

Tanpa buang waktu lagi kukangkangkan kedua kakinya sehingga liang kewanitaannya kelihatan terbuka. Kemudian kuarahkan batang kejantananku ke lubang senggamanya dan agak sempit rupanya atau mungkin karena diameter kemaluanku yang terlalu lebar.

“Pelan-pelan Dik, punya kamu besar sekali.. ahh..” wanita yang biasanya alim dan pemalu itu menjerit jalang saat kumasukkan seluruh batang kemaluanku hingga aku merasakan mentok sampai dasar rahimnya. Lalu kutarik dan kumasukkan lagi, lama-lama kupompa semakin cepat.

“Oughh.. Ahh.. Ahh.. Ahh..” tante Heni mengerang tak beraturan, tangannya menarik kain sprei, tampaknya dia Menikmati betul permainanku. Bibirnya tampak meracau dan merintih, aku semakin bernafsu, dimataku dia saat itu adalah wanita yang haus dan minta dipuaskan, tanpa berpikir aku sedang meniduri istri orang apalagi dia sedang hamil.

“Ouuhh Diik.. tante mau kelu..arrrrr……. aahh..” Dia menjerit sambil tangannya mendekap erat punggungku. Kurasakan, “Seerr.. serr..” ada cairan hangat yang membasahi kejantananku yang sedang tertanam di dalam kemaluannya. Wanita itu mengalami orgasme yang pertama. Aku kemudian menarik lepas batang kejantananku dari kemaluannya.

Aku belum mendapat orgasme. Kemudian aku membaliknya, berniat memompanya dari belakang. Wanita itu kemudian menungging, kakinya dilebarkan. Perlahan-lahan kumasukkan lagi batang kebanggaanku dan, “Sleep..” batang itu mulai masuk hingga seluruhnya amblas lalu kugenjot maju mundur. tante Heni dengan jalang menggoyangkan pinggulnya mengimbangi gerakan batang kejantananku. “Gimaa.. Mbaak, enak kan?” kataku sambil mempercepat gerakanku.

“Yahh.. ssshhhhhh… duhhhh dik…… Aahh.. Aaah.. Uuuhh.. Aaahh.. ehh.. kok…… gini….. shhhhhhh” wanita cantik yang itu semakin bergoyang liar seperti orang kesurupan.

Tanganku menggapai buah dadanya yang menggantung indah dan bergoyang bersamaan dengan perutnya yang membuncit. Buah dada itu kuremas-remas serta kupilin putingnya. Akhirnya Aku merasa sampai ke klimaks, dan ternyata wanita alim ini juga mendapatkan orgasme lagi.

“Creett.. croott.. serr..” spermaku menyemprot di dalam rahimnya bersamaan dengan maninya yang keluar lagi. Kemudian kami ambruk bersamaan di ranjang. Aku berbaring, di sebelah kulihat tante Heni dengan wajah penuh keringat, sampai jilbab dan bajunya ikut basah kuyup.

“tante capek……..ahhhhhhhhhhhh” katanya.
“tante, setelah istirahat bolehkah saya minta lagi?” tanyaku.
“Sebenarnya saya juga masih pengin, tapi kita sarapan dulu kemudian kita lanjutkan lagi.”

tante Heni hanya memandangku. Aku tahu, ia sebenarnya ingin menolak untuk bercinta, namun gairah birahi-nya juga ingin dilampiaskan. END by Cersex Baca kisah seks bergambar terbaru sebelumnya yang tidak kalah seru dan dapat meningkatkan birahi mu yang berjudul Cersex Janda Kembang Desa Pengen Merasakan Enaknya Di Ngentot Di Kereta Api Cerita Seks Bergambar, Cerita Sex Dewasa, Cerita Mesum Ngentot – cerita sex 2017, cerita sex terbaru, cerita sex terupdate, cerita sex, cerita seks 2017, cerita seks terupdate, cerita seks terbaru, cerita seks, cerita dewasa 2017, cerita dewasa terupdate, cerita dewasa terbaru, cerita dewasa, cerita mesum 2017, cerita mesum terupdate, cerita mesum terbaru, cerita mesum,

Cersex Janda Kembang Desa Pengen Merasakan Enaknya Di Ngentot Di Kereta Api

Cerita Seks Bergambar, Cerita Sex Dewasa, Cerita Ngentot TerbaruCerita HOTCerita mesum seorang janda kembang yang lama tidak dientot, kini ngewe di dalam kereta dengan judul ” Cersex Janda Kembang Desa Pengen Merasakan Enaknya Di Ngentot Di Kereta Api ” yang tidak kalah serunya dan dijamin dapat meningkatkan libido seks, selamat menikmati.



Cerita Hot – Perkenalkan, nama saya Maimunah, saya sering dipanggil Munah atau Monah. Seorang janda kembang. Almarhum suami saya adalah seorang Kapten kapal suatu perusahaan angkutan laut swasta. Umur saya sekarang 46 tahun, dengan dua orang anak yang sudah berumah tangga.

Meskipun umur hampir setengah abad, kata orang saya masih cantik dan seksi. Pekerjaan saya sekarang adalah sebagai pedagang konveksi, bahan pakaian saya buat di Yogyakarta, dan dikirim ke Jakarta. Tulisan di bawah ini adalah pengalaman pribadi saya waktu pertama kali berkencan dengan pacar saya. - CERSEX -

Entah sudah berapa kali saya naik kereta api malam begini, baru malam ini hati saya berdebar-debar. Ada yang saya takuti? Sama sekali tidak. Jantung saya berdebar-debar karena penumpang di samping saya yang sejak tadi merebahkan kepalanya di atas bahuku.

Penumpang itu, seorang laki-laki ganteng yang memperkenalkan dirinya, namanya Nana Permana. Dia berumur kurang lebih 20 tahun lebih muda dari saya, dengan tubuh yang tegap dan kulitnya yang bersih. Meskipun sebagian besar penumpang di atas K.A. VIP Argo Dwipangga sudah lelap, mata saya bahkan tidak mau saya pejamkan.

Padahal waktu itu arloji sudah menujukkan pada angka satu. Jam satu malam. Tidak ada lagi suara orang bercakap-cakap atau bergurau. Semua sudah larut dalam mimpinya sendiri-sendiri. Jantungku tambah berdebar ketika dari balik selimutnya, pemuda tadi menyentuh dada saya yang juga tertutup selimut.

Ketika jari-jari tangan kanannya mulai meraba-raba payudara saya, rasanya saya mau berteriak keras-keras ingin memberontak karena kehormatan saya sebagai janda kembang seorang Kapten kapal sedang dinodai. Tetapi saya malu. Nanti orang segerbong akan terbangun semua. Terpaksa saya biarkan saja.

Rabaannya makin lama makin aktif. Mula-mula dielus-elusnya seluruh permukaan buah dada saya, lalu diremasnya pelan-pelan. Kadang, buah dada saya ditekan-tekan, lalu diremas-remas lagi. Demikian berganti-ganti payudara kanan dan kiri.

Setelah meraba, menekan dan meremas-remas, putingnya dipilin-pilin di antara jari telunjuk dan ibu jarinya. Mula-mula terasa geli, tetapi lama kelamaan terasa nikmat. Payudara saya memang besar, seperti juga pantat saya. Meskipun payudara saya itu tidak lagi kencang seperti waktu muda, tetapi isinya masih padat.

Perasaan apa ini? Mungkin perasaan nikmat yang tidak pernah saya rasakan lagi setelah 10 tahun ditinggal suamiku karena dia telah meninggal. Sejak itu, buah dadaku tidak ada yang meraba, demikian juga vaginaku tidak ada lagi yang “mengisi”. Tetapi malam ini, kurasakan kembali kenikmatan itu. Apalagi tangan kiri Mas Nana, juga mulai meraba pantatku.

Tidak itu saja. Tangan pemuda itu juga mulai turun, mengelus-ngelus perutku. Ke bawah lagi, tangan itu menggelitik vaginaku. Mula-mula bibir vaginaku diusap-usap dengan keempat jarinya, sambil ibu jarinya menekan-nekan klitorisku. Rasanya semakin nikmat. Kini saya tidak lagi dan berniat akan berteriak. Saya menikmati perangsangan pada vaginaku.

Belum lagi sesekali jari telunjuknya dimasukkan ke liang vagina. Pelan-pelan jari itu diputar mengelilingi seluruh dinding vagina, sambil dimasukkan lewat bibir vagina dalam (labia minora). Aduh, bukan makin. Birahiku semakin terbangun setelah sekian lama saya tidak merasakan birahi yang memang sudah saya tunggu-tunggu.

Cairan vagina mulai merembes dari dalam vagina. Saya rasakan debar jantung saya semakin kuat, nafasku sedikit tersengal. Tetapi di tengah gejolak berahiku tersebut, pemuda tadi berbisik, “Kita lanjutkan, di kamar kecil. Saya tunggu!”

Entah setan betina mana yang telah merasuki tubuhku. Yang jelas, bagaikan kerbau dicocok hidungnya, beberapa menit kemudian, saya menyusul pemuda tadi. Sampai di depan kamar kecil, pintunya sudah dibuka oleh Mas Nana. Saya kemudian masuk.

“Aduh… ibu cantik sekali…”

Tersentak juga saya mendengar ucapan pemuda tadi (Cantikkah saya?), tentu. Mana ada janda kembang seorang Kapten kapal yang tidak cantik. Kalaupun ada, jumlahnya tidak banyak. Seberapa cantikkah? Tidak perlu susah-susah membayangkan.

cerita sex 2017, cerita sex terbaru, cerita sex terupdate, cerita sex, cerita seks 2017, cerita seks terupdate, cerita seks terbaru, cerita seks, cerita dewasa 2017, cerita dewasa terupdate, cerita dewasa terbaru, cerita dewasa, cerita mesum 2017, cerita mesum terupdate, cerita mesum terbaru, cerita mesum,



Kata orang, saya mirip artis film hot, itu artis yang lama pacaran dengan artis lain itu. Namun belum sempat saya menyambut ucapan pemuda yang wajahnya imut-imut mirip bintang sintro, leherku sudah dipeluk dengan kedua tangannya.

Bibirnya segera menerkam dan melumat bibir saya. Ditekannya kuat-kuat, sampai hidung saya tertindih hidung Mas Nana. Karena jadi sulit bernafas, tanganku mendorong dada Mas Nana. Tetapi Mas Nana bukannya mundur, tetapi justru serangannya semakin menggebu, hanya sekarang ke wilayah leher, bawah telinga, serta daerah dagu. Itu semua adalah daerah yang sensitif bagi wanita.

Mungkin parfum lembut yang saya pakai ikut juga merangsang nafsu birahi Mas Nana, terlihat dari gerakannya yang seperti harimau kelaparan yang ingin cepat-cepat merobek dan memamah mangsanya. Saya sendiri sangat terangsang dengan bau parfum rambut dan body-lotion Mas Nana. Dan gelegak birahiku itu cukup dipuasi dengan amukan nafsu birahi serangan total Mas Nana.

Disamping wajahnya yang dienduskan ke seluruh tubuh saya, kedua tangannya seolah memegang kemudi yaitu buah dada saya. Meremas, menggoyang-goyang, memutar-memutar dan entah diapakan lagi, semuanya memberikan kenikmatan yang luar biasa.

Dengan menempelkan penisnya ke vagina saya, saya seolah diajak terbang memasuki alam maya surga kenikmatan yang sudah lama tidak saya rasakan. Pegangannya ke payudaraku kadang dipindahkan ke alat vital saya, dielus-elus, ditarik-tarik klitorisnya.

Rasanya diperlukan lima pasang tangan lagi untuk dapat meraba, menggerayangi, memijat-mijat seluruh tubuhku yang sintal ini sekaligus. Kemudian pindah lagi, sekarang kedua telapak tangannya mencubit dan mencowel pantatku seperti mencowel kue.

Karena terasa sakit, dengan manja saya membisikkan,

“Sakit Mas…”
“Habis gemes siih…” jawabnya sambil mencowel lagi.
“Aduhh… Mas… jangan… sakit… sakit sekali… Mas nakal…” desahku

Lama-lama saya tidak kuat lagi bergumul sambil berdiri seperti ini. Denyut jantungku makin meningkat, mengalirkan aliran listrik kebirahian di sekujur tubuhku. Ditambah lagi dengan sentuhan benda bulat, padat dan hangat yang sejak tadi berada di antara kedua pahaku.

“Mas Nana… saya sudah ngga kuat Mas… masukkan sekarang Mas…”
“He ehh.. iya… iya… sayang…” katanya terbata-bata.

Saya didudukkan di atas wastafel, setengah duduk setengah berdiri. Dan benda nikmat itu pelan-pelan dimasukkan ke liang vagina saya.

“Bleeessss..,” bunyi batang kejantanannya memasuki liang nikmatku.
“Aduh… nikmatnya…” teriakku dalam hati.

Setelah masuk, penis itu tetap diam, tidak ditarik keluar. Ini merangsang dinding bagian dalam vaginaku yang langsung mulai meremas-remas benda hangat tadi. Saya rasakan vaginaku seperti berdenyut. Orgasmus. Oh… alangkah nikmatnya.

Meremas secara ritmis, mula-mula kuat, lama-lama melemah seiring dengan dengusan nafasku yang makin cepat dan tidak teratur. Ibarat seorang musafir yang sudah berhari-hari kehausan di tengah padang pasir, itulah rasa nikmat yang saya dapatkan lewat vagina saya. Sudah 10 tahun tidak diberi “makan”.

Kenikmatan ini terulang lagi manakala sambil menciumi pipi dan belakang telingaku, batang kemaluan Mas Nana dimasuk-tarikkan ke liang vagina saya yang merekah. Listrik birahi makin meningkat voltasenya. Entah berapa kali vagina saya ber-orgasmus secara beruntun dalam jarak yang demikian pendek. Mungkin lima kali atau lebih saya merasakan orgasmus.

Pria yang sudah tua atau kurang perkasa biasanya sudah “loyo” saat batang kemaluannya “dikunyah” vagina wanita seperti saya. Meskipun oragasmus-ku sangat kuat, tetapi batang kemaluana Mas Nana tetap kuat, padat dan hangat. Tidak kendor, loyo atau kempes.

“Hebat benar lawan mainku saat ini.” kata saya dalam hatikarena merasakan nikmat tida tara.

Kini badan saya mulai lemas. Orgasmus yang saya rasakan memakan energi yang cukup banyak. Ya… seperti energi seseorang yang bergulat sambil berlari. Keringat panas keluar dari tubuh saya bercampur dengan keringat Mas Nana yang benar-benar menaikkan birahi kami.

“Saya tembakkan sekarang ya… yang.. sayang…?” bisiknya lembut.
“He… ehh.. saya sudah terangsang sekali Mas…”

Kini batang kejantanan Mas Nana mulai “memompa” vaginaku. Masuk-keluar dan terus masuk-keluar. Mula-mula pelan kemudian makin lama makin cepat. Vaginaku terasa seperti di”charge” (disetrum listrik).

“Terus… terus… masuk-keluar… masuk-keluar… in-out… in-out… terus…” pintaku dalam hati karena membawa perasaan yang luar biasa.

Saya tidak bisa membayangkan wajah saya. Saya juga tidak dapat membayangkan rambut saya yang sudah diacak-acak jari Mas Nana saat menggumuli saya. Tetapi saat batang kejantanan itu dipompakan ke vagianku, saya tidak dapat menceritakan rasanya. Bila saja saat ini saya terbaring di tempat tidur, saya pasti akan bergolek menggeliat-geliat seperti cacing menari di saat kepanasan.

Tiba-tiba, “Dukk..!” batang kejantanan milik Mas Nana berhenti bergerak, masuk sangat dalam ke liang wanitaku. rupanya dia mengalami ejakulasi. Air mani Mas Nana meyemprot ke dalam liang vagina saya. Rasanya saya seperti kram.

Pantat Mas Nana secara refleks saya tarik dan tempelkan kuat-kuat ke permulaan vagina saya. Saya lihat Mas Nana menikmati sekali puncak kepuasan itu, demikian juga saya. Nafas kami mulai mengendor. Rasanya seperti baru saja megikuti lomba lari cepat. Kami berdua mandi keringat.

Keringat birahi janda kembang. Keringat kenikmatan di atas sebuah gerbong kereta api yang sedang berjalan. END by www.ceritasex.asia Baca kisah seks bergambar terbaru sebelumnya yang tidak kalah seru dan dapat meningkatkan birahi mu yang berjudul Cersex Kebuasan Nafsu Sex Nyonya Yang Berkebuh-Kebuh Cerita Seks Bergambar, Cerita Sex Dewasa, Cerita Mesum Ngentot – cerita sex 2017, cerita sex terbaru, cerita sex terupdate, cerita sex, cerita seks 2017, cerita seks terupdate, cerita seks terbaru, cerita seks, cerita dewasa 2017, cerita dewasa terupdate, cerita dewasa terbaru, cerita dewasa, cerita mesum 2017, cerita mesum terupdate, cerita mesum terbaru, cerita mesum,

Cersex Kebuasan Nafsu Sex Nyonya Yang Berkebuh-Kebuh

Cerita Seks Bergambar, Cerita Sex Dewasa, Cerita Ngentot TerbaruCerita HOT Cerita mesum ngewe dengan tante tante nakal yang memiliki nafsu seks liar dengan judul ” Cersex Kebuasan Nafsu Sex Nyonya Yang Berkebuh-Kebuh ” yang tidak kalah serunya dan dijamin dapat meningkatkan libido seks, selamat menikmati.




Cerita Hot – Tujuanku datang ke Jakarta sebenarnya untuk merubah nasib Tapi siapa yang menyangka kalau ternyata kehidupan di kota besar, justru lebih keras dan pada di desa Aku sempat terlunta-lunta, tanpa ada seorangpun yang mau peduli Selembar ijazah SMP yang kubawa dari desa, ternyata tidak ada artinya sama sekali di kota ini

Jangankan hanya ijazah SMP, lulusan sarjana saja masih banyak yang menganggur Dari pada jadi gelandangan, aku bekerja apa saja asalkan bisa mendapat uang untuk menyambung hidup Sedangkan untuk kembali ke kampung, rasanya malu sekali karena gagal menaklukan kota metropolitan yang selalu menjadi tumpuan orang2 kampung sepertiku

Seperti hari-hari biasanya, siang itu udara di Jakarta terasa begitu panas sekali Seharian ini aku kembali mencoba untuk mencari pekerjaan. Tapi seperti yang selalu terjadi Tidak ada satupun yang melirik apa lagi memperhatikan lamaran dan ijazahku Keputusasaan mulai menghinggapi diriku Entah sudah berapa kilometer aku berjalan kaki Sementara pakaianku sudah basah oleh keringat

Dan wajahku juga terasa tebal oleh debu Aku berteduh di bawah pobon, sambil menghilangkan pegal-pegal di kaki Setiap hari aku berjalan Tidurpun di mana saja Sementara bekal yang kubawa dari kampung semakin menipis saja

Tiga atau empat hari lagi, aku pasti sudah tidak sanggup lagi bertahan Karena bekal yang kubawa juga tinggal untuk makan beberapa hari lagi Itupun hanya sekali saja dalam sehari Di bawah kerindangan pepohonan, aku memperhatikan mobil-mobil yang berlalu lalang

Juga orang2 yang yang selalu sibuk dengan urusannya masing-masing Tidak ada seorangpun yang peduli antara satu dengan lainnya Tiba-tiba pandangan mataku tertuju kepada seorang wanita yang tampak kesal karena mobilnya mogok

Dia ingin meminta bantuan, Tapi orang-orang yang berlalu lalang dan melewatinya tidak ada yang peduli Entah kenapa aku jadi merasa kasihan Padahal aku sendiri perlu dikasihani Aku bangkit berdiri dan melangkah menghampiri

“Mobilnya mogok, Nyonya ?”, tegurku dengan sikap ramah

“Eh, iya Nggak tahu ya kenapa, tiba-tiba saja mogok”, sahutnya sambil memandangiku penuh Curiga

“Boleh saya lihat ” ujarku meminta ijin

“silakan kalau bisa ” Waktu di kampung aku sering bantu-bantu paman yang buka bengkel motor Terkadang ada juga mobil yang minta diperbaiki Tapi namanya di kampung, jarang orang yang punya motor Apa lagi mobil Makanya usaha paman tidak pernah bisa maju Hanya cukup untuk makan sehari-hari saja

Seperti seorang ahli mesin saja, aku coba melihat-lihat dan memeriksa segala kemungkinan yang membuat mesin mobil ini tidak mau hidup Dan entah mendapat pertolongan dari mana, aku menemukan juga penyakitnya Setelah aku perbaiki, mobil itu akhirnya bisa hidup kembali

Tentu saja wanita pemilik mobil ini jadi senang Padahal semula dia sudah putus asa Dia membuka tasnya dan mengeluarkan uang lembaran dua puluh ribu Langsung disodorkan padaku Tapi aku tersenyum dan menggelengkan kepala

“Kenapa? Kurang ?”, tanyanya
“Tidak, Nyonya Terima kasih”, ucapku menolak halus
“Kalau kurang, nanti saya tambah”, katanya lagi

“Terima kasih Nyonya Saya cuma menolong saja Saya tidak mengharapkan imbalan”, kataku tetap menolak

Padahal uang itu nilainya besar sekali bagiku Tapi aku malah menolaknya Wanita yang kuperkirakan berusia sekitar tiga puluh delapan tahun itu memandangiku dengan kening berkerut Seakan dia tidak percaya kalau di kota yang super sibuk dengan orang-orangnya yang selalu mementingkan diri sendiri, tanpa peduli dengan lingkungan sekitarnya, ternyata masih ada juga orang yang dengan tanpa pamrih mau menolong dan membantu sesamanya

“Maaf, kelihatannya kamu dan kampung ?” ujarnya bernada bertanya ingin memastikan
“Iya, Nyonya Baru seminggu saya datang dari kampung”, sahutku polos
“Terus, tujuannya mau kemana?” tanyanya lagi
“Cari kerja”, sahutku tetap polos

“Punya ijazah apa?” “Cuma SMP ” “Wah, sulit kalau cuma SMP Sarjana saja banyak yang jadi pengangguran kok Tapi kalau kamu benar-benar mau kerja, kamu bisa kerja dirumahku”, katanya langsung menawarkan

“Kerja apa, Nyonya ?” tanyaku langsung semangat

“Apa saja Kebetulan aku perlu pembantu laki-laki Tapi aku perlu yang bisa setir mobil Kamu bisa setir mobil apa Kalau memang bisa, kebetulan sekali”, sahutnya

Sesaat aku jadi tertegun Sungguh aku tidak menyangka sama sekali Ternyata ijasah yang kubawa dan kampung hanya bisa dipakai untuk jadi pembantu Tapi aku memang membutuhkan pekerjaan saat ini Daripada jadi gelandangan, tanpa berpikir panjang lagi, aku langsung menerima pekerjaan yang ditawarkan wanita itu saat itu juga, detik itu juga aku ikut bersama wanita ini ke rumahnya Ternyata rumahnya besar dan megah sekali Bagian dalamnyapun terisi segala macam perabotan yang serba mewah dan lux

Aku sampai terkagum-kagum, seakan memasuki sebuah istana Aku merasa seolah-olah sedang bermimpi Aku diberi sebuah kamar, lengkap dengan tempat tidur, lemari pakaian dan meja serta satu kursi Letaknya bersebelahan dengan dapur

Ada empat kamar yang berjajar Dan semuanya sudah terisi oleh pembantu yang bekerja di rumah ini Bahkan tiga orang pembantu wanita, menempati satu kamar Aku hitung, semua yang bekerja di rumah ini ada tujuh orang Kalau ditambah denganku, berarti ada delapan orang

Tapi memang pantas mengurus rumah sebesar ini, tidak mungkin bisa dikerjakan oleh satu orang Apalagi setelah beberapa hari aku bekerja di rumah ini aku sudah bisa mengetahui kalau majikanku, Nyonya Wulandari selalu sibuk dan jarang berada di rumah Juga suaminya yang lebih sering berada di luar kota atau ke luar negeri

Sedangkan kedua anaknya sekarang ini sekolah di luar negeri Aku jadi heran sendiri Entah bagaimana cara mereka mencari uang, hingga bisa kaya raya seperti ini Tapi memang nasib, rejeki, maut dan jodoh berada di tangan Tuhan Begitu juga yang terjadi denganku

Dari jadi pembantu yang tugasnya membersihkan rumah dan merawat tanaman, aku diangkat jadi sopir pribadi Nyonya majikan Bukan hanya jadi sopir, tapi juga sekaligus jadi pengawalnya Kemana saja Nyonya Majikan pergi, aku selalu berada di sampingnya Karena aku harus selalu mendampinginya, tentu saja Nyonya membelikan aku beberapa potong pakaian yang pantas

Terus terang, pada dasarnya memang aku tampan dan memiliki tubuhnya yang tegap, atletis dan berotot Makanya Nyonya jadi kesengsem begitu melihat penampilanku, setelah tiga bulan lamanya bekerja jadi sopir dan pengawal pribadinya Aku bisa berkata begitu karena bukan cuma jadi sopir dan pengawal saja

Tapi juga jadi pendampingnya di ranjang dan menjadi penghangat tubuhnya Mengisi kegersangan dan kesunyian hatinya yang selalu ditinggal suami Dan aku juga menempati kamar lain yang jauh lebih besar dan lebih bagus Tidak lagi menempati kamar yang khusus untuk pembantu

Semua bisa terjadi ketika malam itu aku baru saja mengantar Nyonya pergi berbelanja Setelah memasukkan mobil ke dalam garasi, aku langsung dipanggil untuk menemuinya Semula aku ragu dan hampir tidak percaya, karena langsung disuruh masuk ke dalam kamarnya Tapi memang Nyonya memintaku untuk masuk ke dalam kamarnya

Dia menyuruhku untuk menutup pintu, setelah aku berada di dalam kamar yang besar dan mewah itu Aku tertegun, apa lagi saat melihat Nyonya Majikanku itu hanya mengenakan pakaian tidur yang sangat tipis sekali, sehingga setiap lekuk bentuk tubuhnya membayang begitu jelas sekali

Dan di balik pakaiannya yang tipis itu, dia tidak mengenakan apa-apa lagi Beberapa kali aku menelan ludah sendiri memandang keindahan tubuhnya Sekujur tubukku mendadak saja jadi menggeletar seperti terserang demam, ketika dia menghampiri dan langsung melingkarkan kedua tangannya ke leherku

“Nyonya”

“Malam ini kau tidur di sini bersamaku ”

“Eh, oh ?!” Belum lagi aku bisa mengeluarkan kata-kata lebih banyak, Nyonya Wulandari sudah menyumpal mulutku dengan pagutan bibirnya yang indah dan hangat menggairahkan

Tentu saja aku jadi gelagapan, kaget setengah mati Dadaku berdebar menggemuruh tidak menentu Bcrbagai macam perasaan herkecamuk di dalam dada Ragu-ragu aku memegang pinggangnya Nyonya Wulandari membawaku ke pembaringannya yang besar dan empuk Dia melepaskan baju yang kukenakan, sebelum menanggalkan penutup tubuhnya sendiri Dan membiarkannya tergeletak di lantai Mataku seketika jadi nanar dan berkunang-kunang

cerita sex 2017, cerita sex terbaru, cerita sex terupdate, cerita sex, cerita seks 2017, cerita seks terupdate, cerita seks terbaru, cerita seks, cerita dewasa 2017, cerita dewasa terupdate, cerita dewasa terbaru, cerita dewasa, cerita mesum 2017, cerita mesum terupdate, cerita mesum terbaru, cerita mesum,

Meskipun usia Nyonya Wulandari sudah hampir berkepala empat, tapi memang dia merawat kecantikan dan tubuhnya dengan baik Sehigga tubuhnya tetap ramping, padat dan berisi Tidak kalah dengan tubuh gadis-gadis remaja belasan tahun Bagaimanapun aku lelaki normal Aku tahu apa yang diinginkan Nyonya Wulandari Apa lagi aku tahu kalau sudah dua minggu ini suaminya berada di luar negeri Sudah barang tentu Nyonya Wulandari merasa kesepian

“Oh, ah ”

Nyonya Wulandari mendesis dan menggeliat saat ujung lidahku yang basah kian hangat mulai bermain dan menggelitik bagian ujung atas dadanya yang membusung dan agak kemerahan Jari-jari tangankupun tidak bisa diam Membelai dan meremas dadanya yang padat dan kenyal dengan penuh gairah yang membara

Bahkan jari-jari tanganku mulai menelusuri setiap bagian tubuhnya yang membangkitkan gairah Aku melihat Nyonya Wulandari dan sudah tidak kuasa lagi menekan gairahnya Sesekali dia merintih dengan suara tertahan sambil mendesak-desakkan tubuhnya Mengajakku untuk segera mendaki hingga ke puncak kenikmatan yang tertinggi

Tapi aku belum ingin membawanya terbang ke surga dunia yang bergelimang kehangatan dan kenikmatan itu Aku ingin merasakan dan menikmati dulu keindahan tubuhnya dan kehalusan kulitnya yang putih bagai kapas ini

“Aduh, oh Ahh , Cepetan dong, aku sudah nggak tahan nih ”, desah nafsu seks Nyonya Wulandari dengan suara rintihannya yang tertahan

Nyonya Wulandari menjepit pinggangku dengan sepasang pahanya yang putih dan mulus Tapi aku sudah tidak bisa lagi merasakan kehalusan kulit pahanya itu Karena sudah basah oleh keringat Nyonya majikanku itu benar-benar sudah tidak mampu lebih lama lagi bertahan

Dia memaksaku untuk cepat-cepat membawanya mendaki hingga ke puncak kenikmatan Aku mengangkat tubuhku dengan bertumpu pada kedua tangan Perlahan namun pasti aku mulai menekan pinggulku ke bawah Saat itu kedua mata Nyonya Wulandari terpejam

Dan dan bibirnya yang selalu memerah dengan bentuk yang indah dan menawan, mengeluarkan suara desisan panjang, saat merasakan bagian kebanggaan tubuhku kini sudah sangat keras dan berdenyut hangat mulai menyentuh dan menekan, mendobrak benteng pertahanannya yang terakhir Akhirnya batang penisku menembus masuk sampai ke tempat yang paling dalam divaginanya

“Okh, aah !” Nyonya Wulandari melipat kedua kakinya di belakang pinggangku

Dan terus menekan pinggulku dengan kakinya hingga batang kebanggaanku melesak masuk dan terbenam ke dalam telaga hangat yang menjanjikan berjuta-juta kenikmnatan itu Perlahan namun pasti aku mulai membuat gerakan-gerakan yang mengakibatkan Nyonya Wulandari mulai tersentak dalam pendakiannya menuju puncak kenikmatan yang tertinggi Memang pada mulanya gerakan-gerakan tubuhku cukup lembut dan teratur Namun tidak sampai pada hitungan menit, gerakan-gerakan tubuhku mulai liar dan tidak terkendali lagi

Beberapa kali Nyonya Wulandari memekik dan mengejang tubuhnya Dia menggigiti dada serta bahuku Bahkan jari-jari kukunya yang tajam dan runcing mulai mengkoyak kulit punggungku Terasa perih, tapi juga sangat nikmat sekali

Bahkan Nyonya Wulandari menjilati tetesan darah yang ke luar dari luka di bahu dan dadaku, akibat gigitan giginya yang cukup kuat Dan dia jadi semakin liar, hingga pada akhirnya wanita itu memekik cukup keras dan tertahan dengan sekujur tubuh mengejang saat mencapai pada titik puncak kenikrnatan yang tertinggi Dan pada saat yang hampir bersamaan, sekujur tubuhku juga menegang Dan bibirku keluar suara rintihan kecil

Hanya beberapa detik kemudian aku sudah menggelimpang ke samping, sambil menghembuskan napas panjang Nyonya Wulandari langsung memeluk dan merebahkan kepalanya di dadaku yang basah berkeringat Aku memeluk punggungnya yang terbuka, dan merasakan kehalusan kulit punggungnya yang basah berkeringat

Nyonya Wulandari menarik selimut, menutupi tubuh kami berdua Aku sempat memberinya sebuali kecupan kecil dibibirnya, sebelum memejamkan mata Membayangkan semua yang baru saja terjadi hingga terbawa ke dalam mimpi yang indah Sejak malam itu aku kerap kali dipanggil ke dalam kamarnya untuk melayani nafsu seks nya

Dan kalau sudah begitu, menjelang pagi aku baru keluar dari sana dengan tubuh letih Semula aku memang merasa beruntung bisa menikmati keindahan dan kehangatan tubuh Nyonya Majikanku Tapi lama-kelamaan, aku mulai dihinggapi perasaan takut

Betapa tidak, ternyata Nyonya Wulandari tidak pernah puas akan nafsu seks nya kalau hanya satu atau dua kali bertempur dalam semalam Aku baru menyadari kalau ternyata Nyonya Majikanku itu seorang maniak, yang tidak pernah puas dalam bercinta di atas ranjang Bukan hanya malam saja Pagi, siang sore dan kapan saja kalau dia menginginkan, aku tidak boleh menolak

Tidak hanya di rumah, tapi juga di hotel atau tempat-tempat lain yang memungkinkan untuk bercinta, memuaskan nafsu seks nya dan mencapai kenikmatan di atas ranjang Aku sudah mulai kewalahan menghadapinya Tapi Nyonya Wulandari selalu memberiku obat perangsang, kalau aku sudah mulai tidak mampu lagi melayani keinginan nafsu seks nya yang selalu berkobar-kobar itu

Aku tetap jadi supir dan pengawal pribadinya Tapi juga jadi kekasihnya di atas ranjang Mungkin karena aku sudah mulai loyo, Nyonya Wulandari membawaku ke sebuah club kesegaran Orang-orang bilang fitness centre Di sana aku dilatih dengan berbagai macam alat agar tubuhku tetap segar, kekar dan berotot

Dua kali dalam seminggu, aku selalu datang ke club itu Memang tidak kecil biayanya Tapi aku tidak pernah memikirkan biayanya Karena ditanggung oleh Nyonya Wulandari Dan di rumah, menu makanankupun tidak sama dengan pembantu yang lainnya

Nyonya Wulandari sudah memberikan perintah pada juru masaknya agar memberikan menu makanan untukku yang bergizi Bahkan dia memberikan daftar makanan khusus untukku Terus terang, aku merasa tidak enak karena diperlakukan istimewa

Tapi tampaknya semua pembantu di rumah ini sudah tidak asing lagi Bahkan dari Bi Minah, yang tugasnya memasak itu aku baru tahu kalau bukan hanya aku yang sudah menjadi korban kebuasan nafsu seks Nyonya Wulandari Tapi sudah beberapa orang pemuda seusiaku yang jadi korban

Dan mereka rata-rata melarikan diri, karena tidak tahan dengan perlakuan Nyonya Wulandari Aku memang sudah tidak bisa lagi menikmati indahnya permainan di atas ranjang itu Apa lagi Nyonya Wulandari sudah mulai menggunakan cara-cara yang mengerikan, Untuk memuaskan keinginan dan hasrat biologisnya yang luar biasa dan bisa dikatakan liar

Aku pernah diikat, dicambuk dan di dera hingga kulit tubuhku terkoyak Tapi Nyonya Wulandari malah mendapat kepuasan Wanita ini benar-benar seorang maniak Dan aku semakin tidak tahan dengan perlakuannya yang semakin liar dan brutal

Meskipun kondisi tubuhku dijaga, dan menu makanankupun terjamin gizinya, tapi batinku semakin tersiksa Beberapa orang pembantu sudah menyarankan agar aku pergi saja dan rumah ini Rumah yang besar dan megah penuh kemewahan ini ternyata hanya sebuah neraka bagiku

Aku memang ingin lari, tapi belum punya kesempatan Tapi rupanya Tuhan mengabulkan keinginanku itu Kebetulan sekali malam itu suami Nyonya Wulandari datang Aku sendiri yang menjemputnya di bandara Dan tentu tidak sendiri saja, tapi bersama Nyonya Wulandari Di dalam perjalanan aku tahu kalau suami Nyonya Majikanku itu hanya semalam saja Besok pagi dia sudah harus kembali ke Tokyo

Dari kaca spion aku melihat tidak ada gurat kekecewaan di wajah Nyonya Wulandari Padahal sudah hampir sebulan suaminya pergi Dan kini pulang juga hanya semalam saja Nyonya Wulandari malah tersenyum dan mencium pipi suaminya yang kendur dan berkeriput Setelah memasukkan mobil ke dalam garasi, aku bergegas ke kamar

Kesempatan bagiku untuk kabur dan rumah neraka ini Karena Nyonya Wulandari sedang sibuk dengan suaminya Aku langsung mengemasi pakaian dan apa saja milikku yang bisa termuat ke dalam tas ransel Saat melihat buku tabungan, aku tersenyum sendiri

Sejak bekerja di rumahi ini dan menjadi sapi perahan untuk pemuas nafsu seks Nyonya Majikan, tabunganku di bank sudah banyak juga Karena Nyonya Wulandan memang tidak segan-segan memberiku uang dalam jumlah yang tidak sedikit

Dan tidak sepeserpun uang yang diberikannya itu aku gunakan Semuanya aku simpan di bank Aku masukan buku tabungan itu ke dalam tas ransel, diantara tumpukan pakaian Tidak ada yang tahu kalau aku punya cukup banyak simpanan di bank Bahkan Nyonya Wulandari sendiri tidak tahu

Karena rencananya memang mau kabur, aku tidak perlu lagi berpamitan Bahkan aku ke luar lewat jendela Malam itu aku berhasil melarikan diri dari rumah Nyonya Wulandari Terbebas dari siksaan batin, akibat terus menerus dipaksa dan didera untuk memuaskan nafsu seks birahinya yang liar dan brutal

Tapi ketika aku lewat di depan garasi, ayunan langkah kakiku terhenti Kulihat Bi Minah ada di sana, seperti sengaja menunggu Dadaku jadi berdebar kencang dan menggemuruh Aku melangkah menghampiri Dan Wanita bertubuh gemuk itu mengembangkan senyumnya

“Jangan datang lagi ke sini Cepat pergi, nanti Nyonya keburu tahu ”, kata Bi Minah sambil menepuk pundakku

“Terima kasih, Bi”, ucapku Bi Minah kembali tersenyum

Tanpa membuang-buang waktu lagi, aku bergegas meniggalkan rumah itu Aku langsung mencegat taksi yang kebetulan lewat, dan meminta untuk membawaku ke sebuah hotel Untuk pertama kali, malam itu aku bisa tidur nyenyak di dalam kamar sebuah hotel Dan keesokan harinya, setelah mengambil semua uangku yang ada di bank, aku langsung ke stasiun kereta

Aku memang sudah bertekad untuk kembali ke desa, dan tidak ingin datang lagi ke Jakarta Dari hasil tabunganku selama bekerja dan menjadi pemuas nafsu seks Nyonya Wulandari, aku bisa membuka usaha di desa Bakkan kini aku sudah punya istri yang cantik dan seorang anak yang lucu

Aku selalu berharap, apa yang terjadi pada diriku jangan sampai terjadi pada orang lain. Kemewahan memang tidak selamanya bisa dinikmati dengan nafsu seks. Justru kemewahan bisa menghancurkan diri jika tidak mampu mengendalikannya. END by Diliput6 Baca kisah Cersex bergambar terbaru sebelumnya yang tidak kalah seru dan dapat meningkatkan birahi mu yang berjudul Cersex Les Private Ibu dan Anak, ujung-ujungnya sekCerita Seks Bergambar, Cerita Sex Dewasa, Cerita Mesum Ngentot

Cersex Tubuh Semok Seorang Perawan Tua Yang Cantik

Cerita Seks Bergambar, Cerita Sex Dewasa, Cerita Ngentot TerbaruCerita HOTCerita mesum ngewe dengan tetangga sebelah, seorang perawan tua yang semok dan cantik dengan judul ” Cersex Tubuh Semok Seorang Perawan Tua Yang Cantik ” yang tidak kalah serunya dan dijamin dapat meningkatkan libido seks, selamat menikmati.




Cerita Hot – Namaku Andi mahasiswa di sebuah universitas terkenal di Surakarta. Di kampungku sebuah desa di pinggiran kota ada seorang gadis, Ana namanya. Ana merupakan gadis yang cantik, berkulit kuning dengan body semok yang padat didukung postur tubuh yang tinggi membuat semua kaum Adam menelan ludah dibuatnya.

Begitu juga dengan aku yang secara diam- diam menaruh hati padanya walaupun umurku 5 tahun dibawahnya, tapi rasa ingin memiliki dan nafsuku lebih besar dari pada mengingat selisih umur kami. Kebetulan rumah Mbak Ana tepat berada di samping rumahku dan rumah itu kiranya tidak mempunyai kamar mandi di dalamnya, melainkan bilik kecil yang ada di luar rumah.

Kamar Mbak Ana berada di samping kanan rumahku, dengan sebuah jendela kaca gelap ukuran sedang. Kebiasaan Mbak Ana jika tidur lampu dalam rumahnya tetap menyala, itu kuketahui karena kebiasaan burukku yang suka mengintip orang tidur, aku sangat terangsang jika melihat Mbak Ana sedang tidur dan akhirnya aku melakukan onani di depan jendela kamar Mbak Ana.

Ketika itu aku pulang dari kuliah lewat belakang rumah karena sebelumnya aku membeli rokok di warung yang berada di belakang rumahku. Saat aku melewati bilik Mbak Ana, aku melihat sosok tubuh semok yang sangat kukenal yang hanya terbungkus handuk putih bersih, tak lain adalah Mbak Ana, dan aku menyapanya,

“Mau mandi Mbak,” sambil menahan perasaan yang tak menentu.

“Iya Ndik, mau ikutan..” jawabnya dengan senyum lebar, aku hanya tertawa menanggapi candanya. Terbersit niat jahat di hatiku, perasaanku menerawang jauh membayangkan tubuh semok Mbak Ana bila tidak tertutup sehelai benangpun.

Niat itupun kulakukan walau dengan tubuh gemetar dan detak jantung yang memburu, kebetulan waktu itu keadaan sunyi dengan keremangan sore membuatku lebih leluasa. Kemudian aku mempelajari situasi di sekitar bilik tempat Mbak Ana mandi, setelah memperkirakan keadaan aman aku mulai beroperasi dan mengendap-endap mendekati bilik itu.

Dengan detak jantung yang memburu aku mencari tempat yang strategis untuk mengintip Mbak Ana mandi dan dengan mudah aku menemukan sebuah lubang yang cukup besar seukuran dua jari. Dari lubang itu aku cukup leluasa menikmati kemolekan dan keindahan tubuh semok Mbak Ana yg semok dan seketika itu juga detak jantungku berdetak lebih cepat dari sebelumnya, tubuhku gemetar hingga kakiku terasa tidak dapat menahan berat badanku.

Kulihat tubuh yang begitu semok dan padat dengan kulit yang bersih mulus begitu merangsang setiap nafsu lelaki yang melihatnya, apalagi sepasang toket dengan ukuran yang begitu menggairahkan, kuning langsat dengan puting yang coklat tegak menantang setiap lelaki.

Kemudian kupelototi tubuhnya dari atas ke bawah tanpa terlewat semilipun. Tepat di antara kedua kaki yang jenjang itu ada segumpal rambut yang lebat dan hitam, begitu indah dan saat itu tanpa sadar aku mulai menurunkan reitsletingku dan memegangi kemaluanku, aku mulai membayangkan seandainya aku dapat menyetubuhi tubuh semok Mbak Ana yang begitu merangsang birahiku.

Terasa darahku mengalir dengan cepat dan dengusan nafasku semakin memburu tatkala aku merasakan kemaluanku begitu keras dan berdenyut-denyut. Aku mempercepat gerakan tanganku mengocok kemaluanku, tanpa sadar aku mendesah hingga mengusik keasyikan Mbak Ana mandi dan aku begitu terkejut juga takut ketika melihat Mbak Ana melirik lubang tempatku mengintipnya mandi sambil berkata,

“Ndik ngintip yaaa…” Seketika itu juga nafsuku hilang entah kemana berganti dengan rasa takut dan malu yang luar biasa. Kemudian aku istirahat dan mengisap rokok Mild yang kubeli sebelum pulang ke rumah, kemudian kulanjutkan kegiatanku yang terhenti sesaat.

Setelah aku mulai beraksi lagi, aku terkejut untuk kedua kalinya, seakan-akan Mbak Ana tahu akan kehadiranku lagi. Ia sengaja memamerkan keindahan tubuhnya yg semok dengan meliuk-liukkan tubuhnya dan meremas- remas payudaranya yang begitu indah dan ia mendesah-desah kenikmatan.

Disaat itu juga aku mengeluarkan kemaluanku dan mengocoknya kuat-kuat. Melihat permainan yang di perlihatkan Mbak Ana, aku sangat terangsang ingin rasanya aku menerobos masuk bilik itu tapi ada rasa takut dan malu.

Terpaksa aku hanya bisa melihat dari lubang tempatku mengintip. Kemudian Mbak Ana mulai meraba-raba seluruh tubuhnya yg semok dengan tangannya yang halus disertai goyangan-goyangan pinggul, tangan kanannya berhenti tepat di liang kewanitaannya dan mulai mengusap-usap bibir kemaluannya sendiri sambil tangannya yang lain di masukkan ke bibirnya.

Kemudian jemari tangannya mulai dipermainkan di atas kemaluannya yang begitu menantang dengan posisi salah satu kaki diangkat di atas bak mandi, pose yang sangat merangsang kelelakianku. Aku merasa ada sesuatu yang mendesak keluar di kemaluanku dan akhirnya sambil mendesah lirih,

“Aahhkkkhh…” aku mengalami puncak kepuasan dengan melakukan onani sambil melihat Mbak Ana masturbasi. Beberapa saat kemudian aku juga mendengar Mbak Ana mendesah lirih,

“Oohhh.. aaahh..” dia juga mencapai puncak kenikmatannya dan akhirnya aku meninggalkan tempat itu dengan perasaan puas. Di suatu sore aku berpapasan dengan Mbak Ana.

“Sini Ndik,” ajaknya untuk mendekat, aku hanya mengikuti kemauannya, terbersit perasaan aneh dalam benakku. “Mau kemana sore-sore gini,” tanyanya kemudian.

“Mau keluar Mbak, beli rokok..” jawabku sekenanya.
“Di sini aja temani Mbak Ana ngobrol, Mbak Ana kesepian nih..” ajak Mbak Ana.

Dengan perlahan aku mengambil tempat persis di depan Mbak Ana, dengan niat agar aku leluasa memandangi paha mulus milik Mbak Ana yang kebetulan cuma memakai rok mini diatas lutut.

“Emangnya pada kemana, Mbak..” aku mulai menyelidik.
“Bapak sama Ibu pergi ke rumah nenek,” jawabnya sambil tersenyum curiga.

“Emang ada acara apa Mbak,” tanyaku lagi sambil melirik paha yang halus mulus itu ketika rok mini itu semakin tertarik ke atas. Sambil tersenyum manis ia menjawab, “Nenek sedang sakit Ndik, yaa… jadi aku harus nunggu rumah sendiri.” Aku hanya manggut-manggut.

“Eh… Ndik ke dalam yuk, di luar banyak angin,” katanya. “Mbak punya CD bagus lho,” katanya lagi.

Tanpa menunggu persetujuanku ia langsung masuk ke dalam, menuju TV yang di atasnya ada VCD player dan aku hanya mengikutinya dari belakang, basa-basi aku bertanya,

“Filmnya apa Mbak..” Sambil menyalakan VCD, Mbak Ana menjawab, “Titanic Ndik, udah pernah nonton.” Aku berbohong menjawab, “Belum Mbak, filmnya bagus ya..” Mbak Ana hanya mengangguk mengiyakan pertanyaanku.

Setelah film terputar, tanpa sadar aku tertidur hingga larut malam dan entah mengapa Mbak Ana juga tidak membangunkanku. Aku melihat arloji yang tergantung di dinding tembok di atas TV menandakan tepat jam 10 malam. Aku menebarkan pandangan ke sekeliling ruangan yang nampak sepi dan tak kutemui Mbak Ana.

Pikiranku mulai dirasuki pikiran- pikiran yang buruk dan pikirku sekalian tidur disini aja. Memang aku sering tidur di rumah teman dan orang tuaku sudah hafal dengan kebiasaanku, akupun tidak mencemaskan jika orang tuaku mencariku. Waktu berlalu, mataku pun tidak bisa terpejam karena pikiran dan perasaanku mulai kacau, pikiran- pikiran sesat telah mendominasi sebagian akal sehatku dan terbersit niat untuk masuk ke kamar Mbak Ana.

Aku terkejut dan nafasku memburu, jantungku berdetak kencang ketika melihat pintu kamar Mbak Ana terbuka lebar dan di atas tempat tidur tergolek sosok tubuh semok yang indah dengan posisi terlentang dengan kaki ditekuk ke atas setengah lutut hingga kelihatan sepasang paha yang gempal dan di tengah selakangan itu terlihat dengan jelas CD yang berwarna putih berkembang terlihat ada gundukan yang seakan-akan penuh dengan isi hingga mau keluar.

Nafsu dan darah lelakiku tidak tertahan lagi, kuberanikan mendekati tubuh semok yang hanya dibungkus dengan kain tipis dan dengan perlahan kusentuh paha yang putih itu, kuusap dari bawah sampai ke atas dan aku terkejut ketika ada gerakan pada tubuh Mbak Ana dan aku bersembunyi di bawah kolong tempat tidur.

Sesaat kemudian aku kembali keluar melihat keadaan dan posisi tidur Mbak Ana yang menambah darah lelakiku berdesir hebat, dengan posisi kaki mengangkang terbuka lebar seakan-akan menantang supaya segera dimasuki kemaluan laki-laki.

Aku semakin berani dan mulai naik ke atas tempat tidur, tanpa pikir panjang aku mulai menjilati kedua kaki Mbak Ana dari bawah sampai ke belahan paha tanpa terlewat semilipun. Seketika itu juga ia menggelinjang kenikmatan dan aku sudah tidak mempedulikan rasa takut dan malu terhadap Mbak Ana.

Sampai di selangkangan, aku merasa kepalaku dibelai kedua tangan yang halus dan akupun tidak menghiraukan kedua tangan itu. Lama- kelamaan tangan itu semakin kuat menekan kepalaku lebih masuk lagi ke dalam kemaluan Mbak Ana yang masih terbukus CD putih itu.

Dia menggoyang-goyangkan pantatnya, tanpa pikir panjang aku menjilati bibir kemaluannya hingga CD yang semula kering menjadi basah terkena cairan yang keluar dari dalam liang kewanitaan Mbak Ana dan bercampur dengan air liurku.

Aku mulai menyibak penutup liang kewanitaan dan menjilati bibir kemaluan Mbak Ana yang memerah dan mulai berlendir hingga Mbak Ana terbangun dan tersentak. Secara refleks dia menampar wajahku dua kali dan mendorong tubuhku kuat-kuat hingga aku tersungkur ke belakang dan setelah sadar ia berteriak tidak terlalu keras,

“Ndik kamu ngapaiiin…” dengan gemetar dan perasaan yang bercampur aduk antara malu dan takut,

“Maafkan aku Mbak, aku lepas kontrol,” dengan terbata-bata dan aku meninggalkan kamar itu. Dengan perasaan berat aku menghempaskan pantatku ke sofa biru yang lusuh. Sesaat kemudian Mbak Ana menghampiriku, dengan tergagap aku mengulangi permintaan maafku,

“Ma..ma..afkan… aku Mbak..” Mbak Ana cuma diam entah apa yang dipikirkan dan dia duduk tepat di sampingku.

Beberapa saat keheningan menyelimuti kami berdua dan kamipun disibukkan dengan pikiran kami masing-masing sampai tertidur. Pagi itu aku bangun, kulihat Mbak Ana sudah tidak ada lagi di sisiku dan sesaat kemudian hidungku memcium aroma yang memaksa perutku mengeluarkan gemuruh yang hebat. Mbak Ana memang ahli dibidang masak. Tiba-tiba aku mendengar bisikan yang merdu memanggil namaku,

“Ndik ayo makan dulu, Mbak udah siapin sarapan nih,” dengan nada lembut yang seolah-olah tadi malam tidak ada kejadian apa-apa.

“Iya Mbak, aku cuci muka dulu,” aku menjawab dengan malas. Sesaat kemudian kami telah melahap hidangan buatan Mbak

Ana yang ada di atas meja, begitu lezatnya masakan itu hingga tidak ada yang tersisa, semua kuhabiskan. Setelah itu seperti biasa, aku menyalakan rokok Mild kesayanganku,

“Ndik maafkan Mbak tadi malam ya,” Mbak Ana memecah keheningan yang kami ciptakan.
“Harusnya aku tidak berlaku kasar padamu Ndik,” tambahnya.

Aku jadi bingung dan menduga-duga apa maksud Mbak Ana, kemudian akupun menjawab, “Seharusnya aku yang meminta maaf pada Mbak, aku yang salah,” kataku dengan menundukkan kepala.

“Tidak Ndik.. aku yang salah, aku terlalu kasar kepadamu,” bisik Mbak Ana. Akupun mulai bisa menangkap kemana arah perkataan Mbak Ana.

“Kok bisa gitu Mbak, kan aku yang salah,” tanyaku memancing.
“Nggak Ndik.. aku yang salah,” katanya dengan tenang,
“Karena aku teledor, tapi nggak pa-pa kok Ndik.” Aku terkejut mendengar jawaban itu.

“Ndik, Mbak Ana nanya boleh nggak,” bisik Mbak Ana mesra. Dengan senyum mengembang aku menjawab,

“Kenapa tidak Mbak.” Dengan ragu-ragu Mbak Ana melanjutkan kata-katanya, “Kamu udah punya pacar Ndik..” suara itu pelan sekali lebih mirip dengan bisikan.

“Dulu sih udah Mbak tapi sekarang udah bubaran.” Kulihat ada perubahan di wajah Mbak Ana.

cerita sex 2017, cerita sex terbaru, cerita sex terupdate, cerita sex, cerita seks 2017, cerita seks terupdate, cerita seks terbaru, cerita seks, cerita dewasa 2017, cerita dewasa terupdate, cerita dewasa terbaru, cerita dewasa, cerita mesum 2017, cerita mesum terupdate, cerita mesum terbaru, cerita mesum,



“Kenapa Ndik,” dan akupun mulai bercerita tentang hubunganku dengan Maria teman SMP-ku dulu yang lari dengan laki-laki lain beberapa bulan yang lalu, Mbak Ana pun mendengarkan dengan sesekali memotong ceritaku. “Kalo Mbak Ana udah punya cowok belum,” tanyaku dengan berharap.

“Belum tuh Ndik, lagian siapa yang mau sama perawan tua seperti aku ini,” jawabnya dengan raut wajah yang diselimuti mendung.

“Kamu nggak cari pacar lagi Ndik,” sambung Mbak Ana. Dengan mendengus pelan aku menjawab,

“Aku takut kejadian itu terulang, takut kehilangan lagi.” Dengan senyum yang manis dia mendekatiku dan membelai rambutku dengan mesra,

“Kasian kamu Andi..” lalu Mbak Ana mencium keningku dengan lembut, aku merasa ada sepasang benda yang lembut dan hangat menempel di punggungku.

Sesaat kemudian perasaanku melayang entah kemana, ada getaran asing yang belum pernah kurasakan selama ini.

“Ndik boleh Mbak jadi pengganti Maria,” bisik Mbak Ana mesra. Aku bingung, perasaanku berkecamuk antara senang dan takut,

“Andik takut Mbak,” jawabku lirih. “Mbak nggak akan meninggalkanmu Ndik, percayalah,” dengan kecupan yang lembut. “Bener Mbak, Mbak Ana berani sumpah tidak akan meninggalkan Andik?” bisikku spontan karena gembira.

Mbak Ana mengangguk dengan senyumnya yang manis, kamipun berpelukan erat seakan-akan tidak akan terpisahkan lagi. Setelah itu kami nonton Film yang banyak adegan romantis yang secara tidak sadar membuat kami berpelukan, yang membuat kemaluanku berdiri.

Entah disengaja atau tidak, kemudian Mbak Ana mulai merebahkan kepalanya di pangkuanku dan aku berusaha menahan nafsuku sekuat mungkin tapi mungkin Mbak Ana mulai menyadarinya.

“Ndik kok kamu gerak terus sih capek ya.” Dengan tersipu malu aku menjawab,

“Eh… nggak Mbak, malah Andik suka kok.” Mbak Ana tersenyum, “Tapi kok gerak-gerak terus Ndik..” Aku mulai kebingungan,

“Eh.. anu kok.” Mbak Anak menyahut,

“Apaan Ndik, bikin penasaran aja.” Kemudian Mbak Ana bangun dari pangkuanku dan mulai memeriksa apa yang bergerak di bawah kepalanya dan iapun tersenyum manis sambil tertawa,

“Hii.. hii.. ini to tadi yang bergerak,” tanpa canggung lagi Mbak Ana membelai benda yang sejak tadi bergerak-gerak di dalam celanaku dan aku semakin tidak bisa menahan nafsu yang bergelora di dalam dadaku. Kuberanikan diri, tanganku membelai wajahnya yang cantik dan Mbak Ana seperti menikmati belaianku hingga matanya terpejam dan bibirnya yang sensual itu terbuka sedikit seperti menanti kecupan dari seorang laki-laki.

Tanpa pikir panjang, kusentuhkan bibirku ke bibir Mbak Ana dan aku mulai melumat habis bibir yang merah merekah dan kami saling melumat bibir. Aku begitu terkejut ketika Mbak Ana memainkan lidahnya di dalam mulutku dan sepertinya lidahku ditarik ke dalam mulutnya,

kemudian tangan kiri Mbak Ana memegang tanganku dan dibimbingnya ke belahan dadanya yang membusung dan tangan yang lain sedari tadi asyik memainkan kemaluanku. Akupun mulai berani meremas- remas buah dadanya dan Mbak Anapun menggelinjang kenikmatan,

“Te..rus… Ndik aaahh…” Kemudian dengan tangan yang satunya lagi kuelus dengan lembut paha putih mulus Mbak Ana, semakin lama semakin ke atas.

Tiba-tiba aku dikejutkan tangan Mbak Ana yang semula ada di luar celana dan sekarang sudah mulai berani membuka reitsletingku dan menerobos masuk meremas-remas buah zakarku sambil berkata,

“Sayang.. punyamu besar juga ya..” Akupun mulai berani mempermainkan kemaluan Mbak Ana yang masih terbungkus CD dan iapun semakin menggeliat seperti cacing kepanasan,

“Aaahh lepas aja Ndik..” Sesaat kemudian CD yang melindungi bagian vital Mbak Ana sudah terhempas di lantai dan akupun mulai mempermainkan daging yang ada di dalam liang senggama Mbak Ana.

“Aaahhh enak, enak Ndik masukkan aja Ndik,” jariku mulai masuk lebih dalam lagi, ternyata Mbak Ana sudah tidak perawan lagi, miliknya sudah agak longgar dan jariku begitu mudahnya masuk ke liang kewanitaannya.

Satu demi satu pakaian kami terhempas ke lantai sampai tubuh semok kami berdua polos tanpa selembar benang pun. Mbak Ana langsung memegang batang kemaluanku yang sudah membesar dan tegak berdiri, kemudian langsung diremas-remas dan diciumnya.

Aku hanya bisa memejamkan mata merasakan kenikmatan yang diberikan Mbak Ana saat bibir yang lembut itu mengecup batang kemaluanku hingga basah oleh air liurnya yang hangat. Lalu lidah yang hangat itu menjilati hingga menimbulkan kenikmatan yang tak dapat digambarkan.

Tidak puas menjilati batang kemaluanku, Mbak Ana memasukkan batang kemaluanku ke mulutnya yang sensual itu hingga amblas separuhnya, secara refleks kugoyangkan pantatku maju mundur dengan pelan sambil memegangi rambut Mbak Ana yang hitam dan lembut yang menambah gairah seksualku dan aroma harum yang membuatku semakin terangsang.

Setelah puas, Mbak Ana menghempaskan pantatnya di sofa. Akupun paham dan dengan posisi kaki Mbak Ana mengangkang menginjak kedua pundakku, aku langsung mencium paha yang jenjang dari bawah sampai ke atas.

Mbak Ana menggelinjang keenakan, “Aaahhh…” desahan kenikmatan yang membuatku tambah bernafsu dan langsung bibir kemaluannya yang merah merekah itu kujilati sampai basah oleh air liur dan cairan yang keluar dari liang kenikmatan Mbak Ana. Mataku terbelalak saat melihat di sekitar bibir kenikmatan itu ditumbuhi bebuluan yang halus dan lebat seperti rawa yang di tengahnya ada pulau merah merekah.

Tanganku mulai beraksi menyibak kelebatan bebuluan yang tumbuh di pinggir liang kewanitaan, begitu indah dan merangsangnya liang sorga Mbak Ana ketika klitoris yang memerah menjulur keluar dan langsung kujilati hingga Mbak Ana meronta-ronta kenikmatan dan tangan Mbak Ana memegangi kepalaku serta mendorong lebih ke dalam kedua pangkal pahanya sambil menggoyanggoyangkan pinggulnya hingga aku kesulitan bernafas. Tanganku yang satunya meremas-remas dan memelintir puting susu yang sudah mengeras hingga menambah kenikmatan bagi Mbak Ana.

“Ndik.. udah… aaahhh, masukin.. ajaaa.. ooohh…” aku langsung berdiri dan siap-siap memasukkan batang kemaluanku ke lubang senggama Mbak Ana.

Begitu menantang posisi Mbak Ana dengan kedua kaki mengangkang hingga kemaluannya yang merah mengkilat dan klitorisnya yang menonjol membuatku lebih bernafsu untuk meniduri tubuh semok Mbak Ana yang seksi dan mulus itu.

Perlahan namun pasti, batang kemaluanku yang basah dan tegak kumasukkan ke dalam liang kewanitaan yang telah menganga menantikan kenikmatan sorgawi. Setelah batang kemaluanku terbenam kami secara bersamaan melenguh kenikmatan, “Aaahh…” dan mulai kugoyangkan perlahan pinggulku maju mundur, bagaikan terbang ke angkasa kenikmatan tiada tara kami reguk bersama.

Bibir kamipun mulai saling memagut dan lidah Mbak Ana mulai bermain-main di dinding rongga mulutku, begitu nikmat dan hanggat. Liang senggama Mbak Ana yang sudah penuh dengan lendir kenikmatan itupun mulai menimbulkan suara yang dapat meningkatkan gairah seks kami berdua. Tubuh kamipun bermandikan keringat. Tiba-tiba terdengar teriakan memanggil Mbak Ana.

“Aaaan… Anaaa..” Kami begitu terkejut, bingung dan grogi dengan bergegas kami memungut pakaian yang berserakan di lantai dan memakainya. Tanpa sadar kami salah ambil celana dalam, aku memakai CD Mbak Ana dan Mbak Ana juga memakai CD-ku.

Kemudian aku keluar dari pintu belakang dan Mbak Ana membukakan pintu untuk bapak dan ibunya. Keesokan harinya aku baru berniat mengembalikan CD milik Mbak Ana dan mengambil CD-ku yang kemarin tertukar. Aku berjalan melewati lorong sempit diantara rumahku dan rumah Mbak Ana.

Kulihat Mbak Ana sedang mencuci pakaian di dekat sumur belakang rumahku. Setelah keadaan aman, aku mendekati Mbak Ana yang asyik mencuci pakaian termasuk CD-ku yang kemarin tertukar. Sambil menghisap rokok sampurna A Mild,

“Mbak nih CD-nya yang kemarin tertukar,” sambil duduk di bibir sumur, sekilas kami bertatap muka dan meledaklah tawa kami bersamaan,

“Haa.. Haaaa…” mengingat kejadian kemarin yang sangat menggelikan. Setelah tawa kami mereda, aku membuka percakapan, “Mbak kapan main lagi, kan kemarin belum puas.” Dengan senyum yang manis, “Kamu mau lagi Ndik, sekarang juga boleh..” Aku jadi terangsang sewaktu posisi Mbak Ana membungkuk dengan mengenakan daster tidur dan dijinjing hinggga di atas lutut.

“Emang ibu Mbak Ana sudah berangkat ke sawah, Mbak,” sambil menempelkan kemaluanku yang mulai mengeras ke pantat Mbak Ana.

“Eh…eh jangan disini Ndik, entar diliat orang kan bisa runyam.” Kemudian Mbak Ana mengajakku masuk ke kamar mandi, sesaat kemudian di dalam kamar mandi kami sudah berpelukan dan seperti kesetanan aku langsung menciumi dan menjilati leher Mbak Ana yang putih bersih.

“Ohhh nggak sabaran baget sih Ndik,” sambil melenguh Mbak Ana berbisik lirih.

“Kan kemaren terganggu Mbak.” Setelah puas mencium leher aku mulai mencium bibir Mbak Ana yang merah merekah, tanganku pun mulai meremas- remas kedua bukit yang mulai merekah dan tangan yang satunya lagi beroperasi di bagian kemaluan Mbak Ana yang masih terbungkus CD yang halus dan tangan Mbak Ana pun mulai menyusup di dalam celanaku, memainkan batang kemaluanku yang mulai tegak dan berdenyut.

Sesaat kemudian pakaian kami mulai tercecer di lantai kamar mandi hingga tubuh kami polos tanpa sehelai benangpun. Tubuh semok Mbak Ana yang begitu seksi dan menggairahkan itu mulai kujilati mulai dari bibir turun ke leher dan berhenti tepat di tengah kedua buah dada yang ranum dengan ukuran yang cukup besar. Kemudian sambil meremas-remas belahan dada yang kiri puting susu yang kecoklatan itu kujilati hingga tegak dan keras.

“Uhhh.. ahhh.. terus Ndik,” Mbak Ana melenguh kenikmatan ketika puting susu yang mengeras itu kugigit dan kupelintir menggunakan gigi depanku.

“Aaahhh.. enak Mbak..” Mbak Anapun mengocok dan meremas batang kemaluanku hingga berdenyut hebat. Kemudian aku duduk di bibir bak mandi dan Mbak Ana mulai memainkan batang kemaluanku dengan cara mengocoknya.

“Ahhh.. uhhhhh..” tangan yang halus itu kemudian meremas buah zakarku dengan lembut dan bibirnya mulai menjilati batang kemaluanku.

Terasa nikmat dan hangat ketika lidah Mbak Ana menyentuh lubang kencing dan memasukkan air liurnya ke dalamnya. Setelah puas menjilati, bibir Mbak Ana mulai mengulum hingga batang kemaluanku masuk ke dalam mulutnya.

“Aahhh… uuuhhff…” lidah Mbak Ana menjilat kemaluanku di dalam mulutnya, kedua tanganku memegangi rambut yang lembut dan harum yang menambah gairah sekaligus menekan kepala Mbak Ana supaya lebih dalam lagi hingga batang kemaluanku masuk ke mulutnya.

“Gantian dong Ndik,” Mbak Ana mengiba memintaku bergantian memberi kenikmatan kepadanya.

Kemudian aku memainkan kedua puting susu Mbak Ana, mulutku mulai bergerak ke bawah menuju selakangan yang banyak ditumbuhi bebuluan yang halus dan lebat. Mbak Anapun tanpa dikomando langsung mengangkangkan kedua kakinya hingga kemaluannya yang begitu indah merangsang setiap birahi laki-laki itu kelihatan dan klitorisnya yang kemerahan menonjol keluar, akupun menjilati klitoris yang kemerahan itu hingga berlendir dan membasahi bibir kemaluan Mbak Ana.

“Aaahhh… aaahh… terus… enak..” Mbak Ana menggelinjang hebat dengan memegangi kepalaku, kedua tangannya menekan lebih ke dalam lagi.

Setelah liang kenikmatan bak Ana mulai basah dengan cairan yang mengkilat dan bercampur dengan air liur, kemudian aku memasukkan kedua jariku ke dalam liang kewanitaan Mbak Ana dan kumainkan maju mundur hingga Mbak Ana menggelinjang hebat dan tidak tahan lagi.

“Ndik.. ooohh.. ufff cepetan masukin aja..” Dengan posisi berdiri dan sebelah kaki dinaikkan ke atas bibir bak mandi, Mbak Ana mulai menyuruh memasukkan batang kemaluanku ke liang senggamanya yang sejak tadi menunggu hujaman kemaluanku.

Kemudian aku memegang batang kemaluanku dan mulai memasukkan ke liang kewanitaan Mbak Ana.

“Aahhh…” kami bersamaan merintih kenikmatan, perlahan kuayunkan pinggulku maju mundur dan Mbak Ana mengikuti dengan memutar-mutar pinggulnya yang mengakibatkan batang kemaluanku seperti disedot dan diremas daging hidup hingga menimbulkan kenikmatan yang tiada tara.

Kemudian kuciumi bibir Mbak Ana dan kuremas buah dadanya yang montok hingga Mbak Ana memejamkan matanya menahan kenikmatan.

“Ahhh… uhhh…” Mbak Ana melenguh dan berbisik, “Lebih kenceng lagi Ndik.” Kemudian aku lebih mempercepat gerakan pantatku hingga menimbulkan suara becek,

“Jreb.. crak.. jreb.. jreb…” suara yang menambah gairah dalam bermain seks hingga kami bermandikan keringat.

Setelah bosan dengan posisi seperti itu, Mbak Ana mengubah posisi dengan membungkuk, tangannya berpegangan pada bibir bak mandi kemudian aku memasukkan batang kemaluanku dari belakang. Terasa nikmat sekali ketika batang kemaluanku masuk ke liang senggama Mbak Ana.

Terasa lebih sempit dan terganjal pinggul yang empuk. Kemudian tanganku memegangi leher Mbak Ana dan tangan yang lain meremas puting susunya yang bergelantungan. “Uuuhhh… ahhh enak Ndik,” dan aku semakin mempercepat gerakan pantatku.

“Uuuhhh.. uuuhhh Ndik, Mbak mau keluar,” akupun merasakan dinding kemaluan Mbak Ana mulai menegang dan berdenyut begitu juga batang kemaluanku mulai berdenyut hebat.

“Uuuhhhk.. aahh.. aku juga Mbak..” Kemudian tubuh semok Mbak Ana mengejang dan mempercepat goyangan pinggulnya lalu sesaat kemudian dia mencapai orgasme,

“Aaahh… uuuhh…” Terasa cairan hangat membasahi batang kemaluanku dan suara decakan itupun semakin membecek

“Jreeb… crak… jreb..” Akupun tak tahan lagi merasakan segumpalan sesuatu akan keluar dari lubang kencingku.

“Aaahhh… ooohhh… Mbak Anaaa…” Terasa tulang-tulangku lepas semua, begitu capek. Akupun tetap berada di atas tubuh semok Mbak Ana. Kemudian kukecup leher dan mulut Mbak Ana,

“Makasih Mbak, Mbak Ana memang hebat..” Mbak Anapun cuma tersenyum manis. END by www.ceritasex.asia Baca kisah seks bergambar terbaru sebelumnya yang tidak kalah seru dan dapat meningkatkan birahi mu yang berjudul Cersex Tante Pernah Mengintip Aku ML dan Minta Jatah Cerita Seks Bergambar, Cerita Sex Dewasa, Cerita Mesum Ngentot – cerita sex 2017, cerita sex terbaru, cerita sex terupdate, cerita sex, cerita seks 2017, cerita seks terupdate, cerita seks terbaru, cerita seks, cerita dewasa 2017, cerita dewasa terupdate, cerita dewasa terbaru, cerita dewasa, cerita mesum 2017, cerita mesum terupdate, cerita mesum terbaru, cerita mesum,